Jakarta (parade.id)- Tahun ini, genap 10 tahun saya menjabat sebagai Presiden RI & genap 5 tahun Bpk. Prof. KH. Ma’ruf Amin menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Sebuah tanggung jawab & kepercayaan besar yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya.
Sebuah mandat & amanah besar, yang tidak pernah kami pikirkan sebelumnya.
Sejak hari pertama saya menerima amanah ini, saya sangat menyadari akan ada banyak gelombang yang harus dihadapi. Akan banyak tantangan yang harus diselesaikan. Tetapi sedari awal, saya juga yakin dan sangat percaya, bahwa saya tidak sendirian. Ada cita-cita & harapan masyarakat, ada dukungan & doa dari rakyat yang selalu mengiringi & menguatkan.
Senyum, sapa & doa bapak ibu saudara-saudara sebangsa setanah air semua adalah sumber kekuatan saya. Dan hari ini 16 Agustus 2024, di momen terakhir saya & Prof KH Ma’ruf Amin berdiri di sini, izinkan kami menyampaikan terima kasih yang tulus.
Terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada bapak ibu semua, kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun berada yang selama 10 tahun ini telah dengan kuat bersama-sama melintasi tantangan demi tantangan.
Menapaki langkah demi langkah, menghadapi terjadinya perubahan demi perubahan, sehingga kita sebagai sebuah bangsa yg besar bisa sampai pada titik ini. Titik yang bisa menjadi titik lontar untuk menggapai kemajuan bersama di masa yg akan datang.
Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah fondasi & peradaban baru dengan pembangunan yang Indonesia sentris. Membangun dari pinggiran, membangun dari desa & membangun dari daerah terluar.
Sehingga sampai saat ini kita telah membangun 366 ribu km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan & bandara baru, serta 43 bendungan & 1,1 juta hektar jaringan irigasi baru.
Sehingga kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% di tahun 2023, sehingga kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024.
Sehingga kita mampu memperkuat persatuan kita karena akses yang lebih merata dan berkeadilan. Selain itu, ketangguhan kita sebagai sebuah bangsa juga terbukti dari daya tahan kita.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, dalam menghadapi perubahan iklim & dalam menghadapi geopolitik dunia yang semakin memanas.
Patut kita syukuri, alhamdulillah, Indonesia merupakan 1 dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di atas 5%, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat.
Wilayah Indonesia Timur seperti Papua & Maluku justru mampu tumbuh di atas 6% & Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20%.
Inflasi juga terkendali di kisaran 2-3%, saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa. Bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%.
Angka kemiskinan ekstrim mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024.
Angka stunting mampu kita kurangi dari sebelumnya 37% menjadi 21,5% di tahun 2023 & tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024.
Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat.
361 Triliun rupiah anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 jt peserta JKN per tahun mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
113 Triliun rupiah anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 10 juta siswa per tahun, mulai dari SD sampai SMA/SMK di seluruh Indonesia.
225 Triliun rupiah anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.
Dan 60,3 triliun rupiah anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat, pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas, pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama.
Di sisi lain kita juga telah mengambil langkah besar untuk meningkatkan produktivitas & nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah, tapi mengolahnya dulu di dalam negeri.
Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah.
Dimulai dari nikel, bauksit, & tembaga yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian, & kelautan.
Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter & industri pengolahan untuk nikel, bauksit & tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja & meningkatkan pendapatan negara lebih dari 158 T rupiah selama 8 tahun ini.
Kita ingin kekayaan yang ada di negeri ini, anugerah Allah SWT untuk negeri ini, dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dan dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat.
Oleh sebab itu, kita juga telah mengambil kembali aset kita yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing seperti Freeport, Blok Rokan & Newmont.
Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali.
Selain itu, di saat dunia mulai mengarahkan masa depannya ke ekonomi hijau, Indonesia juga tidak ingin kehilangan momentum, karena Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau.
Yaitu sekitar lebih dari 3.600 GW baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut & bio energi, sehingga kita terus konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia.
Melakukan transisi energi secara hati-hati & bertahap karena transisi energi yang ingin kita wujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau & mudah diakses bagi masyarakat.
Di sektor teknologi & digitalisasi kita juga patut bersyukur, untuk pertama kalinya, kita memiliki Ina Digital. Sebuah digitalisasi layanan pemerintah yang terintegrasi untuk mempercepat & mempermudah layanan bagi masyarakat.
Cakupan elektrifikasi terus kita perluas hingga mencapai 99% di tahun 2024. Demikian juga dengan cakupan internet yang terus ditingkatkan hingga mencapai 79% di tahun 2024.
Ini akan jadi ekosistem yang baik untuk mendorong digitalisasi UMKM & pengembangan start up Indonesia. Sehingga akan melahirkan semakin banyak entrepreneur muda berkualitas di negeri ini.
Dukungan produk dalam negeri juga kita berikan perhatian khusus dengan memprioritaskan belanja APBN, APBD, & BUMN untuk produk-produk dalam negeri.
Karena kita ingin apa yang berasal dari rakyat, dapat kembali ke rakyat & bermanfaat maksimal untuk rakyat.
Di bidang hukum, kita juga patut bersyukur. Setelah 79 tahun merdeka, akhirnya kita memiliki Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang baru sebagai upaya memodernisasi hukum Indonesia.
Serta UU Cipta Kerja yang merevisi 80 UU & 1.200 pasal sebagai upaya menderegulasi peraturan yang tumpang tindih.
Kita juga sudah memiliki UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual untuk memberikan perlindungan yang nyata, yang lebih kuat, terutama bagi perempuan & anak-anak.
Ini adalah hasil kerja keras kita bersama, ini adalah pondasi besar kita bersama, ini adalah bukti bahwa persatuan kita, bahwa kerukunan kita, bahwa kerja keras & kegotongroyongan kita dapat membawa Indonesia melompat lebih tinggi lagi.
Oleh sebab itu, saya sangat menghargai, sangat mengapresiasi dukungan & kerja sama seluruh Lembaga Negara dalam menopang lompatan kemajuan Indonesia.
Mulai dari MPR RI yang telah berperan aktif memperkokoh ideologi negara, memperdalam rencana penyusunan Pokok-Pokok Haluan Negara & menjaga silaturahmi antar tokoh bangsa.
DPR RI yang telah menjalankan fungsi legislasi. Menjalankan fungsi penganggaran & pengawasan, merumuskan RAPBN 2025 untuk suksesi transisi pemerintahan & menyelesaikan banyak UU strategis.
Seperti UU Ibu Kota Negara, UU Daerah Khusus Jakarta, UU Informasi & Transaksi Elektronik, UU Aparatur Sipil Negara, & UU Kesejahteraan Ibu dan Anak.
DPD RI yang terus mengawal kemandirian daerah otonom. Menginisiasi inisiatif rancangan legislasi, melakukan pengawasan pelaksanaan UU & Perda, serta memberi perhatian khusus terkait agraria & pangan.
Begitu juga dengan BPK RI yang telah mengawasi penggunaan anggaran negara, serta memperkokoh kepercayaan & kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, melalui keaktifannya dalam organisasi & forum-forum global.
MK RI yang telah menangani lebih dari 202 perkara pengujian UU & mengadili sengketa Pemilu.
Serta MA RI beserta lembaga peradilan di bawahnya yang mengadili & melakukan penguatan restorative justice untuk menyelaraskan kepentingan korban & pertanggung jawaban terdakwa tanpa melalui pemidanaan.
Dan Komisi Yudisial RI yang telah berperan aktif mewujudkan hakim berintegritas & berkualitas guna meningkatkan kepercayaan & kepuasan masyarakat terhadap institusi kehakiman di negara kita.
Sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna.
Sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan & sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya.
Sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil & sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya.
Oleh sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak Ibu Saudara Saudara Sebangsa & Setanah air, kepada seluruh rakyat Indonesia tidak terkecuali satupun.
Saya & Prof. KH Maruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf.
Ini adalah yang terbaik yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa & negara Indonesia.
Saya tahu bahwa hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir. Belum sepenuhnya sesuai dengan harapan & keinginan Bapak Ibu semua.
Namun saya yakin & percaya, dengan persatuan & kerjasama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat & berdaulat akan mampu melompat & menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Terakhir, kepada Presiden Terpilih Bapak Jendral TNI (Purn) Prabowo Subianto, tahun depan, Insyaallah bapak yang akan menyampaikan pidato kenegaraan.
Nanti pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto.
Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan & cita-cita masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari Pinggiran, dari Daerah Terluar, dari Desa & dari pusat-pusat Kota kepada bapak.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk & kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada pemerintahan periode mendatang.
Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! Merdeka! Merdeka! Merdeka! #Pidatopresiden2024 NusantaraBaru