Site icon Parade.id

Spekulasi Aksi Massa 25 Agustus 2025

Foto: dok. independensi

Jakarta (parade.id)- Demonstrasi besar-besaran yang mengguncang Ibu Kota Jakarta pada 25 Agustus 2025 menjadi sorotan tajam. Aksi massa yang begitu militan dan disiarkan langsung oleh berbagai media nasional ini memicu spekulasi liar.

Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu, memberikan analisis mendalam yang membedah dugaan-dugaan di balik panggung.

Menurut Said Didu, fenomena demonstrasi ini memiliki dua wajah yang kontradiktif. Di satu sisi, ia mengakui fakta bahwa jumlah massa yang hadir sangat besar dan memiliki semangat juang yang tinggi, meskipun koordinator aksi tidak jelas. “Hal ini semakin menarik perhatian karena demo tersebut mendapat liputan luas dari media arus utama dan televisi,” ujar Said Didu lewat channel YouTube-nya, Senin.

Namun, di sisi lain, Didu menyoroti adanya dugaan yang beredar luas di publik. Banyak pihak menduga bahwa demo ini bukan murni suara rakyat, melainkan digerakkan oleh ‘Geng Solo’ dan Oligarki yang memiliki agenda terselubung untuk menjatuhkan Presiden Prabowo.

Lebih lanjut, Didu menyampaikan pandangan pribadinya yang lebih mengejutkan. Ia mengajak publik untuk mewaspadai kemungkinan lain yang jauh lebih berbahaya. Namun, bisa saja massa yang turun ke jalan adalah organik dari rakyat yang sudah muak dengan perilaku para elit dalam mengelola negara.

Didu menyebutkan bahwa media yang menyiarkan demo tersebut secara intens juga bisa jadi karena mereka sendiri mulai bosan dengan “kebohongan politik dan sikap hedonis” para pemimpin. Jika skenario ini benar, di mana kemarahan rakyat sudah mencapai puncaknya, Said Didu memperingatkan bahwa situasi bisa berpotensi menjadi “kemarahan rakyat yang tidak terkendali” jika para pemimpin tidak segera peka dan mengubah sikapnya.

Analisis Didu ini menantang narasi yang ada dan menimbulkan pertanyaan besar: Apakah demo 25 Agustus ini adalah perang proxy antara elit, ataukah benar-benar ledakan kemarahan rakyat yang sudah terpendam? Hanya waktu dan perubahan sikap para pemimpin yang bisa menjawabnya.*

Exit mobile version