Site icon Parade.id

Penjelasan Ketua MUI terkait Dibatalkannya Kegiatan Ceramah Ramadan di Pelni

Foto: Ketua MUI Pusat KH Cholil Nafis, dok. republika.co.id

Jakarta (PARADE.ID)- Pembatalan acara kajian bulan Ramadan di Pelni, yang kebetulan salah satu pengisinya adalah Ketua MUI kiai Cholil Nafis  terus menjadi perbincangan. Pasalnya, acara untuk Ramadan itu dibatalkan karena melibatkan sejumlah pengisinya yang dituding berpaham radikal, yang kebetulan nama kiai Cholil masuk di dalam acara tersebut.

Kiai Cholil pun memberikan penjelasan soal itu. Bahwa, katanya, yang ditolak itu bukanlah dirinya, melainkan pengisi lainnya.

“Saya pun dapet telp begitu dari orang dalam bahwa yg ditolak bukan saya tapi narsum yg diprotes oleh netizen,” kata dia, kemarin, di akun Twitter-nya.

Menurut beliau, pembatalan acara itu soal koordinasi internal di Pelni. Setidaknya, hal itu setelah flyer menyebar dan ramai di publik lalu digagalkan semua narsum dan kegiatannya.

“Nyatanya saya dapet info begitu dari telp yg saya terima, dan semua acaranya dicancel. Bukan hanya saya lohh,” jelasnya, ketika merespon salah satu netizen yang bertanya.

Mohon pak kyai tidak ikut arus “menyelamatkan diri” dg mengatakan bukan saya yg ditolak. karena politik belah bambu sedang berlangsung. bagi yg diinjak sangat kerasa, tapi bagi yg diangkat kadang tdk terasa,” demikian pertanyaan dari akun @BacotApp.

Soal digagalkan jadwalnya, ia mengaku tak masalah karena memang lahan dakwah tempat lain masih banyak, termasuk di pesantren Cendikia Amanah, ponpes yanh ia asuh sendiri.

“Coba anda tanya ke PT Pelni utk memastikannya, Krn saya dapet infonya begitu,” ia kembali menjawab pertanyaan akun tersebut.

Baik, Yai. Maksud saya adalah supaya tidak ada kesan bersikap “menyelamatkan diri sendiri” saja. karena menurut saya, Pak Kyai, dan pendakwah yang lainnya juga adalah pendakwah yang sama sekali jauh dari cap radikal. Sementara radikal sendiri sudah didefinisikan melenceng,” tanyanya.

Kiai Cholil mengimbau sebaiknya hal itu tidak perlu diributkan. Sebagai Ketua MUI, ia tidak ingin menyelamatkan diri sendiri tanpa memedulikan yang lain.

“Tapi soal jadwal dicancel krn tak mau penceramahnya biasa aja,” jawabnya untuk akun lainnya.

Kalau menurut saya yang awam ini, sebaiknya satu barisan saja Pak Kyai. Karena sama2 pendakwah dan sesama Muslim. Atas nama Islam, bukan firqah. Punten, Kyai,” demikian respons akun @DeniMntc.

Beliau menganggap bahwa gagal mengisi ceramah itu adalah hal biasa.

“Saya diundang tanpa memberi tahu dan saya tak cari tahu nama2 narsum lainnya. Saya bukan panitianya juga bukan takmir masjid PT Pelni.  Jadi mengisi masjid yg sama atau forum yg sama bukan berarti sama pikirannya,” tandasanya, ke akun lain.

Pak kiyai mau isi kajian bersama ust2 trsbut. Artinya ga mungkin mereka radikal..hehe,” kata akun @khairulcnk.

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version