Site icon Parade.id

Sekolah Demokrasi GPII: Siap Kawal Pesta Demokrasi 2024

Foto: agenda Sekolah Demokrasi yang diselenggarakan oleh GPII, menghadirkan Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta, Musfir Komisioner KPU Jakarta Pusat, dan lain-lain, dok. GPII

Jakarta (parade.id)- Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jakarta Raya mengaku siap mengawal pesta demokrasi 2024. Hal itu disampaikan Ketua PW GPII Jakarta Raya Eka Joko Fajariyanto, kemarin, pada agenda Sekolah Demokrasi yang diselenggarakan Sabtu-Ahad (27-28 Agustus 2022), di Sekretariat GPII Jakarta Raya, Menteng Raya, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Eka menjelaskan mengapa agenda itu digelar. Kata dia, bahwa Sekolah Demokrasi diselenggarakan agar kader-kader GPII se-Jakarta Raya dapat memiliki pemahaman mengenai penyelenggaraan pemilu dan pemilihan pada tahun 2024.

Dimana pemuda penerus bangsa harus memastikan bahwa penyelenggaraan demokrasi nanti dapat dilaksanakan dengan baik, jujur dan adil supaya tercipta pemimpin yang baik.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PP GPII Eri Roffi mengatakan bahwa kegiatan ini untuk mengenalkan, mempelajari, dan mempraktikkan prinsip dan nilai-nilai demokrasi—adalah salah satu fungsi paling penting dan esensial dari cita-cita kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang demokratis. Oleh sebab itu, pendidikan demokrasi didorong untuk dapat diimplementasikan di generasi muda milenial yang cerdas dalam berpolitik praktis.

“Pancasila Sila keempat secara jelas mengekspresikan demokrasi di negara kita, demokrasi yang ingin diwujudkan dalam bentuk musyawarah untuk mencapai mufakat. Selain memerlukan institusi dan prosedur-prosedur formal, keberhasilan demokrasi sangat tergantung pada kapasitas kita sebagai pemuda masyarakat dan pegiat pemilu untuk turut serta dalam proses demokrasi,” ungkapnya saat memberikan sambutan di pembukaan Sekolah Demokrasi, pada Sabtu, diterima parade.id Ahad.

Menurutnya, suasana yang demokratis adalah suasana yang terbuka dan mendorong pemuda untuk berani mempunyai pendapat, berani berpikir sendiri dan menyuarakannya. Untuk itu, kata dia, literasi Kepemiluan adalah salah satu tema yang penting dalam masyarakat kita saat ini dan itu sedang kita dorong juga secara serius melalui berbagai kegiatan lainnya.

Literasi kepemiluan dijelaskam olehnya, bahwa merupakan puncak literasi karena tidak sekadar mendorong keterampilan kognitif untuk menganalisis validitas atau kebenaran informasi, tetapi juga mendorong individu untuk memahami dan menjalankan hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara Indonesia.

“Dengan literasi kepemiluan, individu bukan hanya dituntut untuk menjadi cerdas, tetapi juga menjadi bermanfaat dan bertanggung jawab. Jadi, literasi ini juga sangat kental dengan penguatan karakter.
Untuk itu, menanamkan literasi ini dalam bentuk sekolah demokrasi sangat penting, khususnya melalui diskusi empiris dan interaksi dengan pengawas Pemilu dan penyelenggara Pemilu tambahnya,” kata dia.

“Berargumen secara objektif itu bukan kemampuan yang natural, tetapi harus dilatih dan diasah secara sistematis. Kalau tidak diasah, menurutnya, kualitas pemahaman demokrasi akan rendah,” sambungnya.

Ia mengajak kita harus mengembangkan kemampuan yang diperlukan itu di ruang-ruang khusus melalui pembelajaran dalam interaksi antara stakeholder seperti Bawaslu dan KPU serta Peserta Pemilu.

“Untuk itu, siapa lagi kalau bukan pemuda sebagai lokomotof gerakan demokrasi kita bisa mengembangkan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk bisa berpartisipasi secara cerdas dan sehat dalam proses demokrasi,” jelasnya.

Sekolah Demokrasi sangat menginspirasi para kader-kader yang ada di wilayah Jakarta Raya, salah satunua Ketua PD GPII Jakarta Barat Agung Maulana yang juga merupakan peserta agenda tersebut.

Agung merasa bahwa Sekolah Demokrasi ini sangatlah bagus untuk bekal pemuda dalam proses berdemokrasi tahun 2024 mendatang. Ia pun memberi saran agar agenda inspirasi ini dapat dilaksanakan secara bertahap dari kegiatan utamanya diselenggarakan pada dua hari ini.

“Ke depannya dibuat follow up atau pendampingan kader dalam memahami demokrasi hingga penyelenggaraan demokrasi 2024,” usulnua.

Sekolah Demokrasi tersebut dihadiri oleh seluruh utusan atau perwakilan dari setiap Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PD GPII) se-Jakarta Raya, dengan tujuan agar seluruh kader GPII di wilayah Jakarta Raya memahami sistem teknis pelaksanaan pemilu hingga pengawasan sistem penyelenggaraan pemilu tahun 2024.

Sekolah Demokrasi GPII ini dihadiri oleh Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sunardi sekaligus mengisi keynote speaker. Dibuka oleh Wakil Ketua umum PP GPII Eri Moch Roffi.

Kemudian, materi-materi diisi oleh Komisioner KPU dan BAWASLU di setiap Kota, yang ada di Jakarta antara lain, Nur’aini Komisioner KPU Jakarta Barat, Musfir Komisioner KPU Jakarta Pusat, Ahmad Dahlan Komisioner KPU Jakarta Pusat, Cecep A Rukman Komisioner BAWASLU Jakarta Pusat, Sakhroji KPU Jakarta Timur, Dody Wijaya KPU Jakarta Selatan, dan Mahyudin Komisioner BAWASLU DKI Jakarta.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version