Jakarta (PARADE.ID)- Ditangkapnya Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo tiba-tiba dikaitkan dengan reshuffle (perombakan) kabinet Jokowi-Ma’ruf. Adalah pengamat politik Haris Rusly yang mengaitkan hal tersebut.
Menurut dia, penangkapan Ehdy bisa dilihat sebagai operasi kepentingan tertentu untuk mempercepat pecahnya bisul resufle kabinet.
“Tak bisa dipungkiri, Edhy memang bersalah, namun penumpang dari kesalahan Edhy ini adalah kepentingan yg ciptakan alasan terjadinya resufle,” demikian katanya, Ahad (29/11/2020), di akun Twitter-nya.
Menurut Haris, adagium power tends to corrupt, maka dari itu setiap kekuasaan cenderung menyalahgunakan kewenangannya. Jadi, menurut dia mestinya pisau hukum musti lebih tajam ke penguasa.
“Pasal 1 (3) UUD 1945, Indonesia disebutkan adalah Negara Hukum. Ketika negara berpanglima hukum maka sebenarnya negara mencurigai penguasanya.”
Edhy Prabowo ditangkap KPK beberapa hari lalu di bandara Soeta. Ia tak sendiri yang ditangkap KPK. Ada beberapa pejabat KKP lainnya. Ada pula isterinya yang ikut ditangkap KPK.
Edhy dan lainnya ditangkap karena diduga melakukan tindak pidana korupsi terkait benur atau benih lobster.
(Robi/PARADE.ID)