#Amazon Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/amazon/ Bersama Kita Satu Thu, 24 Nov 2022 04:58:57 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.2 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Amazon Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/amazon/ 32 32 Salah Satu Orang Terkaya di Bumi Jeff Bezos Sumbangkan $123 Juta Mengatasi Tunawisma https://parade.id/salah-satu-orang-terkaya-di-bumi-jeff-bezos-sumbangkan-123-juta-mengatasi-tunawisma/ https://parade.id/salah-satu-orang-terkaya-di-bumi-jeff-bezos-sumbangkan-123-juta-mengatasi-tunawisma/#respond Thu, 24 Nov 2022 04:58:57 +0000 https://parade.id/?p=22166 Jakarta (parade.id)- Jeff Bezos mengumumkan akan mengumumkan kekayaannya, yakni dengan 40 hibah dengan total $123 juta. Pendiri Amazon mengumumkannya di Instagram pada hari Selasa, bahwa dia baru-baru ini memberikan 40 hibah sebagai bagian dari inisiatif Bezos Day 1 Families Fund, yang dia luncurkan pada tahun 2018. Sumbangan tersebut merupakan bagian dari komitmen total $2 miliar […]

Artikel Salah Satu Orang Terkaya di Bumi Jeff Bezos Sumbangkan $123 Juta Mengatasi Tunawisma pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Jeff Bezos mengumumkan akan mengumumkan kekayaannya, yakni dengan 40 hibah dengan total $123 juta. Pendiri Amazon mengumumkannya di Instagram pada hari Selasa, bahwa dia baru-baru ini memberikan 40 hibah sebagai bagian dari inisiatif Bezos Day 1 Families Fund, yang dia luncurkan pada tahun 2018.

Sumbangan tersebut merupakan bagian dari komitmen total $2 miliar untuk memerangi tunawisma. Sumbangan amal terbaru datang satu minggu setelah Bezos duduk dalam wawancara eksklusif dengan CNN dan mengatakan dia berencana untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan bersihnya senilai $124 miliar selama hidupnya.

Dia mengatakan akan mencurahkan sebagian besar kekayaannya untuk memerangi perubahan iklim dan mendukung orang-orang yang dapat menyatukan umat manusia dalam menghadapi perpecahan sosial dan politik yang dalam. Itu menandai pertama kalinya miliarder itu mengumumkan rencana untuk memberikan sebagian besar uangnya. Kritikus sebelumnya mengecam Bezos karena tidak menandatangani Giving Pledge, sebuah janji yang ditandatangani oleh ratusan orang terkaya di dunia untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk kegiatan amal.

Tapi Bezos melampaui Janji Memberi dalam wawancara itu dan mengatakan bahwa memberikan kekayaannya bermuara pada “mencari tahu bagaimana melakukannya dengan cara tuas.” “Ini tidak mudah. Membangun Amazon tidaklah mudah. Butuh banyak kerja keras, sekelompok rekan satu tim yang sangat cerdas, rekan satu tim yang bekerja keras, dan saya menemukan—dan saya pikir Lauren menemukan hal yang sama—bahwa amal, filantropi, sangat mirip, ”katanya.

“Ada banyak cara yang saya pikir Anda juga bisa melakukan hal-hal yang tidak efektif,” tambahnya. “Jadi, Anda harus memikirkannya dengan hati-hati dan Anda harus memiliki orang-orang brilian dalam tim.”

(Irm/parade.id)

Artikel Salah Satu Orang Terkaya di Bumi Jeff Bezos Sumbangkan $123 Juta Mengatasi Tunawisma pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/salah-satu-orang-terkaya-di-bumi-jeff-bezos-sumbangkan-123-juta-mengatasi-tunawisma/feed/ 0
Temukan Celah, Peretas Bisa Curi Data Pribadi Lewat Amazon Alexa https://parade.id/temukan-celah-peretas-bisa-curi-data-pribadi-lewat-amazon-alexa/ https://parade.id/temukan-celah-peretas-bisa-curi-data-pribadi-lewat-amazon-alexa/#respond Sat, 15 Aug 2020 03:46:42 +0000 https://parade.id/?p=5827 Jakarta (PARADE.ID)- Para peneliti dari Check Point Research memperingatkan tentang kelemahan keamanan di subdomain Amazon dan Alexa tertentu, yang memungkinkan peretas mengakses informasi pribadi pengguna. Penelitian tersebut mengungkapkan beberapa kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas yang membuat dan mengirimkan tautan berbahaya ke pengguna yang ditargetkan. Jika pengguna mengklik tautan tersebut, peretas dapat melakukan sejumlah serangan […]

Artikel Temukan Celah, Peretas Bisa Curi Data Pribadi Lewat Amazon Alexa pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Para peneliti dari Check Point Research memperingatkan tentang kelemahan keamanan di subdomain Amazon dan Alexa tertentu, yang memungkinkan peretas mengakses informasi pribadi pengguna.

Penelitian tersebut mengungkapkan beberapa kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas yang membuat dan mengirimkan tautan berbahaya ke pengguna yang ditargetkan.

Jika pengguna mengklik tautan tersebut, peretas dapat melakukan sejumlah serangan yang berbahaya. Pertama, para pelaku kejahatan dapat mengakses informasi pribadi pengguna, termasuk riwayat data perbankan, nama pengguna, nomor telepon, dan alamat rumah.

Para peretas juga dapat mengekstrak dan mendengarkan riwayat suara pengguna, diam-diam menginstal keahlian di akun, melihat seluruh daftar keahlian, atau diam-diam menghapus keahlian yang terpasang.

“Speaker pintar dan asisten virtual sangat umum sehingga mudah untuk mengabaikan seberapa banyak data pribadi yang mereka miliki dan peran mereka dalam mengontrol perangkat pintar lain di rumah kita. Tapi peretas melihatnya sebagai pintu masuk ke dalam kehidupan seseorang, memberi mereka kesempatan untuk mengakses data, menguping percakapan, atau melakukan tindakan kejahatan lainnya tanpa sepengetahuan pemiliknya,” kata Oded Vanunu, Kepala Riset kerentanan Produk di Check Point.

Dilansir dari Mirror, Jumat (14/8/2020), untungnya Amazon telah memperbaiki masalah tersebut setelah diungkapkan oleh Check Point.

“Keamanan perangkat kami adalah prioritas utama dan kami menghargai pekerjaan peneliti independen seperti Check Point yang memberi tahu potensi masalah bagi kami. Kami memperbaiki masalah ini segera, dan kami terus memperkuat sistem kami lebih lanjut. Kami tidak sadar adanya kasus kerentanan ini yang digunakan terhadap pelanggan kami atau informasi pelanggan apapun yang terungkap,” ucap seorang juru bicara Amazon.

Vanunu menambahkan ia berharap produsen perangkat serupa akan mengikuti Amazon dengan memeriksa produk untuk menemukan kerentanan yang dapat membahayakan privasi pengguna.

Menurut Vanunu, platform mega-digital menghadirkan risiko keamanan terbesar dan paling merugikan. Oleh karena itu, tingkat keamanannya sangat penting.

(Suara/PARADE.ID)

Artikel Temukan Celah, Peretas Bisa Curi Data Pribadi Lewat Amazon Alexa pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/temukan-celah-peretas-bisa-curi-data-pribadi-lewat-amazon-alexa/feed/ 0
Amazon dan Google Terbanyak Dipakai Phishing https://parade.id/amazon-dan-google-terbanyak-dipakai-phishing/ https://parade.id/amazon-dan-google-terbanyak-dipakai-phishing/#respond Fri, 07 Aug 2020 23:00:50 +0000 https://parade.id/?p=5467 Jakarta (PARADE.ID)- Laporan terbaru Check Point bertajuk “Brand Phishing Report for Q2 2020” mengungkapkan serangan phishing yang memanfaatkan merek Amazon dan Google paling banyak ditiru pada kuartal kedua 2020. Laporan ini menyebutkan 10 besar top brand yang digunakan dalam melancarkan serangan phishing oleh penjahat siber. Google dan Amazon diperingkat pertama dan kedua atau paling banyak […]

Artikel Amazon dan Google Terbanyak Dipakai Phishing pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Laporan terbaru Check Point bertajuk “Brand Phishing Report for Q2 2020” mengungkapkan serangan phishing yang memanfaatkan merek Amazon dan Google paling banyak ditiru pada kuartal kedua 2020. Laporan ini menyebutkan 10 besar top brand yang digunakan dalam melancarkan serangan phishing oleh penjahat siber.

Google dan Amazon diperingkat pertama dan kedua atau paling banyak ditirukan dengan masing-masing 13 persen dari operasi phishing yang dianalisis. Modus yang digunakan adalah penyerang meniru situs web resmi dari merek yang dikenal, menggunakan domain atau URL yang serupa dengan aslinya, dan laman web-nya mirip dengan situs web aslinya.

“Dalam banyak kasus, situs web berisi formulir yang dimaksudkan untuk mencuri kredensial, informasi pribadi, atau informasi pembayaran,” tulis Check Point dalam laporannya yang dirilis Selasa, (4 Agustus 2020).

Setelah Google dan Amazon, posisi ketiga dan keempat ditempati WhatsApp dan Facebook, masing-masing mewakili 9 persen dari operasi phishing merek yang diamati Check Point.

Posisi kelima dan keenam ada Microsoft dengan 7 persen; Outlook dengan 3 persen; dan posisi ketujuh hingga sepuluh ditempati Netflix, Apple, Huawei, dan PayPal dengan 2 persen.

Untuk periode kuartal kedua ini, terdapat perubahan signifikan yakni Apple turun posisi dibandingkan dengan kuartal pertama 2020. Sebelumnya, Apple menduduki posisi pertama. Paling fantastis adalah Amazon yang melompat dari posisi ke-10 dan di kuartal kedua ini menduduki posisi pertama.

Belanja Online

Omer Deminsky, Manajer Penelitian Data Check Point, menilai peningkatan Phishing yang signifikan memanfaatkan merek-merek terkenal karena adanya pandemi Covid-19.

“Sulit untuk mengatakannya, dan dalam banyak kasus kami hanya dapat berspekulasi,” kata Omer Dembinsky dilansir TechRepublic.

Kenaikan peringkat Amazon, kata dia, terjadi karena pertumbuhan belanja online selama pandemi Covid-19 sangat signifikan. Menurut Omer, kenaikan peringkat Phishing ini bisa terjadi hanya karena beberapa operasi yang dijalankan oleh penjahat cyber.

Sementara itu, jika melihat berdasarkan industrinya, Check Point mengatakan brand yang paling banyak ditiru bergerak di bidang teknologi, diikuti perbankan, dan jejaring sosial.

Ada pula phishing berdasarkan vektor serangan menggunakan brand terkenal. Check Point menemukan serangan melalui email menyumbang 24 persen dari operasi Phishing menggunakan merek Microsoft, Outlook, dan UniCredit.

Serangan berbasis web mencakup 61 persen dengan merek Google, Amazon, dan WhatsApp yang paling banyak ditiru. Dan serangan berbasis seluler atau mobile menyumbang 15 persen dari semua serangan yakni Facebook, WhatsApp, dan PayPal yang paling banyak ditiru.

Eksploitasi melalui email naik di kuartal kedua ini menempati posisi kedua. Naik satu peringkat dibandingkan kuartal sebelumnya. Lagi-lagi, kenaikan ini dinilai terjadi karena pandemi Covid-19 dimana karyawan diharuskan bekerja dari rumah.

Tips Aman

Check Point mengungkapkan serangan Phishing yang meniru brand raksasa ini terakhir dilihat pada akhir Juni yakni meniru brand Apple. Ketika itu, penyerang mencoba meniru halaman login layanan iCloud-nya Apple untuk mencuri kredensial login.

“Untuk mencoba dan mencuri kredensial login iCloud dan terdaftar di bawah domain ‘account-icloud [.] Com’. Domain ini pertama kali aktif pada akhir Juni 2020 dan terdaftar di bawah IP – 37.140.192.154, yang terletak di Rusia,” tulis Check Point.

Sebelumnya, ada juga kampanye serangan phishing merek bergerak di bidang pembayaran pada bulan Mei yang diamati Check Point. Penjahat meniru situs web PayPal untuk mencuri kredensial menggunakan domain paypol-login[.]com.

“Domain terdaftar pertama kali didaftarkan pada 2018 dan digunakan kembali sekali lagi pada akhir Mei. Domain terdaftar di bawah IP di A.S. 52.22.86.101,” tulis Check Point.

Check Point memberikan tips untuk melindungi diri individu maupun organisasi dari serangan phishing:

1. Pastikan Anda menggunakan atau memesan dari situs web asli. Salah satu cara untuk melakukannya adalah JANGAN mengeklik tautan promosi di email. Sebaliknya, telusuri pengecer/penjual yang diinginkan dan pilih tautan dari hasil penelusuran.

2. Waspada terhadap penawaran “khusus”. Diskon 80 persen untuk iPhone baru bukanlah tawaran yang dapat diandalkan atau dapat dipercaya.

3. Waspadai domain yang mirip, kesalahan pengejaan dalam email atau situs web, dan pengirim email yang tidak dikenal.

(Cyberthreat/PARADE.ID)

Artikel Amazon dan Google Terbanyak Dipakai Phishing pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/amazon-dan-google-terbanyak-dipakai-phishing/feed/ 0