Jakarta (PARADE.ID)- Pakar hukum, yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie mengaku setuju dengan respon Liga Muslim terkait kasus Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap agama dan umat Idlam.
“Sy setuju sikap Liga Muslim ini, yg jadi masalah bukanlah soal “freedom of thought & expression”nya, tapi kbencian & sikap prmusuhan yg dipertontonkn Presiden Perancis yg mencerminkan kkerdilan jiwa dari bngsa besar yg sdg mengalami defisit kualitas & krisis peradaban,” demikian akunya, Selasa (27/10/2020), di akun Twitter-nya.
Menurut Jimly, dunia kini seperti diliputi kebencian dan permusuhan berdasarkan SARA. Salah satu sebabnya menurut dia karena sekarang ini tengah muncul gelombang terorisme dan radikalisme baru melawan radikalisme dan terorisme yang bertopeng agama.
“Terorisme kiri ini diberi pmbnaran oleh sikap pmimpin negara spt AS, Norway& Perancis. Msti distop&jngn pngaruhi kt di RI,” kata dia.
Dihadapkan dalam kondisi sekarang, Jimly teringat, ketika di masa Presiden Habibie ia pernah ditugasi merancang Wolrd Summit on Abrahamic Religion and Peace. Ia ditugasi untuk mempertemukan tokoh politik dan “agama warisan” nabi Ibrahim.
“Mksdnya utk merukunkn Dunia Islam & the West. Skrg ide ini makin relevan kalo mau diadakan.”
Sayang, kata dia, Habibir ketika itu keburu lengser. Sehingga tugas tersebut tidak paripurna.
(Robi/PARADE.ID)