Site icon Parade.id

Ratusan TKA Asal Cina Masuk RI Akhir Juni 2020

Jakarta (PARADE.ID)- Awal pekan ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sempat menyebutkan Indonesia akan kedangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China. Tenaga kerja asal China tersebut disiapkan untuk mempercepat pembagunan smelter. 

Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi mengatakan 500 TKA asal China tersebut kemungkinan akan datang pada akhir Juni atau awal Juli 2020.

“Rencana kehadiran 500 TKA China sekitar akhir Juni atau awal Juli adalah untuk mempercepat pembangunan smelter dengan teknologi RKEF dari China,” kata Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi, dalam pernyataannya, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (7/6/2020).

Teknologi RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace), diklaim Jodi bisa membangun smelter secara ekonomis, cepat dan memiliki standar lingkungan yaang baik.

Menurut Jodi ke-500 TKA dari Negeri Panda ini merupakan bagian dari tim konstruksi yang akan mempercepat pembangunan smelter. Setelah smleter tersebut jadi, maka TKA tersebut akan kembali ke negara masing-masing.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merespons positif terkait kedatangan 500 TKA China ke Indonesia. Kata Luhut, sebagai negara yang menganut sistem politik bebas aktif, Indonesia bisa menjalin kerjasama dengan negara manapun.

Luhut juga menyebut Chinaa merupakan salah satu negara yang memberika andil besar terhadap perekonomian dunia. Tudingan kedekatan antara Indonesia dengan China, menurut Luhut tidak seharusnya dianggap sebagai sesuatu yang negatif.

“Supaya anak muda tahu, ekonomi Tiongkok ini hampir 18 persen berpengaruh ke ekonomi global. Amerika kira-kira 25 persen. Jadi suka tidak suka, senang tidak senang, mau bilang apapun, Tiongkok ini merupakan kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan,” katanya dalam diskusi virtual, Jumat (5/6/2020).

Besarnya pengaruh China terhadap dunia dinilai Luhut sebagai gambaran kepada masyarakat bahwa kerjasama dengan negara itu bisa dijalankan. Apalagi, Indonesia adalah negara yang menganut bebas aktif, sehingga bisa bekerja sama dengan negara manapun.

“Jadi tidak bisa kita musuhin satu (negara), maunya sama ini saja. Dan juga tidak ada alasan kita bermusuhan,” kata Luhut melanjutkan.

Luhut juga sempat memberikan penjelasan terkait kehadiran TKA China tersebut yang sempat memicu kontroversi. Menjawab tudingan banyak pihak yang banyak menyebut kedekatan antara Indonesia dengan China yang dianggap berlebihan, Luhut mengatakan:

“Supaya anak muda tahu, ekonomi Tiongkok ini hampir 18% berpengaruh ke ekonomi global. Amerika kira-kira 25%. Jadi suka tidak suka, senang tidak senang, mau bilang apapun, Tiongkok ini merupakan kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan,” katanya dalam diskusi virtual, Jumat (5/6).

Besarnya pengaruh China terhadap dunia dinilai Luhut sebagai gambaran kepada masyarakat bahwa kerjasama dengan negara itu bisa dijalankan. Apalagi, Indonesia adalah negara yang menganut bebas aktif, sehingga bisa bekerja sama dengan negara manapun.

“Jadi tidak bisa kita musuhin satu [negara], maunya sama ini saja. Dan juga tidak ada alasan kita bermusuhan,” katanya.

(Robi/cnbcindonesia/PARADE.ID)

Exit mobile version