Site icon Parade.id

SPN Sorot Maraknya Kasus Kekerasan dan Pelecahan terhadap Perempuan di Peringatan Women’s Day

Jakarta (parade.id)- Serikat Pekerja Nasional (SPN) sorot maraknya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan di peringatan Women’s Day 2025 disampaikan Penanggung Jawab Aksi Nasional KSPI-Partai Buruh, Makbullah Fauzi atau Buya Fauzi saat di depan Gedung DPR/MPR RI, Jumat (7/3/2025). Kekerasan dan pelecahan terhadap perempuan kata dia menjadi isi utama di Women’s Day 2025.

Selain kekerasan dan pelecehan, menurut Buya Fauzi, hal lain yang juga menjadi isu utama adalah kriminalisasi—terhadap buruh perempuan yang bersuara kritis.

Hal lain saat aksi tunggal SPN di depan Gedung Wakil Rakyat itu, kata Buya juga menyoroti PHK massal pekerja atau buruh di Sritek yang menurutnya ilegal. Ia mengaku prihatin atas adanya hal itu.

“Juga prihatin atas pekerja yang di-PHK di Panamtex dan Dupantex. PHK massal,” kata dia dalam keterangannya.

“Keputusan PHK bagi puluhan ribu pekerja di PT Srtitek yang mayoritas adalah pekerja perempuan, adalah sebuah keputusan yang tidak didasari oleh proses seharusnya dilalui dalam sebuah mekanisme hukum ketenagakerjaan diatur di Republik Indonesia,” sambungnya.

Disampaikan Buya Fauzi adalah kesepakatan apa yang disampaikan Presiden KSPI-Partai Buruh, Said Iqbal. Iqbal menyatakan hal sama, bahwa PHK yang terjadi di PT Sritek adalah sebuah keputusan yang ilegal.

Seni depan, 10 Maret 2025, kata Buya Fauzi, ia dan buruh lainnya (KSPI-Partai Buruh) akan turun untuk aksi terkait Sritek. Ia akan pimpin aksi di depan gerbang PT Sritek.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version