Site icon Parade.id

Stratifikasi Masih Terjadi pada Era Reformasi

Foto: massa aksi simbolik memperingati 25 tahun reformasi BEM KM Universitas Trilogi, dok. istimewa

Jakarta (parade.id)- Koordinator aksi simbolik memperingati 25 Tahun Reformasi BEM KM Universitas Trilogi, Adli Hamid Ibrahim mengatakan bahwa pembagian kelas sosial di dalam masyarakat atau stratifikasi masih terjadi hingga saat ini (era reformasi).

“Stratifikasi sosial menjadi warisan rezim Soeharto hingga hari ini, untuk memenuhi dua kepentingan yang berbeda, yakni integrasi Indonesia ke dalam kapitalisme global dan memakmurkan aliansi pendukung yang terdiri dari kalangan bisnis-militer-politisi, Soeharto mengambil inisiatif ekonomi-politik yang kelak melahirkan kontradiksi khas di dalam rezim Orde Baru,” kata dia, dalam keterangan pers tertulis kepada media, Ahad (21/5/2023).

Menarik benang merah setelah 25 tahun reformasi, ia merasakan bahwa perubahan hanya ada pada sistem politik.

“Namun pembungkaman suara pun juga masih terjadi lewat pengesahan RKUHP,” kata dia.

Korporasi asing kata Adli juga masih jadi raja yang menginjak usaha warga kita. Keadilan pun belum tegak bagi mereka korban pelanggaran HAM berat, malah justru seolah terlupa.

“Melihat permasalahan sebelum dan sesudah reformasi sama kompleksnya. Pertanyaannya apakah reformasi diharapkan dan sesuai tujuan?” tanyanya.

Aksi simbolik kemarin kata Adli dilakukan pada pukul 16.00 WIB-selesai. Massa sempat melakukan longmarch dari Universitas Trilogi melewati Stasiun Kalibata, dan berakhir di TMP Kalibata.

Aksi simbolik dilakukan dengan membawa dan memamerkan lukisan, flyer, serta orasi-orasi yang berkaitan dengan derita masyarakat di zaman orde baru baik itu pembungkaman, kejahatan korporasi, hingga kasus-kasus pelanggaran HAM yang melibatkan kekerasan.

(Verry/parade.id)

Exit mobile version