Jakarta (PARADE.ID)- Program penyelamatan ekonomi oleh pemerintah dipertanyakan oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. Mardani mempertanyakan hal itu karena besarnya defisit anggaran tahun lalu, yakni sebesar Rp956,3 triliun.
“Utk menyelamati sektor ekonomi,pertanyaannya bkn hrs/tdknya defisit anggaran,ttp apakah program penyelamatan ekonomi sdh efektif?” demikian tertulis di akun Twitter-nya, Senin (11/1/2021).
Menurut dia, Pemerintah wajib mengevaluasi program-program penyelamatan ekonomi yang tidak efektif. Dari realisasi Dana (PEN) yang baru mencapai 83,4 persen, misalnya, masih ada sektor krusial yang ia lihat belum maksimal dari sisi penyerapan.
“Menurut Survei BPS, Program Kartu Pra Kerja yang ditujukan untuk orang2 yang terdampak PHK, nyatanya 66,47% penerima kartu prakerja ber status pekerja.”
Bahkan, lanjut dia, sebesar 11,29 persen penerima statusnya bukan angkatan kerja. Dan itu artinya masih terdapat inclusion error dalam program tersebut.
Sebagai rekomendasi dari penerimaan negara, pemerintah menurutnya harus lebih inovatif dalam mencari pembiayaan APBN. Opsi ekstensifikasi dan diversifikasi pajak menyasar industri digital atau pajak minuman manis menurut dia bisa menjadi solusi.
“Kedepan,kita berharap pemerintah trs menjaga stabilitas makro ekonomi.”
Kendati demikian, ia tampak menganggap wajar di tahun lalu kita mengalami defisit sebesar Rp900 triliun lebih. Hal itu karena dipengaruhi pandemi Covid-19 yang tak bisa dipungkiri berat.
(Rgs/PARADE.ID)