Jakarta (parade.id)- Pentingnya digitalisasi ditekankan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Jakarta Islamic Centre (JIC) KH Didi Supandi di Islamic Digital Fest, Sabtu (14/12/2024), di Sunlake Sunter, Jakarta Utara.
“Pentingnya digitalisasi semisal dengan kiprah orang terkaya di dunia saat ini, Elon Mask—perubahan era digital ini luar biasa. Mudah-mudahan JIC tidak terlalu tertinggal jauh pada itu di tengah dunia digital yang sangat luar biasa,” ujar Didi saat konferensi pers.
Oleh karena itu, kata dia, seperti dakwah dewasa ini yang dilakukan oleh JIC tidak hanya tatap muka (fisik), melainkan juga dilakukan secara online/daring. Hal itu kata Didi, untuk menjaring lebih banyak umat yang ingin mengetahui dakwah-dakwah JIC.
“Maka kami (JIC) memiliki akun-akun media sosial maupun web yang mensyiarkan dakwah-dakwah rahmatan lil ‘alamin. Keberadaan JIC sebagai informasi dan ide-ide seperti Islamic Digital Fest hari ini,” tekannya.
Didi memberi tahu bahwa usia JIC saat ini sudah 21 tahun. Di usia itu, JIC kata Didi telah mengukir banyak hal-hal bermanfaat untuk umat.
“Antara lain PPIJ meng-upgrade standar organisasi, meriset dengan menerbitkan jurnal Al-Madinah, terlibat di forum-forum atau diskusi dalam dan luar negeri—menyampaikan pendidikan dini menuju Indonesia Emas, dan lainnya—kami sampaikan itu di forum rektor,” urainya.
Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran Pusat PPIJ Muhamamad Zein turut menambahkan capaian yang diraih PPIJ. Yaitu perpustakaan dapat prestasi dengan grade A di tingkat nasional Kemenag, meraih ISO 9001: 2015. “Ke depan kita akan memperbaruinya,” tukasnya.
Lainnya adalah riset seperti yang disebutkan Didi. “Bulan Agustus kemarin, kita menerbitkan jurnal Al-Madinah. Jurna ini pun sudah tembus ke perguruan tinggi. Dan Desember ini rencananya kami akan terbitkan jurnal itu dalam dua bahasa,” terangnya.
Lainnya diungkap Zein seperti memperluas jaringan, bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di antaranya Perbanas di Jatim, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, UIN Ciputat, UNJ, universitas di Maroko, dan universitas di Turki.
“Semua untuk tunas-tunas muda berbakat kita belajar ke sana. Semoga tahun depan kita dapat dana hibah besar dan kita alokasikan ke anak-anak berprestasi itu,” katanya.
Terakhir, PPIJ kata Zein menyoal ekonomi, di JIC sekarang telah ada kantin—membuat atau memproduksi roti dan baso sendiri. Ia berharap hal itu bisa berkembang dengan topangan dana yang memadai.
Islamic Digital Fest 2024 bertema “Empowering Mosque Through Digilization”. Kegiatan dilaksanakan tidak dengan menonjolkan kegiatan pameran (expo), melainkan talk show dan pelatihan kepada peserta perwakilan dari berbagai Islamic Centre di Indonesia.
Acara dilaksanakan dua hari, Sabtu-Ahad (14-15/12/2024). Dibuka resmi oleh Pj Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh Plt Kepala Biro Dikmental Provinsi DKI Jakarta Aceng Zaini.
(Rob/parade.id)