Site icon Parade.id

Pembicaraan Damai Ukraina-Rusia

Foto: dok. tirto.id

Jakarta (PARADE.ID)- Pembicaraan damai antara Ukraina dengan Rusia terkait konflik, kemarin, mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Kendati demikian, belum ada tanda perang akan berakhir.

Hal itu bisa dilihat bagaimana Rusia masih bertekad untuk merebut lebih banyak Ukraina timur. Di situ, Rusia telah memasang dua negara bagian separatis yang diakui Presiden Vladimir V. Putin bulan lalu sebagai negara merdeka tetapi tidak ada negara lain yang secara resmi mengakuinya.

Sementara itu, Mereka (pejabat) yang ikut dalam forum negosiasi pesimis, karena akan membutuhkan waktu cukup lama untuk itu. Tiga jam pembicaraan di Istanbul, para pejabat Ukraina mengatakan negara mereka siap untuk menyatakan dirinya netral secara permanen, mengabaikan prospek bergabung dengan NATO di mana itu adalah permintaan utama Rusia, yang kemudian membahas klaim teritorial Rusia dengan imbalan “jaminan keamanan” dari sekelompok bangsa/negara lain. Demikian dikutip nytimes.com

Seorang pembantu presiden Ukraina menyebut delegasi Rusia “konstruktif,” sementara Rusia mengatakan akan “secara drastis” mengurangi aktivitas militernya di sekitar Kyiv untuk “meningkatkan rasa saling percaya.”

Pernyataan Rusia bahwa mereka akan mengurangi eskalasi pertempuran di sekitar Kyiv—bahkan ketika Rusia terus menggempur bagian lain Ukraina—mungkin tidak lebih dari memberi kesan positif pada militernya yang terhalang dalam upayanya untuk merebut atau mengepung ibu kota.

Dalam beberapa hari terakhir, serangan balasan Ukraina di sekitar kota telah memaksa mundur pasukan Rusia dalam beberapa pertempuran jalanan paling sengit dalam perang, meskipun mereka tetap berada dalam jarak yang sangat dekat dari Kyiv.

Pejabat Barat dan analis keamanan memperingatkan agar tidak menganggap remeh pernyataan Rusia tentang tujuannya di Kyiv atau di tempat lain.

(Irm/PARADE.ID)

Exit mobile version