Site icon Parade.id

Mewaspadakan Hal Ini usai China Minta APBN Penjamin Utang Kereta Cepat

Foto: dok. detik.com

Jakarta (parade.id)- Pengamat politik yang juga mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengatakan pasti kalau China sedang mengincar beberapa bandara dan pelabuhan di Indonesia, seperti Bandara Soekarno-Hatta, Ngurai Rai, dan Pelabuhan Tanjung Priok. Hal itu dikatakannya usai China meminta APBN sebagai penjamin utang kereta api cepat.

“Setelah China meminta utang kereta api Cepat dibayar lewat APBN, dan jika gagal maka tuntutan berikutnya adalah meminta infrastruktur yg untung utk diserahkan ke China,” kata Didu, di akun Twitter-nya,  Kamis (13/4/2023).

Di cuitan lainnya, Didu telah memprediksi bahwa akan ada jebakan dari utang China. Pertama, kata dia, adalah mengajukan proposal murah untuk menyingkirkan pesaing. Kedua, membuat detil proyek—biaya naik. Ketiga, meminta jaminan pemerintah atas pembiayaan dan kontrak jangka panjang.

Selanjutnya, kata Didu, kalau tidak bisa, maka China akan meminta saham mayoritas dan turn key project. Terakhir, China menjadi pemiliknya.

“Pembengkakan anggaran, penolakan penurunan bunga pinjaman dari China, dan permintaan jaminan dari China agar pinjaman dijamin APBN adalah fakta bhw jebakan China pada KA cepat sudah terjadi,” kata dia.

Soal pembiyaan kereta cepat, seperti diketahui bahwa pembiayaannya membengkak (cost overrun). Dan pembengkakan biaya itu akan ditambal dari sejumlah sumber.

Dana untuk menambal bengkak proyek ini berasal dari konsorsium pemegang saham maupun pinjaman (loan). Terbaru, proyek ini diperkirakan bengkak antara US$ 1,176 miliar hingga US$ 1,9 miliar, atau sekitar Rp 17,52 triliun hingga Rp 28,31 triliun (asumsi kurs Rp 14.900).

(Rob/parade.id)

Exit mobile version