Site icon Parade.id

Rakerda Parmusi Jakarta Utara dan Pengukuhan Pengurus Cabang se-Jakarta Utara

Jakarta (PARADE.ID)- Hari ini, Ahad (27/3/2022), Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kota Administrasi Jakarta Utara dan Pengukuhan Pengurus Cabang Parmusi se-Jakarta Utara di Balai Yos Sudarso Komplek Kantor Wali Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta. Tema kegiatan “Penguatan Lembaga, Peneguhan Dakwah, Menuju Peradaban Madani Kota Pesisir Jakarta Utara”.

Hadir pengurus setempat dan perwakilan pengurus pusat, Wakil Ketua DPRD DKI, dan lainnya.

Menurut PD Parmusi Jakarta Utara, Dedy Junaedi, acara tersebut mengukuhkan untuk kecamatan di Jakarta Utara. Ada enam kecamatan. 11 orang pengurusnya.

Dengan pengukuhan pengurus tersebut, Dedy berharap semuanya harus terus berjuang untuk kehidupan, khususnya di Jakarta Utara.

“Sebab memang moto dari Parmusi ini adalah suatu gagasan bahwa kita dakwah ilallah. Artinya semata-mata untuk keikhlasan, bagaimana memperjuangkan, mensyiarkan di mana pendidikan yang utamanya serta ekonomi syariah,” ujarnya kepada parade.id.

“Kalau mungkin di daerah, di luar Jawa misal ada daerah tertinggal maka dibentuklah Desa Madani. Yaitu untuk mensejahterakan, mengedepankan pendidikan yang berkemajuan,” sambungnya.

Namun yang di Jakarta kita tidak mungkin ada Desa Madani itu. Tapi kita coba. Khususnya di Jakarta Utara, yang dekat pesisir, bagaimana ke depan Parmusi memanfaatkan kebaikan untuk warga sekitar.

“Yaitu dengan Madani Pesisir Jakarta Utara. Artinya kita gali apa yang bisa kita dapatkan. Kita coba yang namanya pesisir ini,” tambahnya.

Untuk itu, kata dia, dalam Rakerda ini, anggota ataupun pengurus mudah-mudahan bisa menuangkan program, membantu kepentingan masyarakat, khususnya. Terutama kepada umat Islam, karena memang Parmusi adalah ormas Islam.

“Kita sama seperti ormas lain seperti Muhammadiyah, NU, dan lainnya. Intinya bagaimana kita bersatu dengan Ormas lain,” paparnya.

Adapun pesannya kepada pengurus, menurut Dedi mereka harus tetap berjuang, semangat, penuh dengan keikhlasan dalam menjalankan misi Parmusi. Itu, katanya, sesuai dengan pesan yang disampaikam Ketum, Usamah Hisyam.

“Dakwah ilallah. Berjihad di jalan Allah dengan tatanan yang telah ada. Artinya, bukan salah paham, yang diartikan garis keras. Tidak. Justru kita membangun bagaimana kita sejahtera di lingkungan yang butuh bantuan kita,” terangnya.

Ketua PD Parmusi Jakarta Utara, Dedi Junaedi

Program Parmusi Ramadan Ceria
Ramadan tinggal menghitung hari. Parmusi pun memiliki program dengan nama Parmusi Ceria Ramadan.
Menurut perwakilan Ketum Parmusi, Abdul Ghani, program tersebut adalah untuk menghidupkan suasana yang rapih, damai, dan tenang. Kendati begitu, ia mengingatkan bahwa kita masih dalam suasan pandemi.

“Jangan level 2 bebas-bebasan. Bisa-bisa level 3 nanti. Maka tetap jaga prokes, termasuk ke musala,” ujarnya, ketika memberi sambutan.

Oleh karena itu, kata dia, Parmusi di Jakarta Utara harus amalkan nilai keindahan, kebaikan (dalam ekonomi, budaya, politik, pendidikan), dimana itu harus ada di dalamnya. Dan harus membawa kalimat tiada tuhan selain Allah.

Foto: perwakilan Ketum Parmusi, Abdul Ghani

Sementara itu, menurut Dedi, menyoal program tersebut, memiliki arti bahwa kita mencoba harus ada di depan mensyiarkan. Misal membantu masyarakat yang kurang mampu.

Kemudian membantu yang sifatnya baik seperti pengajian. Dan yang sudah kita jalankan itu adalah khataman quran di setiap pimpinan Kecamatan. Dimana hal itu diklaim olehnya sudah jalan bahkan terus jalan di Koja dan Tanjung Priok.

Selain itu, dalam Ramadan ini kita lagi berpikir bahwa, misal di Jakarta Utara, umat lain bisa menghargai. Dan kita pun sebaliknya, menghargai umat yang lain.

Ia mengimbau, agar kita jangan sampai kita, misal dalam khataman quran, kita melakukan hingga pukul 12 malam, tengah malam bahkan sampai sahur.

“Juga jangan sampai umat yang lain ketika Ramadan, seenaknya saja makan di jalan,” ia mengingatkan.

Wakil Ketua DPRD DKI Moh Taufik yang ikut hadir dalam acara Parmusi, juga memberikan komentarnya terkait program Parmusi Ramadan Ceria.

Menurut dia, memang di Ramadan nanti kita, umat muslim harus menghadapinya dengan ceria. Dan kata dia itu adalah perintah.

Bukan malah menghadapi Ramadan, kita bersedih-sedih.

“Harus ceria, karena di situlah peran para pengurus Parmusi,” katanya.

Foto: Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta (batik) bersama anggota Parmusi

Untuk hal itu, Parmusi harus bangun komunikasi dengan umat, dan paling gampang itu di bulan Ramadan.

Jadi, harus dihadapi ceria tetapi bukan hanya untuk anggota/pengurus Parmusi, melainkan juga masyarakat di sekitar harus ceria juga. Dan soal saran atau masukan, kan pejabat, ASN, tidak boleh mengadakan buka puasa bersama. Tapi itu harus dipahami dalam rangka kesehatan,” terangnya.

Hal yang bisa dilakukan oleh Parmusi misalnya adalah penyediaan hingga pembagian takjil, dll. Dan hal ini kata dia juga untuk menghindari agar di sekitar kita tidak ada lagi orang tidak bisa berbuka puasa.

(Rob/PARADE.ID)

Exit mobile version