Jakarta (PARADE.ID)- Pidato tahunan Presiden Jokowi terkait penegakkan hukum, terutama penindakan korupsi dikritisi oleh pemuka agama Islam, ustaz Tengku Zulkarnain. Ustaz Tengku mengkritisi dengan memberikan contoh buronan Harun Masiku yang hingga kini belum jua temui titik keberadaannya.
Menurut beliau, ini ironi. Ketika berpidato Jokowi secara tampak tegas mengatakan bahwa tidak main-main dalam memberantas korupsi.
“Kenyataannya? Menangkap Harun Masiku saja tidak mampu. Apalagi yg raksasa, yg nyolong puluhan puluhan trilyun…? Ya, kan…? kata dia, Minggua (16/8/2020), di akun Twitter-nya.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan pemerintah tidak pernah main-main dengan upaya pemberantasan korupsi. Upaya pencegahan harus ditingkatkan melalui tata kelola yang sederhana, transparan, dan efisien.
“Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” kata dia.
Penegakan nilai-nilai demokrasi juga tidak bisa ditawar. Demokrasi harus tetap berjalan dengan baik, tanpa mengganggu kecepatan kerja dan kepastian hukum, serta budaya adiluhung bangsa Indonesia.
“Agenda Pilkada 2020 harus tetap berjalan dengan disiplin tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan,” ucap dia.
Terkait demokrasi, Jokowi menyebut, di demokrasi memang menjamin kebebasan, namun kebebasan yang menghargai hak orang lain. Jangan ada yang merasa paling benar sendiri, dan yang lain dipersalahkan.
“Jangan ada yang merasa paling agamis sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri,” katanya.
(Robi/PARADE.ID)