Site icon Parade.id

Penguasa Terkesan Tak Mendengar, Korban Orba pun Dikorbankan di Rezim Ini

Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Gelora Fahri Hamzah mengkritisi pemerintah yang terkesan tidak mau mendengar soal reaksinya kepada para aktivis. Khususnya kepada Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat.

“Kalau penguasa mau mendengar, Jumhur dan Syahganda jgn ditangkap. Mereka adalah  alumni ITB yg  idealis. Saya kenal keduanya sudah sejak 30 tahun lalu,” kritiknya, kemarin, di akun Twitter-nya.

“Mereka adalah teman berdebat yg berkwalitas. Mereka dl korban rezim orba yg otoriter. Kok rezim ini juga mengorbankan mereka?” sambungnya.

Kata Fahri, kalau melihat abjad dari kriminalitasnya, yang harus ditangkap duluan itu oleh aparat kepolisian adalah orang-orang terekam CCTV itu perusuh.

“Bukan kritikus yg berjasa bagi demokrasi. Kalau kritik mereka dianggap memicu kerusuhan, kenapa tidak tangkap 575 anggota DPR yg bikin UU berbagai versi yg rusuh?”

Menurut dia, hukum tidak boleh menyasar para pengritik sementara perusuh dan vandalism belum diselesaikan.

“Apalagi menuduh mantan presiden segala. Sungguh suatu tindakan yang sembrono dan tidak punya etika. Mau apa sih kita ini? Mau adu domba siapa lagi? Mau ngerusak bangsakah kita?”

Fahri berharapa kepada Jokowi dan Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden semoga bisa jernih meihat realitas ini. Kita tidak bisa begini.

“Ayolah buka jalan damai dan rekonsiliasi.  Kenapa sih susah amat diskusi. Kenapa sih semua harus berakhir di bui? Ayolah…ayolah…ayolah…”

(Robi/PARADE.ID)

Exit mobile version