#Inalum Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/inalum/ Bersama Kita Satu Tue, 12 Oct 2021 04:14:02 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.2 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Inalum Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/inalum/ 32 32 Geruduk Inalum, Mahasiswa Peduli Buruh Tuntut Dirut dan Direktur Pelaksana Dicopot https://parade.id/geruduk-inalum-mahasiswa-peduli-buruh-tuntut-dirut-dan-direktur-pelaksana-dicopot/ https://parade.id/geruduk-inalum-mahasiswa-peduli-buruh-tuntut-dirut-dan-direktur-pelaksana-dicopot/#respond Tue, 12 Oct 2021 04:14:02 +0000 https://parade.id/?p=15492 Jakarta (PARADE.ID)- Menepati janji pada selebaran yang beredar beberapa hari lalu terkait aksi demonstrasi di depan kantor PT Inalum di Jakarta, Aliansi Mahasiswa Peduli Buruh Indonesia (AMPBI) benar-benar menggelar aksi demonstrasi di kantor tersebut hari ini di Kawasan bisnis SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Aksi bertajuk “Lonceng Kematian Keadilan di Tubuh PT INALUM”, dimulai AMPBI […]

Artikel Geruduk Inalum, Mahasiswa Peduli Buruh Tuntut Dirut dan Direktur Pelaksana Dicopot pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Menepati janji pada selebaran yang beredar beberapa hari lalu terkait aksi demonstrasi di depan kantor PT Inalum di Jakarta, Aliansi Mahasiswa Peduli Buruh Indonesia (AMPBI) benar-benar menggelar aksi demonstrasi di kantor tersebut hari ini di Kawasan bisnis SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Aksi bertajuk “Lonceng Kematian Keadilan di Tubuh PT INALUM”, dimulai AMPBI sekitar pukul 14.30 WIB.

Aksi dipicu dari PHK massal (79 buruh) yang dilakukan PT Dinamika Mandiri Karya (PT DMK) anak usaha dari Koperasi Karyawan Indonesia Asahan Aluminium (Kokalum) karena tidak lagi mendapat kontrak kerja dari PT Inalum.

Mahasiswa mengaku kecewa, karena, hingga perundingan tripartit menghasilkan anjuran untuk kewajiban perusahaan membayar pesangon, namun hingga detik ini, hak pesangon 79 buruh yang di PHK itu belum juga dibayarkan.

Dalam aksinya Mahasiswa menuding hal ini karena adanya kongkalikong antara PT Inalum dan Mitra outsourcingnya (Kokalum). Mahasiswa menyayangkan PT Inalum menutup mata terhadap PHK Massal buruh .

“Tindakan diamnya PT Inalum terhadap persoalan buruh (seolah) membuktikan tidak adanya kepeduliannya kepada buruh, dan jelas tidak sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa buruh adalah aset besar bangsa,” kata M Nur Latuconsina, penanggung jawab Aksi ‘Lonceng Kematian Keadilan di Tubuh PT INALUM’ dalam keterangan resminya, Senin (11/10/2021).

M Nur Latuconsina juga mengungkap, dengan tidak pedulinya PT Inalum terhadap persoalan buruh, sudah cukup untuk memberikan mosi tak percaya pada perusahaan plat merah ini.

“Dengan matinya keadilan di perusahaan raksasa ini, karena tidak adanya nurani PT Inalum, sudah cukup menjadikan alasan bagi Presiden melalui Menteri BUMN untuk melengserkan Direktur Utama dan Direktur Pelaksana PT Inalum, karena melakukan pembiaran terhadap persoalan buruh,” tandas M. Nur yang kerap disapa dengan sebutan Rheno ini.

Diketahui, 79 buruh yang telah di PHK oleh PT DMK anak usaha Kokalum tersebut merupakan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh, Niaga Informatika Keuangan Perbankan dan Aneka Industri, afiliasi dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB NIKEUBA – KSBSI) Kab. Batu Bara, Sumatera Utara.

Uniknya, dalam demonstrasi Aliansi Mahasiswa Peduli Buruh ini, juga turut dihadiri oleh Arwan Syahputra, salah satu anggota Divisi Advokasi FSB NIKEUBA KSBSI. Ia menyampaikan, bahwa permasalahan ini sudah berlarut-larut kurang lebih 1 tahun lamanya tanpa adanya penyelesaian pasti.

“Makanya kita sampaikan ini di Jakarta agar menjadi atensi bagi Menteri BUMN, Menaker dan Presiden,” kata Arwan.

Ia mengingatkan agar Direktur Pelaksana PT Inalum agar segera mengambil sikap terhadap persoalan buruh. “Diduga kuat ada andil Direktur Pelaksana PT Inalum disini, karena kokalum itu koperasinya karyawan Inalum dan pendiriannya tak lepas dari restu dari Direktur Pelaksana,” terangnya.

Dalam aksi kali ini, AMPBI merilis 5 tuntutan, yaitu:
1.PT Inalum harus bertanggungjawab atas ter-PHK nya buruh
2.Mendesak Presiden melalui menteri BUMN agar mengevaluasi atau mencopot Dirut dan Direktur Pelaksana PT Inalum
3.Mendesak KomnasHAM agar menetapkan PT INALUM dan beberapa outsourcing di PT Inalum ( PT DMK, KTB, Pribumi dsb) sebagai perusahaan pelanggar HAM di Indonesia
4.Embargo Produk Alumunium PT INALUM
5.Membayarkan secara penuh pesangon buruh yang di-PHK. [KBB]

Artikel Geruduk Inalum, Mahasiswa Peduli Buruh Tuntut Dirut dan Direktur Pelaksana Dicopot pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/geruduk-inalum-mahasiswa-peduli-buruh-tuntut-dirut-dan-direktur-pelaksana-dicopot/feed/ 0
Caplok Freeport Rp55 T, Utang Inalum Membumbung Tinggi https://parade.id/caplok-freeport-rp55-t-utang-inalum-membumbung-tinggi/ https://parade.id/caplok-freeport-rp55-t-utang-inalum-membumbung-tinggi/#respond Wed, 01 Jul 2020 03:42:32 +0000 https://parade.id/?p=2117 Jakarta (PARADE.ID)- Manajemen PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum atau MIND ID mengungkapkan sumber pendanaan perusahaan untuk mengakuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia senilai US$ 3,85 miliar atau Rp 55,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.500). Akuisisi tersebut menjadi pencaplokan terbesar yang pernah dilakukan perusahaan pelat negara selama Indonesia berdiri dan merupakan akuisisi terbesar ke-6 di Asia Tenggara dalam 10 […]

Artikel Caplok Freeport Rp55 T, Utang Inalum Membumbung Tinggi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Manajemen PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum atau MIND ID mengungkapkan sumber pendanaan perusahaan untuk mengakuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia senilai US$ 3,85 miliar atau Rp 55,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.500).

Akuisisi tersebut menjadi pencaplokan terbesar yang pernah dilakukan perusahaan pelat negara selama Indonesia berdiri dan merupakan akuisisi terbesar ke-6 di Asia Tenggara dalam 10 tahun terakhir.

Group CEO MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan secara garis besar pembelian saham PT Freeport dilakukan dengan kombinasi penerbitan obligasi serta pinjaman.

“Saat beli Freeport 3,85 miliar dolar, kami terbitkan obligasi 4 miliar dolar, bunga 6%, rata-rata harus bayar 250 dolar AS setiap tahun. Kami melihat situasi ini, dan utang kami [obligasi] ada beberapa term, ada yang 3, 5, 10 dan 10 tahun,” kata Orias dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR RI Komisi VII, Selasa (30/6/2020).

Sebagai informasi, Inalum membayar saham Freeport Indonesia pada Jumat (21/12/2018) dengan biaya akuisisi mencapai US$ 3,85 miliar atau Rp 55,8 triliun. Saat itu, Inalum menerbitkan obligasi valuta asing (global bond) senilai US$ 4 miliar.

Ini bukan hanya obligasi valas pertama Inalum, tetapi juga yang terbesar yang pernah diterbitkan oleh BUMN. Obligasi tersebut terdiri atas 4 seri, dengan tenor terpendek 5 tahun dan paling panjang 30 tahun. Kupon obligasi ini ditetapkan fixed pada rata-rata 5,991%.

Orias mengatakan dengan penerbitan pada 2018, artinya ada utang jatuh tempo sebesar US$ 1 miliar jatuh tempo tahun depan. “Tenor 3 tahun, 5 tahun kami perkirakan apabila ada negatif pada operasi, maka kami akan kesulitan pendanaan untuk 1 miliar jatuh tempo tahun depan.”

Perseroan juga melakukan refinancing dengan menarik dana US$ 2,5 miliar untuk kebutuhan 2021-2023. Setengahnya dipakai untuk membayar utang 2021 dan 2023, setengahnya lagi untuk membayar utang anak usaha dan akuisisi PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

“Dengan penerbitan utang baru cost lebih murah 0,7% dari sebelumnya secara prinsipal bunga rata-rata 5,4% terendah 4,75%  tertinggi 6%, rata-rata 5,4%.”

“Kita bayar yang bisa kita dapat dari pasar, kita terbitkan 4 miliar dolar obligasi, yang kami lakukan penawaran pemegang obligasi lama, untuk jual obligasi lama ditukar dengan tenor yang lebih panjang. Yang berhasil ditukar 1 miliar dolar, ada 1,5 miliar dolar kami rencanakan pembayaran sesuai mekanisme dan biaya dari bunga pinjaman yang ada di anak perusahaan.”

Dia mengatakan semua proses akuisisi ini sudah sesuai dengan rencana pada 2019 dan 2020, karena belum ada arus kas terkait dengan Freeport karena utang obligasi baru mulai (jatuh tempo) pada 2021.

“Investasi ini [Freeport] akan hasilkan di 2021, akan ada penerimaan dividen dengan level produksi sama dengan 2018.”

“Waktu kami beli 2 tahun akan kosong, investasi akan balik 2021. Ekspektasi kami akan sama dengan 2018 jadi apabila harga tembaga pada level 2018, maka dividen 350 juta dolar 2021 meningkat bertahap, ekspektasi 1 miliar dolar di 2023 dan seterusnya. Ini perhitungan yang sudah dilakukan. Kami ekspektasi produksi yang diharapkan Freeport semua sesuai rencana.”
(cnbcindonesia/PARADE.ID)

Artikel Caplok Freeport Rp55 T, Utang Inalum Membumbung Tinggi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/caplok-freeport-rp55-t-utang-inalum-membumbung-tinggi/feed/ 0