Jakarta (PARADE.ID)- Pengamat politik Muhammad Said Didu mengaku bingung dengan adanya logika dari pihak-pihak yang akan menjadikan kalung sebagai antivirus dalam mengantisipasi Covid-19.
“Saya sangat bingung bagaimana logika dan dasar ilmiah kalung anti virus tersebut,” demikian cuitannya, Sabtu (4/7/2020).
Menurut dirinya, hal demikian tidak bisa diterima dengan akal yang biasa-biasa saja untuk menerimanya.
“Lagi berpikir keras agar akal sehat saya bisa terima dari pernyataan ini.
1. Mendagri : pilkada serentak akan tekan penyebaran corona.
2. Mentan : akan produksi kalung anti virus corona.
Silakan tunggu dagelan berikutnya.”
Said ragu, bahwa hal demikian tidak diteliti dengan baik oleh Kementan yang disebut sebagai produsen.
“Saya berharap penilti di @kementan janganlah berbuat sesuatu tanpa dasar ilmiah yg kuat – dosanya besar.”
Sebelum Said, juga ada yang sekiranya mempersoalkan kalung antivirus tersebut. Dia adalah mantan Anggota DPR, Achsanul Qosasih.
“Ini serius?. Mohon para ilmuwan hebat berikan pendapatnya. Koq Kementan? Kenapa bukan Biofarma? Persh vaksin milik Negara terhebat seAsia.
Minimal tanya-lah ke Biofarma.
Ini obat apa jimat?
—-
Kementan Produksi Massal Kalung Antivirus Corona Bulan Depan,” komentarnya, melalui akun Twitter miliknya.
Sebagaimana yang diketahui, bahwa Kementan disebut sedang mengembangkan kalung antivirus berbahan eucalyptus atau kerap disebut juga pohon kayu putih. Usut punya usut, dari total 700 jenis tanaman itu ada satu jenisnya yang diklaim bisa mematikan virus corona.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo membenarkan bahwa ini merupakan hasil penelitian dari laboratorium Balitbangtan. Dia mengaku yakin kalung itu bisa membunuh virus corona.
“Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak,” kata Syahrul usai bertemu dengan Menteri PUPR di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat 3 Juli 2020….
(Robi/PARADE.ID)