Jakarta (PARADE.ID)- Presiden KSPI, sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan pertemuannya dengan perwakilan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di aksi kemarin, Selasa (22/3/2022). Iqbal, kemarin diterima pihak Kemendag, dalam hal ini Dirjen Perdagangan Dalam Negeri yaitu Oka.
Iqbal menyampaikan maksud dan tujuannya atas aksi di Kemendag tersebut, yang menyoal tuntutan kepada Oka. Dan menurut dia, soal harga minyak goreng misalnya yang belakangan ini dinilai tidak terjangkau karena harga kelapa sawit dunia mengalami kenaikan.
“Harga internasional naik, yang mengendalikan adalah Malaysia dan juga Belanda. Sedangkan Indonesia penghasil sawit terbesar di dunia kenapa dikendalikan harga oleh Belanda dan Malaysia terhadap harga kelap sawit?” ujar Iqbal, Rabu (23/3/2022), lewat virtual.
Iqbal kemudian menyampaikan apa yang dijelaskan oleh Oka, terkait kelangkaan minyak goreng. Oka, kata dia, menyampaikan bahwa ketikakelangkaan minyak goreng terjadi, pemerintah membuat aturan main (DMO) agar ketersediaan dalam negeri terpenuhi (segera).
Namun, tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sebab, DMO yang diserahkan di kota-kota besar di Indonesia tidak sesuai dengan harapan pemerintah atau dengan kata lain ada mafia, atau spekulan yang memainkan DMO (ketersedian kelapa sawit) sebagai bahan dasar minyak goreng.
Tapi, kata Iqbal, bahwa saat ini Pemerintah sedang menyiapkan skenario untuk mengatasinya.
“Setelah DMO dihilangkan harga minyak goreng masuk dalam harga pasar. Setelah itu banjir minyak goreng kemasan tetapi harga minyak goreng naik dua kali lipat,” kata dia.
Atas hal itu, Iqbal pun memberikan waktu untuk mengatasinya (kelangkaan dan harga minyak goreng). Kalau dalam pemberian waktu yakni selama seminggu tidak kunjung selesai, maka Said mengatakan akan mengerahkan massa besar-besaran di Kemendag.
Sebelumnya, Iqbal sempat menjelaskan (konferensi pers) setelah bertemu dengan pihak Kemendag tersebut tetapi tidak lama dalam memberikan keterangan karena kondisi hujan.
(Juf/PARADE.ID)