Jakarta (parade.id)- Sekjen PKN Sri Mulyono bercerita soal kebangkitan nusantara, di mana nama itu juga digunakan sebagai nama partai. Soal kebangkitan nusantara itu, kata dia, PKN ingin mengambil spirit para leluhur nusantara, di mana leluhur nusantara itu adalah orang-orang yang unggul. Orang-orang yang superior.
“Menurut catatannya seorang penulis sejarah dari Tel Aviv, Yuval Noah Harari dalam bukunya Homo Deus, 45 ribu tahun yang lalu, nenek moyang nusantara itu sudah mampu membangun kapal-kapal untuk menyeberang lautan yang luas dan mereka menyeberang ke seluruh dunia. Ini menurut buku Yuval yang saya baca,” ungkapnya, Senin (26/12/2022).
“Ketika pada saat itu belum ada negara lain atau belum ada suku-suku, bangsa-bangsa lain yang mampu membuat perahu, tapi neneka moyang kita 45 ribu tahun yang lalu, sudah mampu membuat kapal-kapal berlayar ke seluruh dunia,” sambungnya.
Spirit itulah, kata dia, yang diambil menjadi semangat kebangkitan nusantara. Bahwa kata dia anak-anak nusantara, Indonesia, adalah anak-anak jenius, anak-anak yang mempunyai kemampuan superior, yang satu saat apabila energi ini dikumpulkan, disatukan, disinergikan maka Indonesia menjadi bangsa yang sangat hebat di masa depan. Itulah yang dimaksud PKN sebagai kebangkitan nusantara.
“Kemudian neneka moyang kita adalah bangsa yang superior. Bagaimana tidak, abad ke-3 hingga ke-7 kita sudah punya kerajaan. Kerajaan yang sudah terbentuk dan berjalan. Artinya, bangsa itu sudah mempunyai tata negara. Sudah punya ilmu industri, ilmu pertanian, sudah punya ilmu perbintangan–mengusai ilmu-ilmu itu ketika bangsa lain masih buta huruf. Masih belum apa-apa. Ini menunjukkan nenek moyang kita jenius dan superior,” jelasnya, dilihat dari akun YouTube PKNNewsroom.
Soal apakah PKN akan membawa masa lalu seperti kenusantaraan, ia mengutip ucapa Bung Karno, bahwa jangan sesekali lupakan sejarah (jas merah). “Bahkan ketika bendera merah putih dipilih Bunga Karno, Monaco protes. Itu bendera saya. Bung Karno mengatakan, bahwa sebelum ada Monaco, kita ada Majapahit. Kita sudah punya Sriwijaya, yang benderanya merah putih. Dengan alasan itu kemudian Monaco menerima bendera merah putih Indonesia,” pungkasnya.
(Rob/parade.id)