Site icon Parade.id

Praktik Private Banking

Jakarta (PARADE.ID)- Berkali2 terjadi kasus hilangnya uang nasabah di bank dengan jumlah besar, seharusnya membuka mata petinggi bank. Ayolah, kalian juga berkontribusi atas kasus ini. Khususnya saat melibatkan ‘private banking’.

Apa itu ‘private banking’? Kalau kamu punya tabungan/deposito minimal 1 milyar di sebuah bank (di beberapa bank ada yang 500 juta, ada yang 2 milyar), maka kamu akan dapat layanan khusus. Nah, layanan khusus ini kadang bablas. Super bablas. Staf/karyawan bank ngambil uang setoran di rumah, kemudian slip setoran, dll diantarkan ke rumah. Buku tabungan disimpankan oleh mereka–saking baiknya. Semua seolah dipermudah, nasabah tinggal duduk manis, tapi ayolah, itu melanggar banyak prosedur.

Jangan belagak tidak tahu. Petinggi bank seharusnya tahu sekali. Praktik2 ini terjadi. Coba kamu pimpinan bank tengok staf/karyawannya. Diaudit dengan betulan gitu loh. Bukan formalitas. Juga kepala cabang, diperiksa, dicrosscheck. Mereka itu kan elu kasih target funding, mereka agresif nyari uang. Dan bisa saja, bablas, cuy. Prosedur perbankan di potong saja atas nama ‘kenyamanan’, ‘kemewahan’, bla-bla-bla. Mereka tergiur dengan uang tsb, eh, diembat.

Dan jangan salahkan, nasabah mau saja. Mereka percaya, karena merasa bank bisa dipercaya. Karena merasa sudah kenal dengan staf/karyawan tsb bertahun2. Karena mereka senang semua dipermudah, tinggal duduk manis.

Ini bukan semata2 salah nasabah–senaif dan sepolos mereka (uangnya banyak tapi gitu deh), ini jelas karena perbankan gagal menerapkan SOP yang ketat. Kacau. Saya menyaksikan sendiri hal2 begini. Kekacauan ini juga terjadi di perusahaan keuangan seperti broker saham. Saya mengalaminya, loh. Itu perusahaan milik BUMN, kok bisa stafnya santai sekali minta password login milik nasabah? Saya marah, dia kira sy ini nggak ngerti apa. Niatnya sih bagus, membantu, mempermudah, tapi seharusnya, kamu tuh, staf, karyawan, pimpinan bank justeru mati2an melindungi keamanan nasabahmu. Bukan sebaliknya.

Mulailah petinggi2 perbankan, petinggi2 institusi keuangan menengok lagi penerapan SOP kalian. Rata2, SOP kalian itu sudah keren semua. Tapi pelaksanannya, coba ditest, diuji, diperiksa. Apakah staf, karyawan elu patuh. Apakah kepala cabang elu patuh. Termasuk pejabat2 tinggi kalian hingga direktur patuh atau tidak.  Itu seharusnya dilakukan secara berkala. Biar masalah terdeteksi dengan cepat sebelum kadung besar.

Jangan tutup mata soal ini. Apalagi merasa benar sendiri. Mencari pembelaan kemana2. Lah, namanya jua dibayar, pembela kamu itu mesti habis2an membela. Tapi penyakitnya tidak sembuh. Apa? Diam-diam, penegakan SOP kalian itu keropos sekali. Ssst, jangan2 sudah banyak kasus di bank elu itu, tapi elu belum tahu.

Nah, sekali masyarakat tidak percaya lagi, bank bisa menerima hukuman serius sekali. Cukup 20-30% rush narik dananya, bank kamu bisa demam.

*Tere Liye, Penulis Novel Negeri Para Bedebah

Exit mobile version