Site icon Parade.id

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II Tahun 2021

Foto: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono

Jakarta (PARADE.ID)- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia disampaikan olehnya bahwa tumbuh 7,07 persen secara y-on-y.

“Pertama, bahwa perekonomian global pada triwulan II 2021 itu jika dibandingkan dengan periode sebelumnya itu mengalami perbaikan. Demikian juga terkait dengan Negara yang menjadi mitra dagang kita itu juga mengalami perbaikan ekonominya pada triwulan II 2021,” sampainya, Kamis (5/8/2021), saat konferensi pers secara virtual.

Adapun yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indoensia itu sebesar 7,07 persen, dan itu hampir dilakukan seluruh Negara dimana ekonomi lesu maka yang menjadi stimulus itu menurut dia adalah konsumsi pemerintah atau belanja pemerintah. Belanja pemerintah di triwulan II ini mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, baik untuk belanja barang (82,10 persen), belanja pegawai (19,79 persen), maupun belanja modal (45,56 persen).

“Jadi konsumsi pemerintah memberikan andil dalam menggerakan ekonomi di triwulan II ini. Demikian juga kalau kita lihat perbaikan mobilitas, karena penanganan Covid membaik triwulan II, mobilitas masyarakatnya mengalami perbaikan, itu juga mampu mendorong konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,93 persen,” ungkapnya.

Selain itu, yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dikatakan olehnya karena adanya ekspor yang meningkat, impor yang meningkat, belanja pemerintah yang meningkat, dan konsumsi rumah tangga meningkat. Dan faktor-faktor itulah yang menurutnya juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di lapangan usaha.

“Di sana mendorong industri lapangan usaha tumbuh 6,58 persen, pertanian tumbuh 0,38 persen, perdagangan 9,44 persen, konstruksi 4,42 persen, dan pertambangan 5,22 persen. Kelimanya menyumbang 64,85 persen pada PDB triwulan II 2021,” katanya.

Dengan bertumbuhnya ekonomi Indonesia pada triwulan II 2021 (7,07 persen), maka ini kata dia memberikan klarifikasi kepada kita semua bahwa dengan membaiknya penanganan kesehatan (Covid-19), maka akan pula mendorong mobilitas masyarakat yang semakin baik dan pada akhirnya itu memberikan klarifikasi ekonomi kita membaik.

“Jadi, persoalan pemulihan kesehatan itu adalah tanggung jawab kolektif kita. Kalau ekonomi kita terus membaik, karena kalau melihat tren triwulan III selalu lebih baik dari triwulan II, tapi sangat tergantung bagaiamana penanganan Covid,” jelasnya.

Agar ekonomi kita terus tumbuh, katanya, maka kunci utamanya adalah bagaimana kita sama-sama menanggulangi sektor kesehatan itu dengan cara kita semua harus patuh pada prokes, kemudian vaksinasi terus dijalankan oleh masyarakat semuanya.

“Jika nanti ada kekebalan kelompok, yang itu nanti mobilitasnya semakin baik. Ekonomi harapannya terus membaik berikutnya,” kata dia.

Selain Indonesia, yang mengalami pertumbuhan, juga ada Negara Amerika Serikat pada triwulan II 2021 itu tumbuh 12,2 persen. China pada triwulan II tahun 2021 ekonominya tumbuh 7,9 persen. Dan Singapura tumbuh 14,3 persen.

Dan naiknya Negara yang disebut sekaligus sebagai mitra dagang Indonesia, ekspor kita pun juga mengalami meningkat secara impresif sebesar 55,89 persen. Ini terjadi pada komunitas pertanian, di industri pengolahan, dan pertambangan.

Impor pun demikian, mengalami peningkatan pada triwulan II 2021 ini, cukup tinggi. Yaitu 50,21 persen. Kenaikak impor ini terjadi karena adanya peningkatan impor untuk komponen barang konsumsi, bahan baku penolong, dan barang modal.

Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Perlu diketahui, bahwa tiga indikator penting jika kita membicarakan pertumbuhan ekonomi. Pertama, terkait pertumbuhan ekonomi secara q-to-q atau triwulan terhadap triwulan sebelumnya. Kemudian pertumbuhan ekonomi secara y-on-y.

“Kalau bicara triwulan 2021, y-on-y, berarti pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 terhadap triwulan II 2020,” katanya.

Namun, ada beberapa catatan peristiwa pada triwulan II tahun 2021. Pertama, bahwa perekonomian global pada triwulan II 2021 ini, itu mengalami peningkatan.

“Hal ini terlihat dari pergerakan indeks PMI secara global. Dimana pada bulan Maret itu tercatat 54,8. Kemudian terus meningkat menjadi 56,6 pada bulan Juni 2021. Jadi tren ekonomi global mengalami peningkatan,” kata dia lagi.

Kedua, lanjutnya, yakni terkait dengan harga komoditas makanan dan komunita hasil tambang pada pasar internasional, baik secara q-to-q maupun y-on-y juga mengalami peningkatan. Untuk komunitas makanan, di sana ada gandum, minyak kelapa sawit, dan kedelai harganya meningkat dan juga untuk hasil tambang, baik itu timah, alumunium, dan tembaga di pasar internasional juga meningkat.

Ketiga, dampak dari mitra dagang dengan Indonesia.

“Perlu saya informasikan bahwa ekonomi di beberapa Negara yang menjadi mitra dagang kita pada triwulan II tahun 2021 ini, juga menunjukan pertumbuhan yang positif. Sebut saja misalkan di China. China itu pada triwulan II tahun 2021 ekonominya tumbuh 7,9 persen,” ungkapnya.

Kemudian Amerika Serikat, ekonominya juga tumbuh 12,2 persen. Singapura tumbuh 14,3 persen. Korea Selatan juga tumbuh 5,9 persen. Vietnam 6,6 persen, Hongkong 7,5 dan Uni Eropa 13,2 persen.

Jadi yang ketiga ini bahwa Negara yang menjadi mitra dagang kita semuanya mengalami pertumbuhan positif.

“Ada yang menarik kalau kita cermati di pertumbuhan triwulan II tahun 2021 pada Negara yang menjadi mitra dagang kita. Pertama, pertumbuhannya cukup besar,” tandasnya.

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version