Site icon Parade.id

Prabowo Capres Jalan Tengah di Tengah Dua Kubu Ekstrem Pemilu Sebelumnya

Foto: pasangan capres dan cawapres, Prabowo dan Gibran menyerahkan berkas pendaftaran ke Ketua KPU Pusat, Rabu (25/10/2023)/tangkapan layar

Jakarta (parade.id)- Pendakwah Haikal Hassan menyatakan kesetujuannya kepada Fahri Hamzah, yang menyebut bahwa capres 02, Prabowo Subianto adalah calon pemimpin jalan tengah di tengah dua kubu ekstrem pemilu sebelumnya. Hal itu hal itu disampaikannya di acara diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Duel Sengit Prabowo vs Anies: Perebutan Suara DKI Jakarta dan Jawa Barat’, Rabu (6/12/23), dilihat live di kanal YouTube Gelora TV.

Kesetujuan Haikal tampaknya dilatarbelakangi oleh keinginan agar polarisasi yang ada di umat berakhir dan semua masyarakat bisa rukun. Sebab, ia merasa di kalangan umat terjadi polarisasi kuat, antara pendukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

“Setuju dengan Fahri Hamzah, jalan tengahnya Prabowo,” ia menyampaikan, dikutip wartaekonomi.

Namun, atas dukungan untuk Prabowo itu, ia mengaku sudah mulai dijauhi oleh pengurus masjid yang cenderung mendukung Anie Baswedan, capres nomor 1.

“Apa yang saya lihat di lapangan ya saya melaporkan bahwa di bawah masyarakat umat sudah tidak terdidik bahwa mereka bisa berbeda dan boleh berbeda dalam pilpres. Kok jadi musuhan kalau tidak pilih Anies di sebuah masjid yang pro ke Anies. Kok Jadi musuhan,” pengakuannya.

“Kemarin saya tampil dalam galang dana dan juga ada pengenalan dari Prabowo kami dapat sumbangan dari Prabowo untuk Palestina, itu tiba-tiba hampir semua pengurus masjid mencoret nama saya hanya karena itu masalahnya, itu kental banget polarisasinya,” tambahnya.

Ia menyayangkan hal tersebut, karena menurutnya kubu Anies dan Prabowo harusnya bersatu agar tak terlalu jauh perbedaannya. Bagi dia, musuh sesungguhnya adalah PDIP.

Ia bahkan berani menyebut Jokowi telah taubat sehingga umat perlu fokus menenggelamkan PDIP. “PDIP tepuk tangan di sana. PDIP akan meraup keuntungan apabila terlalu jauh jarak antara Prabowo dan Anies. Dekatkan jarak ini mestinya jadi satu irisan sehingga umat sadar bahwa lawannya ini adalah PDIP,” ungkapnya.

“Memang siapa yang buat bangsa ini carut marut? Ya partai berkuasa (PDIP), ya kalau itu Jokowi kita tuduhkan juga tapi baru belakangan ini saja bahwa Jokowi sadar bahwa perangkap petugas partai kental ke dia. Ketika beliau taubat tiba-tiba dicemooh, kan, lucu kan,” tambahnya.

(Verry/parade.id)

Exit mobile version