#Buku Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/buku/ Bersama Kita Satu Mon, 30 Jun 2025 09:09:30 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Buku Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/buku/ 32 32 Waspada! Buku Terjemahan Bisa Menjadi Ladang Lahirnya Tafsir Ekstrem https://parade.id/waspada-buku-terjemahan-bisa-menjadi-ladang-lahirnya-tafsir-ekstrem/ https://parade.id/waspada-buku-terjemahan-bisa-menjadi-ladang-lahirnya-tafsir-ekstrem/#respond Mon, 30 Jun 2025 09:06:30 +0000 https://parade.id/?p=28981 Cirebon (parade.id)- Kalimat-kalimatnya tampak normatif, tak ada ajakan terang-terangan untuk berjihad atau berperang. Namun jika dibaca lebih dalam, pesan-pesan samar itu menyusup lewat padanan kata yang ditambahkan, dikaburkan, bahkan dipelintir. Buku terjemahan bisa menjadi ladang subur lahirnya tafsir ekstrem jika tidak dikaji secara kritis. “Inilah yang disebut dengan pembajakan makna,” kata Guru Besar UIN Siber Syekh […]

Artikel Waspada! Buku Terjemahan Bisa Menjadi Ladang Lahirnya Tafsir Ekstrem pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Cirebon (parade.id)- Kalimat-kalimatnya tampak normatif, tak ada ajakan terang-terangan untuk berjihad atau berperang. Namun jika dibaca lebih dalam, pesan-pesan samar itu menyusup lewat padanan kata yang ditambahkan, dikaburkan, bahkan dipelintir. Buku terjemahan bisa menjadi ladang subur lahirnya tafsir ekstrem jika tidak dikaji secara kritis.

“Inilah yang disebut dengan pembajakan makna,” kata Guru Besar UIN Siber Syekh Nurjati, Prof. Didin Nurul Rosidin, dalam Bedah Buku Seri Tercerahkan Dalam Kedamaian, beberapa waktu lalu di Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC).

Buku yang dibedah bukan sekadar buku. Ia adalah hasil kajian terhadap barang bukti tindak pidana terorisme, terutama yang beredar dalam bentuk terjemahan. Ada yang berasal dari Timur Tengah, ditulis puluhan tahun silam, tapi masih aktif dikonsumsi kelompok tertentu di Indonesia. Dan di situlah masalah bermula: saat teks asing berpindah lidah tanpa pengawasan makna.

“Ketika kita membaca buku terjemahan, sebisa mungkin kita juga punya akses kepada buku aslinya. Karena kalau kita membaca buku ini, ada titik-titik di mana penerjemahan, tanda kutip, kemudian terjadi penyelewengan,” kata Didin.

Salah satu contohnya adalah buku Strategi Dua Lengan, yang dalam versi terjemahannya berkembang menjadi dua kali lipat lebih tebal dari aslinya. Penambahan itu bukan tanpa maksud, materi-materi baru yang disusupkan penuh dengan narasi kebencian, glorifikasi perang, dan glorifikasi konflik sektarian.

“Buku ini aslinya hanya setebal 100-an halaman tetapi setelah terbit dalam bahasa Indonesia menjadi 200 lebih. Itu bahan dari mana aja? Itu bahan suplemen pendukung termasuk kebencian-kebencian pada Yahudi, Syiah, kepada kelompok-kelompok lain,” kata Pengamat Timur Tengah, Hasibullah Satrawi.

Kontranarasi terhadap buku-buku seperti ini bukan sekadar soal membantah isinya, tapi menyibak jebakan tafsir di balik teks. Sebab pesan-pesan radikal tak selalu hadir dalam bentuk agitasi eksplisit.

“Kadang ia menyamar dalam narasi heroik, dalam ajakan kembali ke zaman khulafaur rasyidin, atau dalam glorifikasi konflik seperti di Suriah dan Yaman, yang oleh sebagian pembaca diposisikan sebagai ‘kiblat ketiga’,” katanya.

“Orang-orang yang membacanya saking pentingnya ke Suriah itu seperti terlahir kiblat ketiga. Kiblat pertama Masjidil Aqsa, kiblat kedua Masjidil Haram. Kiblat ketiga titiknya ke Suriah yang sekarang disebut sebagai negara Suriah itu,” imbuhnya.

Upaya BNPT dalam mendiseminasikan hasil kajian ini menegaskan peran penting literasi dalam pencegahan terorisme. Bukan hanya membendung distribusi buku-buku radikal, tetapi juga menanamkan kesadaran membaca yang kritis-agar masyarakat tidak terjebak pada teks yang tampak religius tapi sarat manipulasi makna.

“Yang penting adalah ketika membaca buku jangan sampai kita kemudian tersesat. Inilah hal penting yang harus kita pelajari bersama,” terang Didin.

Lewat program kajian semacam ini, BNPT tidak hanya hadir sebagai lembaga yang mengurusi ancaman keamanan, tetapi juga sebagai garda depan dalam membangun ketahanan narasi. Sebab pertarungan melawan radikalisme bukan lagi soal senjata, tapi soal makna.***

Artikel Waspada! Buku Terjemahan Bisa Menjadi Ladang Lahirnya Tafsir Ekstrem pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/waspada-buku-terjemahan-bisa-menjadi-ladang-lahirnya-tafsir-ekstrem/feed/ 0
Buku Bekas https://parade.id/buku-bekas/ https://parade.id/buku-bekas/#respond Mon, 27 Jul 2020 10:49:54 +0000 https://parade.id/?p=4848 Jakarta (PARADE.ID)- Saya sungguh menghormati, menyayangi, para pemburu buku bekas. Juga penjual buku bekas. Waktu saya masih SD, majalah2 bekas adalah solusi nyata dari keinginan sy membaca. Saya butuh bacaan, tidak mungkin terbeli yang baru, maka solusinya, majalah2 bekas. Beli di kota kabupaten, jauh dari kampung saya. Berkelok jalannya, baru sampai di kota tsb. Selalu […]

Artikel Buku Bekas pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Saya sungguh menghormati, menyayangi, para pemburu buku bekas. Juga penjual buku bekas.

Waktu saya masih SD, majalah2 bekas adalah solusi nyata dari keinginan sy membaca. Saya butuh bacaan, tidak mungkin terbeli yang baru, maka solusinya, majalah2 bekas. Beli di kota kabupaten, jauh dari kampung saya. Berkelok jalannya, baru sampai di kota tsb. Selalu ada cara jika kita ingin membaca, dan itu solusi yang terhormat, legal.

Membeli buku bekas jelas sekali terhormat dan legal. Bahkan hari ini, dengan 40 buku yang saya tulis, duuh, saya masih suka buku bekas. Mengumpulkan koleksi album donal bebek, lucky luke, dll. Buku bekas. Harganya pun murah, ada yang 3.000 per buku. Crazy.

Kalian tahu, mekanisme buku bekas ini, bisa jadi sangat menakjubkan jika seluruh orang di dunia mau melakukannya. Ada yang suka baca buku serial Tin Tin misalnya. Saat dia dewasa, sibuk kerja, dia jarang menjenguk koleksinya ini, daripada hanya berdebu di lemari, atau mendekam dalam kardus, mending jual ke pemborong buku bekas, lantas koleksi Tin Tin ini diwariskan lagi, diwariskan lagi, dan seterusnya. Itu buku bisa bermanfaat bagi banyak orang, dan terus memberikan nilai ekonomis bagi pembeli dan penjualnya. Daripada jadi pembungkus kertas atau malah rusak sia-sia.

Pemilik toko buku bekas, adalah orang2 yang sangat berjasa menumbuhkan minat baca. Dan mereka legal. Sah. Karena bukunya tetap satu, tidak bertambah. Jangan keliru, ada banyak sekali buku bekas yang kualitasnya masih bagus. Karena sebekas-bekasnya sebuah buku, jika itu original, kualitasnya tetap lebih baik dibanding bajakan. Dan harganya juga murah.

Nah, jika kalian mau, belilah buku bekas. Itu legal. Bukan membeli buku bajakan yang kualitasnya jelek, tintanya bau. Beracun. Juga jangan membeli ebook ilegal di Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Shopee, dkk. Ini kok bego kebangetan. Ebook itu bisa dibaca di perpustakaan online resmi seperti ipusnas. Juga perpustakaan resmi di daerah2, bahkan dari aplikasi perpustakaan luar negeri. Cari aplikasi resmi legalnya. Download, bisa baca gratis. Bukan malah beli ebook ilegal. Ada yg gratis ebooknya, eh dia beli bajakan di Tokopedia, dkk.

Ingatlah. Jika kalian ingin baca, banyak banget solusinya. Dan itu adalah solusi yang sehat. Kenapa buku bajakan itu jahat? Karena mereka menggandakan buku tersebut, tanpa sepeser pun bayar pajak, royalti. Buku bekas beda. Bukunya tetap satu. Dan atas buku yang satu itu, telah bayar pajak dan royalti kepada penulis. Kenapa ebook ilegal itu jahat? Lagi2, karena dia menggandakan ebooknya tanpa ijin. Enak banget dia copy paste. Sementara ebook legal yang dijual di Google Play Books, atau kalian akses ebook di perpustakaan yg gratis, jumlah file-nya tetap sama, tidak digandakan. Hanya gantian bacanya. Antri.

Percayalah, jika kalian mau membaca, selalu ada jalan.

Sungguh keren orang2 yang membeli buku bekas. Juga toko2 yang kerja keras menampung, mengumpulkan buku2 bekas, lantas kemudian menjualnya. Para pemilik dan penjual buku bekas ini, spesial sekali. Mereka tidak tergoda ikutan jual bajakan. Mereka teguh menjaga kemuliaan rezekinya.

Dan ngapain pula malu, keberatan beli buku bekas? Sepanjang original, sepanjang itu asli, sah, maka tetap saja itu ‘buku baru’. Bukan hasil mencuri seperti saat membeli buku bajakan atau ebook ilegal.

*Jika kalian ingin membeli buku, selalu tanyakan ke penjualnya, itu original atau bukan. kalau penjualnya tdk mau menjawab, atau marah ditanya begitu, lupakan saja dia, cari di toko lain.

**Tere Liye, Novelis

Artikel Buku Bekas pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/buku-bekas/feed/ 0