Jakarta (parade.id)- Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus mengatakan bahwa hari ini, di depan mata kita sedang berjalan rezim populis otoriter. Dimana kata dia seorang Presiden Jokowi berhasil membangun kecintaannya terhadap rakyat tetapi di atas penderitaan rakyatnya.
Jokowi pun disebutnya totally fake sebagai seorang pemimpin Kepala Negara. Bahkan kata Deddy, sejak awal isi kepala Jokowi sudah seperti feodal.
“Bener juga, mestinya kita tutup gorong-gorong. Jangankan kita yang tertipu dengan Jokowi, malaikat saja tertipu,” kata Deddy Sitorus, Rabu (31/7/2024), saat menjadi salah satu narasumber diskusi publik di Jakarta.
Deddy tak segan-segan mengatakan bahwa semua kesalahan yang ada saat ini adalah kesalahan Presiden Jokowi.
Ia pun menyinggung kesalahan yang dibuat oleh rezim Orde Baru. “Mirip kita menyalahkan Soeharto ketika Orba,” imbuhnya.
Bahkan kata Deddy, Jokowi adalah satu-satu presiden yang nekat. Bukan cerdas. “Tidak ada presiden seperti dia. Jokowi menggunakan semua perangkat untuk tujuan politiknya. Kondisi kita seperti Orba,” tegasnya.
Jokowi tentu mengalami perubahan. Tidak seperti ketika ia baru kali pertama berkuasa, menjadi presiden atau periode pertama. Deddy mengakui itu.
Baru sadar pada tahun 2019, ketika ada menanyakan soal tiga periode.
Deddy menjadi salah satu narasumber pada diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Advokasi Nasional untuk Demokrasi dan Pembaruan Hukum (LANDEP).
Ada Saut Situmorang (Wakil Ketua KPK 2015-2019), Refly Harun (Ahli Hukum Negara dan Praktisi Hukum), Airlangga Pribadi (Pengamat Politik dan Dosen Fisip Universitas Airlangga), dan Erros Djarot (Budayawan dan Pengamat Politik), yang juga menjasi narasumber.
Tema diskusi publik adalah “Dinasti Politik Jokowi Sebuah Penghancuran terhadap Sistem Demokrasi dan Penegakan Hukum”, sebagai Refleksi Perjalanan 28 Tahun Perjuangan Reformasi 1998.
(Rob/parade.id)