Jakarta (parade.id)– Ketua Umum Relawan Politik Nusantara Sejahtera (PNS) Dede Nurdin Sadat yang saat ini sedang berada di Rusia, mengajak elite politik dan masyarakat untuk berhenti menghembuskan isu kecurangan pemilu 2024. kami berharap para pihak bisa mensikapi secara elegan utk kepentingan yg lebih besar utk kepentingan bangsa dan negara
“Kita sepakat menginginkan pemilu kita berintegritas, jauh dari kecurangan. Tapi jika punya bukti kecurangan, seharusnya diselesaikan sesuai prosedur yang diatur dalam undang-undang,” ungkap Dede.
Aktivis dan lawyer ini berpendapat, pasalnya sampai saat ini dirinya belum mendapati pihak yang mengatakan terjadi kecurangan itu melaporkan kepada badan resmi yang melakukan pengawasan pemilu.
“Jika tidak dilaporkan, ke Bawaslu misalnya, ya sama saja omon-omon, sarat fitnah, hanya ingin mendelegitimasi kedaulatan rakyat atas Paslon yang menang,” ujarnya.
Dede menyayangkan sikap itu dihembuskan terutama oleh pihak yang kalah dalam kompetisi. “Kalau tak siap kalah, jangan bertanding,” selorohnya.
Dari hitungan real count KPU, lanjut Dede, perolehan suara 01 dan 02 sudah tertinggal jauh dari paslon 02. Tetapi paslon 01 dan 03 masih saja memanasi-manasi suasana dan memprovokasi pendukungnya, untuk melakukan aksi unjuk rasa tidak menerima hasil perhitungan suara, dengan alasan adanya kecurangan.
“Padahal elit pengusung Capres AMIN seperti Surya Paloh telah duduk ngopi di Istana dengan Presiden Jokowi, dan santer kabar Ketum PKB Muhaimin Iskandar dalam waktu dekat juga menemui Presiden Jokowi. Pun hal nya ketum partai lainnya yang jelas-jelas masih solid dan ikut Arahan presiden Jokowi dengan bukti mereka masih enjoy di kabinet, seperti Menteri Parekraf dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP),” terang Dede.
Bercermin pada peristiwa PILPRES 2019, pendukung 01 dan 03 jangan sampai kembali terperdaya oleh permainan elit yang haus kekuasaan.
“Para pendukung capres pada pemilu kemarin semoga segera bisa hidup normal seperti biasa, dan jangan mau di jadikan tunggangan politik semata,” pungkasnya. *