#IMF Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/imf/ Bersama Kita Satu Sun, 17 Jul 2022 12:40:03 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #IMF Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/imf/ 32 32 Presiden Jokowi Bertemu Managing Director IMF https://parade.id/presiden-jokowi-bertemu-managing-director-imf/ https://parade.id/presiden-jokowi-bertemu-managing-director-imf/#respond Sun, 17 Jul 2022 12:40:03 +0000 https://parade.id/?p=20595 Bogor (PARADE.ID)- Hari ini, Ahad (17/7/2022), di Istana Bogor, Jawa Barat, Presiden Jokowi beserta menteri, salah satunya Menko Perekonomian Airlanggat Hartarto bertemu Kristalina Georgieva selaku Managing Director of the International Monetary Fund (IMF). Dalam pertemuan itu, menurut Airlangga, Jokowi menyampaikan bahwa penanganan pandemi di Indonesia saat ini selaras dengan pemulihan ekonomi ke arah yang positif. […]

Artikel Presiden Jokowi Bertemu Managing Director IMF pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Bogor (PARADE.ID)- Hari ini, Ahad (17/7/2022), di Istana Bogor, Jawa Barat, Presiden Jokowi beserta menteri, salah satunya Menko Perekonomian Airlanggat Hartarto bertemu Kristalina Georgieva selaku Managing Director of the International Monetary Fund (IMF).

Dalam pertemuan itu, menurut Airlangga, Jokowi menyampaikan bahwa penanganan pandemi di Indonesia saat ini selaras dengan pemulihan ekonomi ke arah yang positif.

“Presiden juga menyampaikan, penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi yang menunjukkan tren positif, tidak terlepas dari pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat yang menjadi game-changer serta berbagai program pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Ke depan, kata Airlangga, pemerintah berharap IMF dapat bersinergi dengan kepemimpinan Presidensi Indonesia di G20 tahun ini.

“Harapan kita semua adalah agenda-agenda Presidensi G20 Indonesia dapat memberikan solusi-solusi nyata dalam menghadapi situasi perekonomian global saat ini dan ke depan,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Ia yang mendampingi Presiden bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam pertemuan itu, juga membahas berbagai isu dan kondisi ekonomi global. Mulao dari inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta menjelaskan pula tentang resiliensi Indonesia.

(Rob/PARADE.ID)

Artikel Presiden Jokowi Bertemu Managing Director IMF pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/presiden-jokowi-bertemu-managing-director-imf/feed/ 0
Bank Dunia dan IMF Pilih Bertemu Virtual pada Oktober karena Covid-19 https://parade.id/bank-dunia-dan-imf-pilih-bertemu-virtual-pada-oktober-karena-covid-19/ https://parade.id/bank-dunia-dan-imf-pilih-bertemu-virtual-pada-oktober-karena-covid-19/#respond Tue, 07 Jul 2020 04:05:53 +0000 https://parade.id/?p=2963 Washington (PARADE.ID)- Pertemuan tahunan Musim Gugur Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang digelar tiap Oktober pada tahun ini akan berlangsung via dunia maya demi menekan risiko penyebaran COVID-19. Pengumuman itu disampaikan Presiden Bank Dunia David Malpass lewat surat yang ia kirim ke sejumlah gubernur bank sentral. Malpass juga mendorong negara-negara agar mempertimbangkan keragaman […]

Artikel Bank Dunia dan IMF Pilih Bertemu Virtual pada Oktober karena Covid-19 pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Washington (PARADE.ID)- Pertemuan tahunan Musim Gugur Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang digelar tiap Oktober pada tahun ini akan berlangsung via dunia maya demi menekan risiko penyebaran COVID-19.

Pengumuman itu disampaikan Presiden Bank Dunia David Malpass lewat surat yang ia kirim ke sejumlah gubernur bank sentral.

Malpass juga mendorong negara-negara agar mempertimbangkan keragaman gender saat mengajukan direktur eksekutif baru sebagai perwakilan mereka di Bank Dunia. Sejauh ini, hanya ada lima direktur perempuan dari total 25 direktur eksekutif Bank Dunia, kata Malpass.

Keputusan untuk bertemu lewat dunia maya daripada tatap muka langsung di Washington telah diprediksi banyak pihak, karena kasus positif COVID-19 di Amerika Serikat masih tinggi. Tidak hanya itu, pemerintah setempat juga memberlakukan banyak pembatasan perjalanan.

Pertemuan Musim Semi Bank Dunia dan IMF pada April juga digelar virtual. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan beberapa pejabat lainnya mengatakan ke depannya nanti mereka berencana lebih banyak bertemu virtual.

Dalam surat yang diunggah di laman bisnis LinkedIn, Malpass menegaskan komitmen Bank Dunia untuk membantu mengatasi dampak pandemi terhadap perekonomian dunia. Ia juga menyampaikan Bank Dunia juga membantu negara-negara berkembang untuk memulihkan perekonomian setelah terdampak pandemi.

“Krisis COVID-19 dan lumpuhnya perekonomian dapat membalikkan seluruh kemajuan yang dicapai pada beberapa tahun terakhir ini serta menyebabkan ratusan juta orang kembali miskin,” tulis Malpass.

Ia mengatakan Bank Dunia telah menyetujui proyek kesehatan darurat di lebih dari 100 negara serta menyediakan bantuan pendanaan untuk sektor swasta di negara-negara berkembang.

Ia  menulis bahwa anggaran yang dialokasikan Bank Dunia pada tahun fiskal 2020 kemungkinan mencapai 74 miliar dolar AS (sekitar Rp1.068.86 triliun) dengan total pembiayaan selama 15 bulan yang akan berakhir pada 30 Juni 2021. Ia memperkirakan alokasi anggaran dapat naik sampai 160 miliar dolar AS (sekitar Rp2.311 triliun).

Alokasi anggaran pada tahun ini naik drastis apabila dibandingkan dengan tahun anggaran 2019.

Malpass kembali mendorong adanya langkah tambahan mengurangi utang negara-negara miskin, di luar tawaran negara G20 yang berniat menunda penagihan utang sampai akhir tahun.

(Antara/PARADE.ID)

Artikel Bank Dunia dan IMF Pilih Bertemu Virtual pada Oktober karena Covid-19 pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/bank-dunia-dan-imf-pilih-bertemu-virtual-pada-oktober-karena-covid-19/feed/ 0
‘Duet’ Virus Corona-IMF Bikin Cemas, Harga Minyak Tertekan https://parade.id/duet-virus-corona-imf-bikin-cemas-harga-minyak-tertekan/ https://parade.id/duet-virus-corona-imf-bikin-cemas-harga-minyak-tertekan/#respond Mon, 29 Jun 2020 04:18:53 +0000 https://parade.id/?p=1921 Jakarta (PARADE.ID)- Harga minyak mentah dunia mencatat pelemahan di pekan ini, menghentikan laju kenaikan impresif sejak akhir April lalu. Adanya risiko penyebaran pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) gelombang kedua serta Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang sekali lagi memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, membuat harga minyak mentah tertekan. Berdasarkan data Refinitiv, harga minyak mentah jenis […]

Artikel ‘Duet’ Virus Corona-IMF Bikin Cemas, Harga Minyak Tertekan pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Harga minyak mentah dunia mencatat pelemahan di pekan ini, menghentikan laju kenaikan impresif sejak akhir April lalu. Adanya risiko penyebaran pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) gelombang kedua serta Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang sekali lagi memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, membuat harga minyak mentah tertekan.

Berdasarkan data Refinitiv, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) melemah 3,17% di pekan ini ke US$ 38,49/barel, sementara jenis Brent minus 2,77% ke US$ 41,02/barel.

Kedua jenis minyak mentah tersebut merosot tajam pada pertengahan April lalu, minyak WTI bahkan sempat menyentuh harga minus US$ 40,32/barel pada 20 April lalu, dan Brent US$ 20,37/barel pada yang merupakan level terendah sejak Februari 2002.

Pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian global menuju jurang resesi membuat permintaan minyak mentak mentah menurun, di sisi lain produksi masih tetap. Alhasil terjadi oversupply yang membuat harga minyak ambrol.

Guna mengangkat harga minyak mentah, OPEC, Rusia dan beberapa negara lainnya, melakukan pemangkasan produksi sejak bulan Mei lalu sebesar 9,7 juta barel per hari, dan 10,7 juta barel per hari di bulan ini. Rekor pemangkasan produksi tersebut akan diperpanjang hingga bulan Juli mendatang. Alhasil harga minyak mentah pun melesat naik.

Tetapi, kini muncul risiko serangan virus corona gelombang kedua. mulai dari Asia, Eropa, hingga ke Amerika Serikat. Ibu kota China, Beijing, menjadi perhatian dalam beberapa pekan terakhir akibat peningkatan kasus Covid-19. Korea Selatan juga mengalami hal yang sama, tetapi sebelum semakin meluas berhasil diredam kembali.

Australia juga mengalami hal serupa, khususnya di negara bagian Victoria. Dampaknya Pemerintah Negara Bagian Victoria memperpanjang masa tanggap darurat sampai 19 Juli. Satu rumah tangga maksimal hanya boleh menampung lima orang dan pertemuan di luar ruangan dibatasi paling banyak 10 orang. Padahal sebelumnya pemerintah telah memberi kelonggaran dengan memperbolehkan 20 orang berkumpul di luar ruangan.

Beralih ke Eropa, Jerman kembali menerapkan kebijakan lockdown di wilayah Guetersloh dan Warendorf di Jerman barat. Lockdown akan dilakukan setidaknya hingga 30 Juni.

Yang paling menjadi sorotan adalah Amerika Serikat. Negeri Paman Sam sepanjang pekan ini beberapa kali melaporkan rekor penambahan kasus harian tertinggi.

Berdasarkan data Worldometers, pada Jumat (26/6/2020) kasus baru Covid-19 bertambah sebanyak 40.685 kasus, sehingga total kasus di Negeri Paman Sam nyaris 2,6 juta orang.

Akibatnya, negara bagian Texas dan Florida yang mencatat kasus terbanyak harus menghentikan pelonggaran lockdown.

Serangan Covid-19 gelombang kedua tersebut tentunya dapat memperburuk laju pemulihan ekonomi global saat ini, dan tentunya membuat outlook permintaan minyak mentah kembali suram.

Hal itu diperburuk dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi terbaru dari IMF yang berjudul A Crisis Like No Other, An Uncertain Recovery.

“Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang negatif pada paruh pertama 2020 daripada yang diperkirakan,” tulis lembaga itu, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (25/6/2020).

Di negara dengan tingkat penularan Covid-19 dengan tren menurun, pemulihan ekonomi masih akan lambat karena aturan social distancing yang diberlakukan, dan akan berpengaruh hingga semester II-2020.
Sementara di negara yang masih berjuang menghadapi pandemi, lockdwon akan terjadi lebih lama, sehingga pemulihan ekonomi pun akan memerlukan waktu yang lebih lama.

Nyaris semua negara, dari negara maju hingga negara berkembang diramal akan mengalami kontraksi ekonomi. Secara umum, perekonomian negara maju akan minus 8%.Dalam rilis tersebut, IMF memprediksi perekonomian global di tahun ini akan berkontraksi atau minus 4,9% lebih dalam ketimbang proyeksi yang diberikan pada bulan April lalu minus 3%.

Amerika Serikat (AS), negara dengan nilai ekonomi terbesar di dunia diprediksi mengalami kontraksi 8%, kemudian ekonomi zona euro -10,2%. Jepang, negara dengan nilai ekonomi terbesar ketiga di dunia diprediksi -5,8%.

Sementara itu, dari negara berkembang secara umum diramal minus 3%, tetapi perekonomian China diprediksi masih bisa tumbuh 1%.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan semakin dalam, maka outlook permintaan minyak mentah tentunya semakin suram. Minyak mentah pun tertekan.

(cnbcindonesia/PARADE.ID)

Artikel ‘Duet’ Virus Corona-IMF Bikin Cemas, Harga Minyak Tertekan pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/duet-virus-corona-imf-bikin-cemas-harga-minyak-tertekan/feed/ 0
IMF: Ekonomi Indonesia Tumbuh Negatif 0,3 Persen Tahun Ini https://parade.id/imf-ekonomi-indonesia-tumbuh-negatif-03-persen-tahun-ini/ https://parade.id/imf-ekonomi-indonesia-tumbuh-negatif-03-persen-tahun-ini/#respond Thu, 25 Jun 2020 02:31:13 +0000 https://parade.id/?p=1460 Washington (PARADE.ID)- Ekonomi Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan negatif 0,3 persen sepanjang 2020. Proyeksi ini disampaikan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) melalui World Economic Outlook (WEO) terbaru yang dirilis Rabu (24/6). Prediksi terhadap ekonomi Indonesia ini memburuk dibandingkan WEO pada April 2020. Saat itu, IMF masih memproyeksikan pertumbuhan positif pada tahun ini, yakni di level […]

Artikel IMF: Ekonomi Indonesia Tumbuh Negatif 0,3 Persen Tahun Ini pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Washington (PARADE.ID)- Ekonomi Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan negatif 0,3 persen sepanjang 2020. Proyeksi ini disampaikan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) melalui World Economic Outlook (WEO) terbaru yang dirilis Rabu (24/6).

Prediksi terhadap ekonomi Indonesia ini memburuk dibandingkan WEO pada April 2020. Saat itu, IMF masih memproyeksikan pertumbuhan positif pada tahun ini, yakni di level 0,5 persen. Artinya, terjadi penurunan 0,8 poin persentase dengan jeda hanya dua bulan.

Sama seperti ekonomi global dan banyak negara, ekonomi Indonesia diprediksi membaik pada 2021 dengan tumbuh positif 6,1 persen. Meski demikian, angka ini 2,1 poin persentase lebih rendah dibandingkan prediksi IMF dalam WEO April 2020.

Situasi serupa juga terjadi pada tingkat global. ekonomi global diproyeksikan tumbuh negatif 4,9 persen pada 2020  atau 1,9 poin persentase lebih rendah dibandingkan prediksi April. Pada 2021, pertumbuhan global diperkirakan tumbuh 5,4 persen, yakni 0,4 poin persentase lebih rendah daripada proyeksi WEO April.

Penurunan proyeksi pada tingkat global dan Indonesia dikarenakan IMF menilai pandemi  Covid-19 memiliki dampak lebih negatif terhadap aktivitas paruh pertama 2020 dibandingkan yang diperkirakan.

“Sementara itu, proses pemulihan diproyeksikan membutuhkan tahapan lebih lama dibandingkan perkiraan sebelumnya,” ujar Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath dalam keterangan resminya secara virtual di situs resmi IMF, Rabu pagi waktu setempat.

Setelah rilis WEO April, pandemi dengan cepat semakin meningkat di sejumlah ekonomi dan pasar berkembang. Kondisi ini mengharuskan mereka melakukan lockdown ketat dan mengakibatkan gangguan aktivitas yang lebih besar dibandingkan perkiraan awal.

Berbeda dengan situasi resesi sebelumnya, tingkat konsumsi dan output jasa menurun tajam pada pandemi Covid-19. Sebab, pendapatan masyarakat berkurang dan tingkat kepercayaan mereka terhadap prospek ekonomi menurun seiring suasana ketidakpastian yang masih terasa.

Perusahaan-perusahaan juga telah mengurangi investasi seiring penurunan permintaan, gangguan pasokan dan prospek pendapatan yang tidak pasti di kemudian hari.

IMF juga menyoroti kontraksi terhadap perdagangan global. Kombinasi penurunan permintaan dengan disrupsi pada rantai pasok menyebabkan perdagangan mengalami kontraksi hampir 3,5 persen (dibandingkan tahun lalu) di Asia pada kuartal pertama.
(Republika/PARADE.ID)

Artikel IMF: Ekonomi Indonesia Tumbuh Negatif 0,3 Persen Tahun Ini pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/imf-ekonomi-indonesia-tumbuh-negatif-03-persen-tahun-ini/feed/ 0