Site icon Parade.id

Seperti Halnya Salat Jumat, Salat Idulfitri pun Harus dengan Prokes

Foto: Ketua MUI Pusat KH Cholil Nafis, dok. republika.co.id

Jakarta (PARADE.ID)- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Cholil Nafis tampaknya tidak menyoalkan jika salat Idulfitri tahun ini diselenggarakan, asal menerapkan protol kesehatan (prokes) sebagaimana salat Jumat.

“Shalat Jum’at sdh berjalan baik dg protokol kesehatan, mk shalat Idul Fitri yg bisa di masjid dan di lapangan tentu lebih bisa mematuhi protkes dan bisa menghindar kerumunan yg berpotensi penularan Covid-19. Berfikir dan berupaya namun tetap berserah diri kpd Allah SWT,” demikian katanya, baru-baru ini, di akun Twitter-nya.

Beliau juga tampaknya tak menyoal jika salat Idulfitri dilaksanakan di dalam maupun di luar masjid, dengan catatan tetap menerapkan prokes.

“Masjid yg ada lapangannya pun lebih baik. Krn ada unsur meramaikan masjid dan syi’ar lebih luas krn perempuan yg berhalangan bisa hadir di lapangan.”

Justru ia mengimbau kepada pihak-pihak tertentu agar jangan menciptakan keruwetan baru dengan masjid, apalagi sampai membanding-bandingkan bahwa salat Idulfitri dengan prokes disamakan dengan kondisi di India.

“mereka nyampur dan dekat tanpa prokes. Kita sdh atasi dg tdk pulkam. Lalu masjid yg sdh jalan  baik prokes masa’ disamakan dg India.”

Bagi beliau, bila kita mengurangi interaksi ibadah maka kadang membuat imunitas turun dan malah menimbulkan penularan cepat Covid-19. Menurutnya, justru ibadah selain mendekatkan diri kepada Allah, juga membuat tubuh jadi imun karena ada rasa bahagia.

Bagi beliau, salat Idulfitri bukan semata-mata sunnah semata, melainkan juga syiar. Maka, memutuskan untuk meramaikan masjid dengan prokes harus dihormati, karena mungkin dengan ibadah berjemaah bersama masyarakat lebih membuat imun.

“Ibadah shalat id di Masjid lebih pendek waktunya dari yg belanja di pasar.”

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version