#Google Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/google/ Bersama Kita Satu Tue, 15 Nov 2022 13:25:21 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Google Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/google/ 32 32 Google Sebut Inklusi Kunci Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia https://parade.id/google-sebut-inklusi-kunci-akselerasi-ekonomi-digital-indonesia/ https://parade.id/google-sebut-inklusi-kunci-akselerasi-ekonomi-digital-indonesia/#respond Tue, 15 Nov 2022 13:25:21 +0000 https://parade.id/?p=22100 Jakarta (parade.id)- Google Indonesia, melalui Country Director-nya, Randy Jusuf mengatakan bahwa inklusi digital merupakan kunci sekaligus tantangan untuk akselerasi ekonomi digital di Indonesia. “Kita harus pastikan ekonomi digital juga mencakup semua orang di Indonesia. Ada 260 juta penduduk dan 210 juta orang pengguna internet di Indonesia. Itu adalah jumlah yang besar. Tapi, kami ingin memastikan […]

Artikel Google Sebut Inklusi Kunci Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Google Indonesia, melalui Country Director-nya, Randy Jusuf mengatakan bahwa inklusi digital merupakan kunci sekaligus tantangan untuk akselerasi ekonomi digital di Indonesia.

“Kita harus pastikan ekonomi digital juga mencakup semua orang di Indonesia. Ada 260 juta penduduk dan 210 juta orang pengguna internet di Indonesia. Itu adalah jumlah yang besar. Tapi, kami ingin memastikan bahwa kami mencakup lebih banyak orang, bahwa inklusi tidak hanya terjadi di kota besar,” kata Randy, Selasa (16/11/2022).

Selain inklusi, Randy mengatakan seiring dengan Indonesia yang telah menunjukkan perubahan besar terkait akses internet, pendanaan, logistik, hingga kepercayaan konsumen, talenta digital pun harus terus dikembangkan.

“Agar mereka siap kerja. Masih banyak kesempatan di berbagai tingkat,” ujar dia, dikutip Antara.

Namun, kata dia, ekonomi digital memerlukan stabilitas (stability) dan keberlanjutan (sustainability) untuk terus meningkatkan nilai. Keberlanjutan melalui program Environmental, Social and Governance (ESG) menjadi penting untuk diimplementasikan oleh pelaku bisnis.

Di sisi lain, Randy juga menyampaikan laporan e-Conomy SEA 2022 yang merupakan laporan multi-tahunan yang menggabungkan data dari Google Trends, data dari Temasek, dan analisis dari Bain & Company.

Laporan tersebut memproyeksikan ekonomi digital Indonesia akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) senilai 77 miliar dolar AS pada akhir 2022.

Hingga 2025, ekonomi digital diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 19 persen, dan hingga 2030 diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat di kisaran 220 sampai 360 miliar dolar AS.

Di Indonesia, e-commerce, transportasi, dan pesan-antar makanan adalah tiga layanan digital teratas di Indonesia dengan tingkat penggunaan yang hampir merata di kalangan pengguna digital perkotaan.

“Kami sangat optimistis dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Kami juga meramalkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 akan naik (ke nilai) Rp130 miliar dolar AS, dan di tahun 2030 naik tiga kali lipat atau senilai 260 miliar dolar AS,” papar Randy. (*)

Artikel Google Sebut Inklusi Kunci Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/google-sebut-inklusi-kunci-akselerasi-ekonomi-digital-indonesia/feed/ 0
Go Digital ASEAN Beri Pelatihan untuk 37 Ribu Masyarakat Indonesia https://parade.id/go-digital-asean-beri-pelatihan-untuk-37-ribu-masyarakat-indonesia/ https://parade.id/go-digital-asean-beri-pelatihan-untuk-37-ribu-masyarakat-indonesia/#respond Tue, 15 Mar 2022 06:06:24 +0000 https://parade.id/?p=18368 Jakarta (PARADE.ID)- Program Go Digital ASEAN yang diinisiasi oleh The Asia Foundation dan didanai oleh cabang filantropis Google, Google.org, memberikan pelatihan digital untuk 37 ribu masyarakat Indonesia yang berasal dari komunitas marjinal dalam 18 bulan terakhir. “Kami yakin bahwa 37.000 orang yang telah mendapat manfaat dan memperoleh keterampilan digital melalui program ini, kelak akan mampu […]

Artikel Go Digital ASEAN Beri Pelatihan untuk 37 Ribu Masyarakat Indonesia pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Program Go Digital ASEAN yang diinisiasi oleh The Asia Foundation dan didanai oleh cabang filantropis Google, Google.org, memberikan pelatihan digital untuk 37 ribu masyarakat Indonesia yang berasal dari komunitas marjinal dalam 18 bulan terakhir.

“Kami yakin bahwa 37.000 orang yang telah mendapat manfaat dan memperoleh keterampilan digital melalui program ini, kelak akan mampu melindungi dan memperkuat mata pencaharian mereka,” kata Deputy Country Representative The Asia Foundation, Indonesia, dalam keterangannya, Selasa.

Go Digital ASEAN sendiri merupakan inisiatif dalam meningkatkan kemampuan digital senilai 3,3 juta dolar AS.

Peserta telah mendapatkan pembekalan berupa rangkaian pelatihan termasuk penggunaan perangkat perangkat digital yang dapat mendukung mereka dalam membuka peluang ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, sekaligus memitigasi dampak negatif dari COVID-19 terhadap mata pencaharian mereka.

Program yang diluncurkan secara serentak di 10 negara ASEAN sejak puncak pandemi pada Juni 2020 ini, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan individu dan pelaku usaha mikro hingga sebanyak 200 ribu orang sebagaimana visi yang dicanangkan oleh Komite Koordinasi ASEAN tentang UMKM dalam menutup kesenjangan digital.

Adapun di Indonesia, TAF bermitra dengan lembaga pemerintah seperti Pusat Pengembangan Sumber Daya Perempuan serta Kementerian Koperasi dan UKM untuk merangkul 930 orang pelatih untuk mengajarkan modul tentang teknologi informasi dan komunikasi mulai dari pengantar, tingkat dasar, hingga lanjutan kepada kalangan pelaku usaha mikro, penyandang disabilitas, dan pencari kerja di tingkat desa.

Keberhasilan dalam melampaui target awal dengan memberikan dampak pada 20 ribu orang di pertengahan Juni 2021, menjadi dasar bagi TAF untuk memperpanjang pelaksanaan program dengan memberikan pelatihan kepada 15 ribu orang lainnya.

Dengan perpanjangan waktu tersebut, tercatat lebih dari 22 ribu para pencari kerja, 15 ribu pelaku usaha mikro dan sekitar 1.000 penyandang disabilitas telah berhasil meningkatkan keterampilan pada masa akhir program di bulan Desember 2021.

Para peserta pelatihan berasal dari 800 desa di delapan provinsi di Indonesia, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara, Tenggara dan Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Riau, dan Kalimantan Barat.

Adapun terkait dengan komposisi peserta diketahui bahwa, empat dari lima peserta pelatihan adalah perempuan.

“Kami melihat bagaimana hal ini telah membantu memperluas peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan komunitas yang rentan seperti perempuan dan generasi muda yang setengah menganggur di kawasan ASEAN,” kata APAC Lead, Google.org Marija Ralic.

Sebagai hasil dari program ini, lebih dari 94 persen peserta pelatihan telah membuktikan peningkatan kompetensi digital mereka. Sebanyak 70 persen pelaku usaha mikro yang telah mengikuti pelatihan ini telah berhasil mengubah bisnis mereka menjadi online selama masa pandemi, sementara 53 persen diantaranya melihat adanya peningkatan interaksi dengan pelanggan.

Keterampilan baru ini juga telah membantu 92 persen pencari kerja untuk merasa lebih siap menjalani masa depan, sementara 68 persen diantaranya telah berhasil mempertahankan pekerjaan mereka setelah mengikuti pelatihan ini.

Selain itu, Go Digital ASEAN juga menginspirasi peserta pelatihan penyandang disabilitas, dimana 95 persen diantara mereka percaya bahwa keterampilan digital mereka telah meningkat dan 89 persen diantaranya mengambil langkah untuk meningkatkan karir mereka.

*Sumber: Antara

Artikel Go Digital ASEAN Beri Pelatihan untuk 37 Ribu Masyarakat Indonesia pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/go-digital-asean-beri-pelatihan-untuk-37-ribu-masyarakat-indonesia/feed/ 0
ACT Luncurkan Aplikasi Indonesia Dermawan 2.0 https://parade.id/act-luncurkan-aplikasi-indonesia-dermawan-2-0/ https://parade.id/act-luncurkan-aplikasi-indonesia-dermawan-2-0/#respond Tue, 17 Aug 2021 11:15:38 +0000 https://parade.id/?p=14458 Jakarta (PARADE.ID)- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) hari ini, Selasa (17/8/2021), tepat di hari kemerdekaan Indonesia yang ke-76, meluncurkan aplikasi Indonesia Dermawan 2.0. Aplikasi ini diluncurkan guna lebih memudahkan masyarakat berpartisipasi (bersedekah) untuk kemanusiaan. CEO Indonesia Dermawan, Wahyu Ramdan Wijanarko mengatakan bahwa peluncuran aplikasi tersebut selain alasan di atas, juga karena ingin membawa perubahan […]

Artikel ACT Luncurkan Aplikasi Indonesia Dermawan 2.0 pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) hari ini, Selasa (17/8/2021), tepat di hari kemerdekaan Indonesia yang ke-76, meluncurkan aplikasi Indonesia Dermawan 2.0. Aplikasi ini diluncurkan guna lebih memudahkan masyarakat berpartisipasi (bersedekah) untuk kemanusiaan.

CEO Indonesia Dermawan, Wahyu Ramdan Wijanarko mengatakan bahwa peluncuran aplikasi tersebut selain alasan di atas, juga karena ingin membawa perubahan untuk menguatkan jati diri bangsa sebagai bangsa yang dermawan.

“Menjelang 2 tahun usia Indonesia Dermawan, diluncurkanlah aplikasi mobile yang dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi semua orang untuk melakukan aksi-aksi kedermawanan,” kata Wahyu saat peluncuran aplikasi mobile Indonesia Dermawan 2.0.

Wahyu mengatakan, di aplikasi mobile Indonesia Dermawan itu, kini tersedia ribuan program kampanye aksi kemanusiaan. Sehingga masyarakat dapat memilih program manapun yang mereka inginkan.

Caranya, kata dia, juga sangat mudah. Bahkan kita bisa berdonasi hanya kurang dari 30 detik saja.

“Melalui donasi online atau Wallet. Ketika sudah login, tanpa mengetik satu huruf Anda bisa bertransaksi, hanya tab..tab..tab..tersalurkan sedekah Anda,” katanya.

Selain itu, Wahyu juga mengungkapkan kebiasaan masyarakat Indonesia bersedekah melalui Indonesia Dermawan. Menurutnya, transaksi sedekah tertinggi setiap harinya terjadi pada pukul 4-6 pagi.

Sedangkan hari terbanyak terjadi sedekah adalah Jumat. Hari Jumat, kata dia, adalah hari paling banyak aksi kedermawananannya.

“Mereka bersedekah karena bukti keimanan kepada Allah SWT,” ungkapnya.

Peluncurkan aplikasi mobile yang dapat diunduh melalui Google Play Store itu dilakukan secara virtual pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Gerakan Indonesia Dermawan ini diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan ACT.

(Rgs/PARADE.ID)

Artikel ACT Luncurkan Aplikasi Indonesia Dermawan 2.0 pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/act-luncurkan-aplikasi-indonesia-dermawan-2-0/feed/ 0
Google akan Batasi Aplikasi Melihat Informasi Pengguna https://parade.id/google-akan-batasi-aplikasi-melihat-informasi-pengguna/ https://parade.id/google-akan-batasi-aplikasi-melihat-informasi-pengguna/#respond Mon, 05 Apr 2021 12:38:55 +0000 https://parade.id/?p=11831 Jakarta (PARADE.ID)- Google pada Mei nanti akan memperketat kebijakan untuk pengembang memperoleh data dari pengguna yang memasang aplikasi buatan mereka. Dikutip dari laman The Verge, mulai 5 Mei pengembang aplikasi harus memberikan alasan yang sangat meyakinkan ke Google mengapa mereka pelru mengakses sejumlah informasi dari pengguna. Laman Ars Technica menuliskan bahwa aplikasi bisa memberikan informasi […]

Artikel Google akan Batasi Aplikasi Melihat Informasi Pengguna pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Google pada Mei nanti akan memperketat kebijakan untuk pengembang memperoleh data dari pengguna yang memasang aplikasi buatan mereka.

Dikutip dari laman The Verge, mulai 5 Mei pengembang aplikasi harus memberikan alasan yang sangat meyakinkan ke Google mengapa mereka pelru mengakses sejumlah informasi dari pengguna.

Laman Ars Technica menuliskan bahwa aplikasi bisa memberikan informasi kepada pengembang, misalnya soal afiliasi politik.

Sejumlah aplikasi, yang meminta izin “QUERY_ALL_PACKAGES”, bisa melihat aplikasi apa saja yang tersimpan di perangkat pengguna.

Melalui kebijakan terbaru untuk pengembang, Google memasukkan informasi seperti itu sebagai “data pribadi dan sensitif”.

Mulai 5 Mei nanti, aplikasi hanya bisa menggunakan izin untuk mengakses data pengguna jika layanan atau fungsi utama mereka memerlukan melihat aplikasi yang terpasang di ponsel pengguna.

Misalnya, aplikasi dompet digital, perbankan atau aplikasi yang berfungsi ssebagai transaksi finansial, akan mendapatkan izin melihat aplikasi yang terpasang “demi alasan keamanan”.

Google akan menghapus aplikasi yang tidak bisa memberikan alasan jelas dari Play Store.

*Sumber: antaranews.com

Artikel Google akan Batasi Aplikasi Melihat Informasi Pengguna pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/google-akan-batasi-aplikasi-melihat-informasi-pengguna/feed/ 0
Google Maps Dilengkapi Fitur untuk Menambah Jalan https://parade.id/google-maps-dilengkapi-fitur-untuk-menambah-jalan/ https://parade.id/google-maps-dilengkapi-fitur-untuk-menambah-jalan/#respond Fri, 12 Mar 2021 12:58:30 +0000 https://parade.id/?p=11319 Jakarta (PARADE.ID)- Google menambah tiga fitur baru untuk aplikasi peta dan navigasi Maps, salah satunya untuk menambahkan jalan yang belum masuk aplikasi tersebut. “Dengan segala perubahan yang kita lihat selama setahun belakangan, orang semakin bergantung pada informasi berkualitas tinggi dan terbaru tentang tempat-tempat di sekitar mereka, seperti apakah restoran terdekat buka atau toko kelontong punya […]

Artikel Google Maps Dilengkapi Fitur untuk Menambah Jalan pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Google menambah tiga fitur baru untuk aplikasi peta dan navigasi Maps, salah satunya untuk menambahkan jalan yang belum masuk aplikasi tersebut.

“Dengan segala perubahan yang kita lihat selama setahun belakangan, orang semakin bergantung pada informasi berkualitas tinggi dan terbaru tentang tempat-tempat di sekitar mereka, seperti apakah restoran terdekat buka atau toko kelontong punya jam operasional baru,” kata Direktur Produk Google Maps, Kevin Reece, di blog resmi Google, dikutip Jumat.

Tiga fitur baru di Google Maps berbasis layanan urun daya Local Guides, yakni para pengguna bisa memberi informasi terkini di aplikasi tersebut.

Jika ada jalan yang belum masuk ke Google Maps, pengguna bisa menambahkan melalui situs maps.google.com dan menggunakan fitur penyuntingan yang tersedia untuk versi desktop.

Fitur Missing Road mengizinkan pengguna menggambar garis, mengubah nama jalan, membetulkan rute jalan atau mengubah arah jalan, termasuk memberi informasi apakah jalan tersebut kini sudah ditutup.

Google akan meninjau informasi tersebut sebelum memperbarui peta di Maps.

Fitur Missing Road akan diluncurkan secara bertahap di 80 negara dalam beberapa bulan ke depan.

Fitur baru lainnya di Google Maps berupa Local Love Challenge, yang akan tersedia untuk pengguna Android di Amerika Serikat. Pengguna bisa memberikan rating, ulasan dan informasi lainnya di toko-toko yang dikunjungi.

Google juga mengizinkan pengguna untuk memberikan informasi atau tips seputar tempat publik di fitur Photos, tanpa harus meninggalkan rating atau menulis ulasan.

*Sumber: antaranews.com

Artikel Google Maps Dilengkapi Fitur untuk Menambah Jalan pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/google-maps-dilengkapi-fitur-untuk-menambah-jalan/feed/ 0
Apple, Google dan Dropbox Diselidiki Otoritas Italia terkait Penyimpanan Cloud https://parade.id/apple-google-dan-dropbox-diselidiki-otoritas-italia-terkait-penyimpanan-cloud/ https://parade.id/apple-google-dan-dropbox-diselidiki-otoritas-italia-terkait-penyimpanan-cloud/#respond Thu, 10 Sep 2020 02:31:15 +0000 https://parade.id/?p=6750 Jakarta (PARADE.ID)- Pengawas persaingan Italia memulai  penyelidikan terhadap Apple, Google, dan Dropbox atas layanan penyimpanan komputasi awan atau cloud. Penyelidikan dilakukan atas dugaan adanya praktik komersial yang tidak adil dan kemungkinan adanya ketentuan kontrak yang tidak adil. Melansir dari GadgetNDTV, otoritas pengawas Italia meluncurkan total enam investigasi ke Apple iCloud, layanan penyimpanan online Google Drive, […]

Artikel Apple, Google dan Dropbox Diselidiki Otoritas Italia terkait Penyimpanan Cloud pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Pengawas persaingan Italia memulai  penyelidikan terhadap Apple, Google, dan Dropbox atas layanan penyimpanan komputasi awan atau cloud. Penyelidikan dilakukan atas dugaan adanya praktik komersial yang tidak adil dan kemungkinan adanya ketentuan kontrak yang tidak adil.

Melansir dari GadgetNDTV, otoritas pengawas Italia meluncurkan total enam investigasi ke Apple iCloud, layanan penyimpanan online Google Drive, dan Dropbox menyusul adanya keluhan tentang praktik komersial yang tidak adil dan pelanggaran arahan hak konsumen.

Investigasi yang dilakukan oleh otoritas persaingan dan pasar itu untuk mencari tahu apakah Google dan Apple gagal atau tidak dalam melindungi data pengguna yang dikumpulkan dan disinyalir digunakannya untuk tujuan komersial.

“Investigasi untuk praktik yang tidak adil terhadap Google dan Apple menyangkut kegagalan atau indikasi yang tidak memadai, saat menyajikan layanan, pengumpulan dan penggunaan untuk tujuan komersial dari data yang diberikan oleh pengguna dan kemungkinan pengaruh yang tidak semestinya terhadap konsumen, yang untuk menggunakan layanan penyimpanan cloud, tidak dapat memberikan izin kepada operator untuk pengumpulan dan penggunaan informasi tentang mereka untuk tujuan komersial.” tulis otoritas dalam rilis persnya pada Senin (7 September 2020).

Untuk penyedia cloud Dropbox, investigasi dilakukan untuk mencari tahu apakah Dropbox sudah jelas dalam menginformasikan penggunanya terkait bagaimana penggunanya bisa keluar dari kontrak atau mencari penyelesaian sengketa di luar pengadilan.

Selain itu, investigasi ini juga menyangkut beberapa kondisi kontrak yang ditetapkan dalam model relatif dari ketiga perusahaan tersebut.

“Seperti, hak operator yang cukup untuk menangguhkan dan menghentikan layanan; pembebasan tanggung jawab bahkan jika terjadi kehilangan dokumen yang disimpan di ruang cloud pengguna; kemungkinan modifikasi sepihak kontrak; prevalensi teks kontrak versi bahasa Inggris di atas versi bahasa Italia,” kata otoritas.

Sementara itu, Apple, Google, dan Dropbox belum mengeluarkan pernyataan atas investigasi yang diluncurkan oleh otoritas Italia ini.

(Cyberthreat/PARADE.ID)

Artikel Apple, Google dan Dropbox Diselidiki Otoritas Italia terkait Penyimpanan Cloud pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/apple-google-dan-dropbox-diselidiki-otoritas-italia-terkait-penyimpanan-cloud/feed/ 0
Lawan Jebakan Phishing https://parade.id/lawan-jebakan-phishing/ https://parade.id/lawan-jebakan-phishing/#respond Fri, 14 Aug 2020 15:01:09 +0000 https://parade.id/?p=5810 Jakarta (PARADE.ID)- Google mengumumkan pada hari Rabu (12 Agustus 2020) bahwa mereka sedang bersiap melakukan eksperimen di Chrome 86 sebagai bagian dari upaya melawan URL palsu yang sering digunakan oleh penjahat siber untuk jebakan phishing. Seperti diketahui, penjahat siber sering memanipulasi tautan URL sebagai bagian dari serangan phishing, rekayasa sosial (social engineering), dan berbagai bentuk […]

Artikel Lawan Jebakan Phishing pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Google mengumumkan pada hari Rabu (12 Agustus 2020) bahwa mereka sedang bersiap melakukan eksperimen di Chrome 86 sebagai bagian dari upaya melawan URL palsu yang sering digunakan oleh penjahat siber untuk jebakan phishing.

Seperti diketahui, penjahat siber sering memanipulasi tautan URL sebagai bagian dari serangan phishing, rekayasa sosial (social engineering), dan berbagai bentuk penipuan lainnya.

Penelitian yang dilakukan baru-baru ini oleh Google dan University of Illinois di Urbana-Champaign menunjukkan bahwa 60 persen pengguna tertipu lewat jalur tautan URL palsu yang dibuat mirip dengan yang aslinya.

Dalam upaya untuk mencegah URL palsu, vendor browser web telah mulai menguji berbagai metode, seperti hanya menampilkan bagian domain yang dapat didaftarkan – atau menyorotnya di bilah alamat – daripada menampilkan URL lengkap.

Google juga berencana bereksperimen dengan fitur tersebut. Chrome 86, yang dijadwalkan dirilis pada Oktober mendatang, hanya akan menampilkan nama domain secara default dan URL lengkapnya saat pengguna mengarahkan kursor ke alamat tersebut. Atau, pengguna dapat mengklik kanan pada URL dan memilih “Selalu tampilkan URL lengkap” jika mereka tidak menyukai fitur baru tersebut. Dengan begitu, pengguna bisa mengamatinya dengan seksama.

Perlu diperhatikan bahwa pengguna Chrome akan dipilih secara acak untuk ambil bagian dalam eksperimen dan perangkat perusahaan tidak akan disertakan.

Namun, pengguna yang tidak disertakan dalam eksperimen tetapi masih ingin mencobanya dan memberikan masukan dapat menginstal versi Canary atau Dev dari Chrome dan mengaktifkan tanda tertentu di chrome: // flags.

“Tujuan kami adalah untuk memahami – melalui penggunaan dunia nyata – apakah menampilkan URL dengan cara ini membantu pengguna menyadari bahwa mereka mengunjungi situs web berbahaya, dan melindungi mereka dari serangan phishing dan rekayasa sosial,” kata Tim Keamanan Chrome.

(Cyberthreat/PARADE.ID)

Artikel Lawan Jebakan Phishing pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/lawan-jebakan-phishing/feed/ 0
Amazon dan Google Terbanyak Dipakai Phishing https://parade.id/amazon-dan-google-terbanyak-dipakai-phishing/ https://parade.id/amazon-dan-google-terbanyak-dipakai-phishing/#respond Fri, 07 Aug 2020 23:00:50 +0000 https://parade.id/?p=5467 Jakarta (PARADE.ID)- Laporan terbaru Check Point bertajuk “Brand Phishing Report for Q2 2020” mengungkapkan serangan phishing yang memanfaatkan merek Amazon dan Google paling banyak ditiru pada kuartal kedua 2020. Laporan ini menyebutkan 10 besar top brand yang digunakan dalam melancarkan serangan phishing oleh penjahat siber. Google dan Amazon diperingkat pertama dan kedua atau paling banyak […]

Artikel Amazon dan Google Terbanyak Dipakai Phishing pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Laporan terbaru Check Point bertajuk “Brand Phishing Report for Q2 2020” mengungkapkan serangan phishing yang memanfaatkan merek Amazon dan Google paling banyak ditiru pada kuartal kedua 2020. Laporan ini menyebutkan 10 besar top brand yang digunakan dalam melancarkan serangan phishing oleh penjahat siber.

Google dan Amazon diperingkat pertama dan kedua atau paling banyak ditirukan dengan masing-masing 13 persen dari operasi phishing yang dianalisis. Modus yang digunakan adalah penyerang meniru situs web resmi dari merek yang dikenal, menggunakan domain atau URL yang serupa dengan aslinya, dan laman web-nya mirip dengan situs web aslinya.

“Dalam banyak kasus, situs web berisi formulir yang dimaksudkan untuk mencuri kredensial, informasi pribadi, atau informasi pembayaran,” tulis Check Point dalam laporannya yang dirilis Selasa, (4 Agustus 2020).

Setelah Google dan Amazon, posisi ketiga dan keempat ditempati WhatsApp dan Facebook, masing-masing mewakili 9 persen dari operasi phishing merek yang diamati Check Point.

Posisi kelima dan keenam ada Microsoft dengan 7 persen; Outlook dengan 3 persen; dan posisi ketujuh hingga sepuluh ditempati Netflix, Apple, Huawei, dan PayPal dengan 2 persen.

Untuk periode kuartal kedua ini, terdapat perubahan signifikan yakni Apple turun posisi dibandingkan dengan kuartal pertama 2020. Sebelumnya, Apple menduduki posisi pertama. Paling fantastis adalah Amazon yang melompat dari posisi ke-10 dan di kuartal kedua ini menduduki posisi pertama.

Belanja Online

Omer Deminsky, Manajer Penelitian Data Check Point, menilai peningkatan Phishing yang signifikan memanfaatkan merek-merek terkenal karena adanya pandemi Covid-19.

“Sulit untuk mengatakannya, dan dalam banyak kasus kami hanya dapat berspekulasi,” kata Omer Dembinsky dilansir TechRepublic.

Kenaikan peringkat Amazon, kata dia, terjadi karena pertumbuhan belanja online selama pandemi Covid-19 sangat signifikan. Menurut Omer, kenaikan peringkat Phishing ini bisa terjadi hanya karena beberapa operasi yang dijalankan oleh penjahat cyber.

Sementara itu, jika melihat berdasarkan industrinya, Check Point mengatakan brand yang paling banyak ditiru bergerak di bidang teknologi, diikuti perbankan, dan jejaring sosial.

Ada pula phishing berdasarkan vektor serangan menggunakan brand terkenal. Check Point menemukan serangan melalui email menyumbang 24 persen dari operasi Phishing menggunakan merek Microsoft, Outlook, dan UniCredit.

Serangan berbasis web mencakup 61 persen dengan merek Google, Amazon, dan WhatsApp yang paling banyak ditiru. Dan serangan berbasis seluler atau mobile menyumbang 15 persen dari semua serangan yakni Facebook, WhatsApp, dan PayPal yang paling banyak ditiru.

Eksploitasi melalui email naik di kuartal kedua ini menempati posisi kedua. Naik satu peringkat dibandingkan kuartal sebelumnya. Lagi-lagi, kenaikan ini dinilai terjadi karena pandemi Covid-19 dimana karyawan diharuskan bekerja dari rumah.

Tips Aman

Check Point mengungkapkan serangan Phishing yang meniru brand raksasa ini terakhir dilihat pada akhir Juni yakni meniru brand Apple. Ketika itu, penyerang mencoba meniru halaman login layanan iCloud-nya Apple untuk mencuri kredensial login.

“Untuk mencoba dan mencuri kredensial login iCloud dan terdaftar di bawah domain ‘account-icloud [.] Com’. Domain ini pertama kali aktif pada akhir Juni 2020 dan terdaftar di bawah IP – 37.140.192.154, yang terletak di Rusia,” tulis Check Point.

Sebelumnya, ada juga kampanye serangan phishing merek bergerak di bidang pembayaran pada bulan Mei yang diamati Check Point. Penjahat meniru situs web PayPal untuk mencuri kredensial menggunakan domain paypol-login[.]com.

“Domain terdaftar pertama kali didaftarkan pada 2018 dan digunakan kembali sekali lagi pada akhir Mei. Domain terdaftar di bawah IP di A.S. 52.22.86.101,” tulis Check Point.

Check Point memberikan tips untuk melindungi diri individu maupun organisasi dari serangan phishing:

1. Pastikan Anda menggunakan atau memesan dari situs web asli. Salah satu cara untuk melakukannya adalah JANGAN mengeklik tautan promosi di email. Sebaliknya, telusuri pengecer/penjual yang diinginkan dan pilih tautan dari hasil penelusuran.

2. Waspada terhadap penawaran “khusus”. Diskon 80 persen untuk iPhone baru bukanlah tawaran yang dapat diandalkan atau dapat dipercaya.

3. Waspadai domain yang mirip, kesalahan pengejaan dalam email atau situs web, dan pengirim email yang tidak dikenal.

(Cyberthreat/PARADE.ID)

Artikel Amazon dan Google Terbanyak Dipakai Phishing pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/amazon-dan-google-terbanyak-dipakai-phishing/feed/ 0
Ahli Siber Ingatkan Unduhan Pembaruan Google Chrome Palsu https://parade.id/ahli-siber-ingatkan-unduhan-pembaruan-google-chrome-palsu/ https://parade.id/ahli-siber-ingatkan-unduhan-pembaruan-google-chrome-palsu/#respond Wed, 22 Jul 2020 03:02:20 +0000 https://parade.id/?p=4435 Jakarta (PARADE.ID)- Perusahaan keamanan siber AS, Proofpint mengidentifikasi ada unduhan pembaruan Google Chrome palsu yang berisi malware dan berpotensi mencuri data pengguna. Menurut hasil temuan, peretas menyebar malware ke tujuh negara yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Spanyol, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat. Para pelaku berpura-pura sebagai staf resmi Google dan mengirimkan link kepada korban-korbannya untuk meningkatkan pembaruan Google Chrome. Namun […]

Artikel Ahli Siber Ingatkan Unduhan Pembaruan Google Chrome Palsu pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Perusahaan keamanan siber AS, Proofpint mengidentifikasi ada unduhan pembaruan Google Chrome palsu yang berisi malware dan berpotensi mencuri data pengguna.

Menurut hasil temuan, peretas menyebar malware ke tujuh negara yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Spanyol, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Para pelaku berpura-pura sebagai staf resmi Google dan mengirimkan link kepada korban-korbannya untuk meningkatkan pembaruan Google Chrome.

Namun link itu sebetulnya sudah disematkan malware yang dirancang sedemikian rupa, seperti dikutip Tech Radar, Selasa (21/7).

Proofpoint mengidentifikasi malwaredirancang menggunakan metode TA569 atau juga bisa disebut SoCGholish.

Selain itu, mereka juga memanfaatkan trojan perbankan atau Chthonic yang merupakan bagian dari trojan jenis Zeus. Lalu mereka memanfaatkan perangkat lunak yang dikendalikan secara jarak jauh yang dinamakan NetSupport.

Peretas menargetkan sejumlah bisnis besar seperti pendidikan, pemerintah, manufaktur dan lainnya.

“Meskipun teknik ini bukan hal baru, teknik ini masih efektif karena mengeksploitasi keinginan peretas untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan,” tulis peniliti Proofpoint dikutip dari laman blog resminya.

“Menjaga perangkat lunak diperbarui adalah saran umum keamanan, dan aktor ini menggunakannya untuk keuntungan mereka. Kampanye ini menggambarkan bahwa taktik malware masih menjadi metode yang menjanjikan,” pungkasnya.

(cnnindonesia/PARADE.ID)

Artikel Ahli Siber Ingatkan Unduhan Pembaruan Google Chrome Palsu pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/ahli-siber-ingatkan-unduhan-pembaruan-google-chrome-palsu/feed/ 0
‘Tsunami’, Pemindai Kerentanan Skala Besar Buatan Google https://parade.id/tsunami-pemindai-kerentanan-skala-besar-buatan-google/ https://parade.id/tsunami-pemindai-kerentanan-skala-besar-buatan-google/#respond Thu, 09 Jul 2020 07:32:42 +0000 https://parade.id/?p=3207 Jakarta (PARADE.ID)- Google menyediakan perkakas lunak sumber terbuka (open-source) yang berfungsi untuk memindai kerentanan (vulnerability) berskala besar untuk ribuan hingga jutaan sistem yang terkoneksi ke internet. Google menyebutnya “Tsunami”—meski bukan dipakai sebagai nama resmi karena akan dikelola komunitas open-source—dan telah menggunakannya di internal perusahaan. Perkakas lunak itu kini juga telah tersedia di GitHub sejak Juni lalu. […]

Artikel ‘Tsunami’, Pemindai Kerentanan Skala Besar Buatan Google pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Google menyediakan perkakas lunak sumber terbuka (open-source) yang berfungsi untuk memindai kerentanan (vulnerability) berskala besar untuk ribuan hingga jutaan sistem yang terkoneksi ke internet.

Google menyebutnya “Tsunami”—meski bukan dipakai sebagai nama resmi karena akan dikelola komunitas open-source—dan telah menggunakannya di internal perusahaan.

Perkakas lunak itu kini juga telah tersedia di GitHub sejak Juni lalu. Proyek ini sama halnya ketika Google mengenalkan “Kubernet” (alat internal Google lain) yang tersedia untuk publik.

Apa yang berbeda dari “Tsunami” dengan pemindai lain? Google mengatakan, Tsunami dibuat untuk skala besar, demikian seperti dikutip dari ZDNet, diakses Kamis (9 Juli 2020).

Pemindai tersebut dirancang untuk perusahaan yang mengelola ratusan ribu server, workstation, peralatan jaringan, dan perkakas terkoneksi internet (IoT) lain.

“’Tsunami’ untuk beradaptasi dengan jaringan yang sangat beragam dan sangat besar, tanpa perlu menjalankan pemindai yang berbeda untuk setiap jenis perangkat,” kata Google.

Komponen utama “Tsunami” adalah pemindai itu sendiri atau dijuluki sebagai “modul pengintaian”. Komponen ini memindai jaringan perusahaan untuk port-port (lubang) yang terbuka.

Pemindai selanjutnya menguji masing-masing port dan mengidentifikasi protokol dan layanan yang berjalan. Di sinilah, pengujian apakah terdapat kerentanan perangkat.

Komponen kedua adalah komponen yang lebih kompleks yang berjalan berdasarkan hasil pemindaian pertama.

Modul verifikasi kerentanan juga dapat diperluas melalui plugins –berarti tim keamanan dapat menambahkan vektor serangan dan kerentanan baru untuk memeriksa di dalam jaringan.

Google mengatakan akan meningkatkan “Tsunami” melalui plugins baru untuk mendeteksi beragam eksploitasi dalam beberapa bulan mendatang. Semua pluginsakan dirilis melalui repositori GitHub kedua.

Ke depan “Tsunami” akan fokus pada tujuan klien perusahaan kelas atas dan multi-perangkat. Akurasi pemindaian akan menjadi tujuan utama sehingga memberikan hasil sedikit mungkin kesalahan pendeteksian.

Karena dalam pemindaian skala besar, sekecil apa pun kesalahan deteksi, bisa berakibat pada kesalahan tambalan (patch). Akibatnya perangkat bisa mengalami eror atau network crash.

(cyberthreat/PARADE.ID)

Artikel ‘Tsunami’, Pemindai Kerentanan Skala Besar Buatan Google pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/tsunami-pemindai-kerentanan-skala-besar-buatan-google/feed/ 0