Jakarta (parade.id)- Koordinator Nasional Poros Muda Nahdlatul Ulama (Kornas Poros Muda NU), Ramadhani Isa menyesalkan dugaan penganiayaan dengan mencekik yang dilakukan oleh A Suhawi kepada seorang perempuan di acara santunan yatim piatu, yang digelar di DPP KNPI, Kuningan, Jakarta Selatan pada hari Jumat (26/7/2024).
Dhani, panggilan akrabnya, juga menyesalkan dugaan tindakan Suhawi karena membubarkan acara santunan yatim piatu itu.
“Sikap dan tindakan arogansi tersebut tiidak dapat dibenarkan, apalagi acara santunan anak yatim piatu tersebut jadi batal dilaksanakan karena terjadi keributan yang diduga dilakukan oleh orang yang bernama A Suhawi,” kata Alumni KNPI itu dalam keterangan tertulisnya kepada media, Ahad (28/7/2024).
Perempuan yang diduga menjadi korban pencekikan itu bernama Reni Anita Putri. Disebutkan, Reni merupakan salah satu Panitia Harlah KNPI ke-51, yang diselenggarakan di DPP KNPI pada Jumat.
Reni pun akhirnya membuat laporan ke pihak Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya atas apa yang dialaminya pada Sabtu (27/7/2024).
Atas hal iti, Dhani mendukung aparat kepolisian untuk menindaklanjuti laporan pengaduan yang dibuat Reni, dengan mengusutnya tuntas.
“Bisa mengusut tuntas biang keributan di acara itu,” dukungannya.
Dhani kemudian menyinggung siapa Suhawi itu. Disebutnya bahwa Suhawi adalah Wakil Ketua TKN Golf Prabowo-Gibran.
Dugaan laku Suhawi pun kata Dhani bisa mencoreng nama presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.
“Prabowo-Gibran sebentar lagi akan dilantik sebagai Presiden dan Wapres terpilih di bulan Oktober 2024, janganlah ada oknum relawan yang main kasar dan grasah-grusuh gitu,” Dhani mengingatkan.*