Site icon Parade.id

Menteri LHK Apresiasi Seluruh Stakeholders Bantu Cegah Bencana Asap

Foto: Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar ketika Rakor khusus pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021, dok. Twitter @SitiNurbayaLHK

Jakarta (PARADE.ID)- Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyampaikan apresiasinya kepada seluruh stakeholders dari pusat sampai daerah atas kolaborasi kerja nyata sampai ke tingkat tapak, sehingga tahun 2020 tidak terjadi bencana asap.

“Saya juga berterimakasih pada inovasi dan inisiatif pemangku kepentingan di daerah untuk mencegah karhutla, seperti command center di Polda-polda,” demikian sampainya, Rabu (10/2/2021), di akun Twitter-nya.

Terobosan lain yang mendukung keberhasilan pencegahan karhutla menurut dia yaitu adanya peran Masyarakat Peduli Api (MPA) Paralegal. Konsep ini dapat diintegrasikan dengan Desa Tangguh Bencana dan Desa Mandiri.

“Sekali lagi terimakasih untuk seluruh pihak yang terlibat kerja kolaboratif penanggulangan karhutla. Untuk menindaklanjuti Rakorsus hari ini, saya akan segera menggelar ratas secara teknis. Salam Tangguh.”


Pokok-Pokok Penanggulangan Karhutla

Rakor khusus pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021 dipimpin oleh Menopolhukam, Prof Mahfud MD. Dalam rapat, Mahfud mengingatkan kembali pokok-pokok arahan Presiden Jokowi terkait penanggulangan karhutla.

Ada lima pokok-pokok yang dimaksud. Pertama, prioritaskan pencegahan dengan pola deteksi dini hotspot dan firespots, monitoring rutin, meningkatkan frekuensi patroli dan pemeriksaan lapangan. Kedua, penataan pengelolaan ekosistem gambut, dengan pengendalian hidrologi.

Ketiga, pengendalian dan pemadaman segera  titik api yang muncul sehingga tidak menjadi besar. Keempat, penegakan hukum secara tegas bagi pembakar hutan agar memberikan efek jera.

Terakhir, solusi permanen mencegah upaya pembakaran hutan dan lahan yang sengaja untuk motif ekonomi.

Khusus untuk Provinsi Riau, kata Siti, diminta menetapkan siaga darurat sebagai bentuk antisipasi dini karhutla. Sedangkan untuk Kalbar, Kalteng, dan daerah rawan lainnya akan melihat situasi dalam 1-2 minggu ini.

“Saya menerima aspirasi banyak daerah untuk terus dilakukan TMC, setelah melihat keberhasilan tahun 2020 mencegah karhutla.”

Dan ini, kata dia, harus persiapkan dengan sangat hati-hati,  karena di bulan April-Mei akan menghadapi bulan puasa dan lebaran, serta masih dalam situasi pandemi Covid-19.

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version