Jakarta (PARADE.ID)- Sejarawan JJ Rizal menceritakan sedikit kisah Soeharto yang ingin kembali menjabat sebagai Presiden ketujuh kalinya.
Kala itu, orang kepercayaan Soeharto, Harmoko, disebut oleh Rizal mendapatkan tugas dari penguasa Orde Baru (Orba) itu untuk mencari tahu apa rakyat masih menginginkannya jadi Presiden RI.
“harmoko kemudian mengklaim soeharto masih pantas memimpin en rakyat pun masih mengharapkan soeharto menjadi presiden,” kata Rizal, kemarin, di akun Twitter-nya.
Cuitan Rizal itu untuk merespons klaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang mengklaim bahwa ada 110 juta netizen atau warganet setuju Pemilu 2024 ditunda.
Kata LBPK, dia punya big data (mahadata) berisi data 110 juta netizen itu. Mereka semua ingin kondisi sosial-politik tenang tanpa gaduh Pemilu.
Dia kumpulkan data 110 juta netizen itu dari pelbagai platform media sosial. Hal itu (klaim) ia sampaikan saat berbicara di acara kanal YouTube Deddy Corbuzier, Jumat (11/3) pekan lalu.
“Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah,” kata Luhut.
(Rob/PARADE.ID)