Site icon Parade.id

Pertemuan Menhan Prabowo dengan Pangeran Bahrain Salman di Sela IISS Manama

Foto: dok. Twitter @Kemhan

Jakarta (PARADE.ID)- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto hari ini, Ahad (21/11/2021) bertemu Pangeran Bahrain Salman bin Hamad Al Khalifa, didampingi Putra Mahkota, Wakil Panglima Tertinggi dan Perdana Menteri Bahrain.

Pertemuan bilateral ini adalah sela dialog Manama 2021 di Bahrain, kemarin, Sabtu.

Dalam pertemuan kedua negara tersebut, berkomitmen membangun hubungan kerja sama antara Kerajaan Bahrain dan Republik Indonesia di semua bidang, untuk kepentingan dan pengembangan kedua negara dan rakyatnya.

“Isu-isu regional dan internasional juga menjadi fokus pada pertemuan bilateral tersebut, berikut juga topik-topik yang dibahas pada Dialog Manama 2021,” dikutip akun Twitter resmi Kemhan, Ahad.

Kedua negara juga mencatat pentingnya memperluas cakupan kerja sama dan koordinasi untuk mencapai kepentingan bersama.

Dalam kehadrian Manhan Prabowo dalam acara Manama tersebut, mengatakan bahaa Pemimpin harus mencerminkan kebajikan dan rasa hormat. Kekuatan-kekuatan besar di dunia perlu menghayati ini.

Hanya dengan itulah sejarah akan menilai mereka.

“Tidak hny menjadi kekuatan besar, tetapi lebih penting & abadi, yaitu Peradaban Besar,” demikian disampaikan Prabowo @prabowo dlm Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, Sabtu (20/11) di Bahrain.

Menhan Prabowo menyebut bahwa saat ini nilai-nilai universal sudah menjadi semakin umum dengan adanya revolusi informasi digital, seperti kehendak masyarakat dunia untuk perdamaian, kebebasan berekspresi, keadilan sosial, kreativitas.

Indonesia senantiasa mendorong perdamaian dunia dan menyampaikan berkomitmen menjaga hubungan yang baik dengan negara sahabat. Karena pada akhirnya, kekuatan yang seimbang dengan kebajikan adalah kunci dari perdamaian dunia.

IISS Manama Dialogue adalah momen penting bagi para pembuat kebijakan maupun pemimpin dari seluruh Timur Tengah, Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia untuk berdialog dalam upaya menemukan jawaban atas masalah kebijakan paling mendesak di kawasan.

“Dialog ini juga memberikan kesempatan untuk melaksanakan diskusi bilateral dan multilateral, serta menjadi awal terbentuknya kebijakan diplomasi pertahanan dan keamanan regional.”

(Sur/PARADE.ID)

Exit mobile version