Site icon Parade.id

Presiden Buruh Hadir di Tengah Ribuan Massa Aksi: Memastikan Hak-hak Kita

Jakarta (PARADE.ID)- Hari ini, Rabu (8/12/2021), di sekitar patung kuda atau silang Monas, ribuan massa dari berbagai elemen buruh berkumpul. Mereka mempunya satu tuntutan: perbaiki upah dan cabut Omnibus Law.

Hadir dalam ribuan massa buruh dua Presiden konfederasi, yakni Said Iqbal dari KSPI dan Andi Gani Nena Wea dari KSPSI.

Said Iqbal dalam orasinya menyatakan bahwa aksi kali ini untuk memastikan hak-hak kita, buruh, nelayan, tukang ojek, orang-orang miskin, guru, dll.

“Perjuangan kita ini adalah perjuangan suci, karena kita memastikan hak-hak mereka (kita). Dan negara harus mensejahterakan kita,” kata Iqbal.

Oleh karena itu, ia berpesan kepada massa aksi untuk menjaga ketertiban. Jangan ada keributan. Hari ini, kata dia, kita boleh kalah. Tapi boleh jadi besok kita menang. Pun sebaliknya.

Namun, kata dia, perjuangan kita (buruh) tidak akam pernah mundur.

Untuk itu ia mengimbau agar massa aksi tetap bersabar dan istikamah. Jangan mundur setapak pun. Pantang surut ke belakang.

“Keyakinan kita tentang keputusan MK tentu berbeda dengan pemerintah yang menyebut tetap berlaku. Hari ini kita menentukan sikap kita, bahwa U Ciptaker inkonstitusional. Cacat formil. Dan turunannya,” tegasnya.

Dalam amar keputusan MK nomor 7, lanjutnya, sebab menyatakan menangguhkan tindakan/kebijakan yang strategis dan berdampak luas. Ditangguhkan. Pasal 4 ayat 2, upah adalah kebijakan strategis.

Maka buruh memminta kepada MK untuk menjelaskan. Kita minta dibekukan.

“Maka kami minta gubernur jangan jadi pengecut. Gunakan kewenangan MK. Jangan lakukan sesuatu yang tidak berpihak kepada kita,” pintanya.

Massa aksi sempat tak sabar ingin melakukan orasi di depan gedung MK. Sempat pula terjadi adu mulut antara petugas kepolisian dengan penanggung jawa aksi.

Iqbal pun meminta kepada buruh agar tetap tertib. Jangan ada kekerasan. Jangan ada hal-hal yang mengakibatkan kekerasan.

“Jadi saya minta jangan ribut-ribut. Satu komando. Jangan ciderai kami ketika di MK nanti. Semoga perjuangan kita diridai,” pesan Iqbal.

Pun dengan Andi Gani, berpesan agar aksi harus tetap damai. Jangan ada yang memprovokasi. Hindari provokasi. Kalau ada yang memprovokasi, berarti di antara massa aksi ada provokator.

“Kita diterima oleh perwakilan MK. Jangan rusak perjuangan. 15 menit lagi kita diterima pimpinan MK. Jangan buat rusak. Seluruh dunia memandang. Kita yakini perjuangan kali ini.
Kita minta MK menjelaskan keputusannya. Kita minta keputusan dibatalkan,” pesan Andi.

Saat ini Iqbal dan Andi Gani, serta pimpinan serikat buruh lainnya menemui pimpinan MK. Membicarakan terkait hal di atas (yang diputuskan) MK beberapa waktu lalu soal UU Ciptaker.

(Sur/PARADE.ID)

Exit mobile version