#Internet Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/internet/ Bersama Kita Satu Wed, 26 May 2021 04:09:14 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.2 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Internet Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/internet/ 32 32 Diskominfosatik Cianjur Mengupayakan Pemerataan Jaringan Internet di Seluruh Desa https://parade.id/diskominfosatik-cianjur-mengupayakan-pemerataan-jaringan-internet-di-seluruh-desa/ https://parade.id/diskominfosatik-cianjur-mengupayakan-pemerataan-jaringan-internet-di-seluruh-desa/#respond Wed, 26 May 2021 04:09:14 +0000 https://parade.id/?p=12747 Cianjur (PARADE.ID)- Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Teddy Artiawan mengungkapkan pihaknya sedang menggarap program Cianjur Caang Informasi. Sehingga ke depan desa-desa yang blank spot bisa terakses internet. “Insyaallah ke depan sudah bisa terakses internet,” tuturnya, beberapa waktu lalu. Hingga saat ini, ia mengakui, bahwa masih sedang merintis program […]

Artikel Diskominfosatik Cianjur Mengupayakan Pemerataan Jaringan Internet di Seluruh Desa pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Cianjur (PARADE.ID)- Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Teddy Artiawan mengungkapkan pihaknya sedang menggarap program Cianjur Caang Informasi. Sehingga ke depan desa-desa yang blank spot bisa terakses internet.

“Insyaallah ke depan sudah bisa terakses internet,” tuturnya, beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini, ia mengakui, bahwa masih sedang merintis program tersebut untuk mencari investor yang mau berinvestasi. Diharapkan, dengan program ini pihaknya bisa membangun BTS di blank spot.

“Mudah-mudahan harapannya, dari sumber tersebut bisa memasang BTS agar masyarakat Cianjur selatan bisa merasakan bagaimana internet masuk dalam peningkatan ekonomi,” katanya.

Secara geografis, di Cianjur ada 124 blank spot. Hal ini pun disebutnya senagai Pekerjaan Rumah pemerintah dalam mewujudkan digitalisasi berkemajuan di Cianjur.

“Kita sudah mengundang beberapa Internet Service Provider (ISP) untuk bisa membantu karena APBD Cianjur terbatas, maka kita berupaya sumbernya dari APBN, APBD, CSR, dam swasta, supaya bisa internet masuk ke lokasi tersebut karena APBD terbatas sementara blank spot luas,” ungkapnya.

Perlu diketahui, bahwa Kabupaten Cianjur, dari 360 desa, ada 59 desa yang merupakan blank spot atau tidak memiliki akses internet. Desa itu didominasi di Cianjur Selatan.

Daerah yang blank spot, disebutnya karena pengaruh letak geografis, seperti pegunungan.

“Secara geografia berpengaruh sulit untuk membangun BTS atau mengakses sinyal,” jelasnya tutup.

(Isa/PARADE.ID)

Artikel Diskominfosatik Cianjur Mengupayakan Pemerataan Jaringan Internet di Seluruh Desa pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/diskominfosatik-cianjur-mengupayakan-pemerataan-jaringan-internet-di-seluruh-desa/feed/ 0
10 Ancaman Penggunaan Internet pada Anak Versi Kominfo https://parade.id/10-ancaman-penggunaan-internet-pada-anak-versi-kominfo/ https://parade.id/10-ancaman-penggunaan-internet-pada-anak-versi-kominfo/#respond Tue, 04 Aug 2020 12:40:36 +0000 https://parade.id/?p=5293 Jakarta (PARADE.ID)- Di balik sisi positif dan kemudahan yang diberikan oleh internet, tersimpan pula potensi ancaman, khususnya bagi anak-anak. Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti mengatakan setidaknya ada 10 ancaman penggunaan internet pada anak. Menurutnya, anak-anak yang lahir 5 tahun atau 10 tahun terakhir merupakan digital native karena begitu lahir sudah […]

Artikel 10 Ancaman Penggunaan Internet pada Anak Versi Kominfo pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Di balik sisi positif dan kemudahan yang diberikan oleh internet, tersimpan pula potensi ancaman, khususnya bagi anak-anak.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti mengatakan setidaknya ada 10 ancaman penggunaan internet pada anak.

Menurutnya, anak-anak yang lahir 5 tahun atau 10 tahun terakhir merupakan digital native karena begitu lahir sudah akrab dengan teknologi, gadgett, dan hal-hal terkait teknologi informasi.

“Nah, karena sejak bayi sejak kecil sudah terbiasa dengan gadget, maka karakteristik anak digital native ini terbuka (open minded), aktif mengemukakan identitas di dunia maya, dan mereka ini ada keinginan untuk bebas sehingga kadang-kadang susah diatur dalam menggunakan gadget atau apapun,” kata Rosarita saat berbicara di webinar bertajuk “Pemenuhan Hak Anak dalam Mendapatkan Konten Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19” Senin, 3 Agustus 2020.

Rosarita menilai ruang digital juga memiliki dampak positif bagi anak-anak. Diantaranya dapat dimanfaatkan untuk belajar secara daring, membangun relasi antar sesama usianya dari berbagai daerah bahkan negara, membuka peluang meningkatkan kreativitas anak dengan membuat konten menarik, membuat anak-anak mahir menggunakan teknologi internet dengan baik sehingga ketika besar dapat mencari peluang dalam industri yang tengah berkembang sekarang, dan anak juga dapat mengaktualisasikan diri dengan kebebasan yang bersifat positif.

Hanya saja, di balik dampak positifnya, Rosarita mengungkapkan ada juga ancaman dari penggunaan ruang digital atau internet bagi anak-anak seperti berikut ini:

1. Hoaks
Menurutnya, saat pandemi Covid-19 hoaks bertebaran di internet. Karena itu, ia menyarankan untuk selalu memeriksa kebenaran informasi yang dibaca melalui internet, bahkan bisa memeriksanya dengan mengakses laman Kominfo.

“Jadi banyak sekali hoaks tentang pandemi. Luar biasa banyak. Jadi jangan sampai kita terjerumus mengikuti hoaks-hoaks yang tidak benar tapi kalau ada hal yang kurang paham silahkan ditanyakan ke Kominfo, di webnya Kominfo, di situ ada aduan konten, di situ bisa ditanyakan,” ujarnya.

2. Radikalisme
Ancaman radikalisme, kata Rosarita, juga tidak kalah penting untuk diperhatikan bagi anak-anak di dunia maya.

“Banyak sekali konten radikalisme yang tidak kita sadari. Awalnya hanya membagikan misalnya pengetahuan-pengetahuan, kemudian lama-lama kalau kita sudah tertarik akan diberi paham-paham radikal yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945,” ungkapnya.

Jadi, kata dia, anak-anak harus menyadari ketika  mendapatkan informasi-informasi yang kira-kira tidak sesuai dengan prinsip negara Indonesia.

“Harus kritis, benar tidak ini. Jangan sampai kita awalnya bagus-bagus, lama-lama dibelokkan karena anak muda kan masih semangatnya masih tinggi, rasa perjuangannya tinggi, heroismenya tinggi, jadi kalau kita berhenti untuk melakukan hal-hal di luar sesuatu yang normal itu jangan sampai adik-adik tergiur walaupun diberi iming-iming apapun,” ujar dia.

3. Penipuan
Rosarita juga mengingatkan soal penipuan di dunia online. Terlebih ketika belanja online. Untuk itu, ia mengingatkan agar berbelanja di tempat-tempat terpercaya.

Menurutnya, banyak penjual yang tidak mencantumkan alamat pasti di website maupun akun Instagram. Jika menemukan penjual yang seperti itu, Rosarita mengingatkan agar waspada dan jangan tergiur dengan iming-iming diskon besar. Sebab, kata dia, dalam sejumlah kasus, barangnya tidak dikirim meski uang telah diterima oleh penjual.

Untuk menyiasatinya, Rosarita menyarankan agar menggunakan metode pembayaran di tempat saat barangnya datang.

4. Pornografi
Menurut Rosarita, pornografi akan merusak pikiran dan konsentrasi dan otak dari anak-anak karena belum sesuai umurnya.

“Harus segera dihentikan, kalau tidak, maka pikiran anak-anak hanya akan terfokus pada hal-hal seperti itu sehingga di dunia nyata bisa saja melakukan hal-hal yang melawan hukum. Jadi, lindungi diri sendiri, lindungi adik-adik sendiri dari bahaya seperti ini,” ungkap dia.

5. Trafficking
Ancaman lain adalah trafficking atau penjualan manusia. Ia mencontohkan trafficking terjadi ketika anak-anak diajak bertemu oleh orang yang ditemui melalui media sosial kemudian dibawa kabur. Meskipun tidak semua begitu, tapi menurutnya ini perlu diperhatikan.

“Tidak semua seperti itu tetapi kalau ketemuan dengan orang asing jangan sendiri, harus ada yang menemani atau pastikan dulu dia itu siapa. Kalau kita blank, tidak tahu dia itu siapa, hanya ketemu di medsos harus dicek link-linknya dia itu ke mana dicari, pastikan betul-betul,” ujarnya.

6. Bullying
Rosarita menilai bullying sebagai ancaman yang bisa mengancam anak-anak dalam menggunakan internet. Untuk itu, dalam menghadapi ancaman ini, Rosarita menyarankan kepada anak-anak untuk punya mental yang kuat.

“Ketika kita mengupload sesuatu maka adek-adek juga harus tahan mental karena apa saja itu kan dikomentari ya, boro-boro kalau komentarnya itu positif tidak apa-apa, kalau komentar negatif itu bisa menjatuhkan mental adek-adek, kemudian mempengaruhi belajar kita, mempengaruhi sikap kita terhadap lingkungan. Jadi kita harus tahan mental,” ujar dia.

7. Prostitusi Online
Menurut Rosarita, prostitusi online juga menjadi ancaman bagi anak-anak. Oleh karenanya, anak-anak tidak boleh sembarangan berbagi foto yang tidak pantas kepada orang yang tidak dikenalnya.

“Ini sebuah ancaman, harus hati-hati ketika kita berteman dengan orang yang tidak kita kenal. Kita diminta untuk foto, fotonya itu yang tidak layak, nah kemudian diedarkan oleh mereka, dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif. Jadi lindungi diri kita, adek-adek harus betul-betul menjaga diri kita dari orang-orang yang tidak kita kenal,” ujarnya.

8. SARA
Rosarita mengatakan mengadu domba karena SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) juga merupakan ancaman bagi anak-anak. Ia pun menyarankan anak-anak untuk tetap mencerminkan sikap bhinneka tunggal ika.

“Indonesia adalah negara Pancasila , bhinneka tunggal ika, sejak sebelum merdeka semua agama itu sudah ada, jadi kita harus bisa hidup berdampingan dengan semua suku semua agama, semua ras, semua golongan. Jadi betul-betul harus mencerminkan sikap bhinneka tunggal ika ini,” ujarnya.

9. Ujaran Kebencian
Ujaran kebencian juga menjadi ancaman bagi anak-anak. Untuk itu, Rosarita mengatakan anak-anak juga perlu menghindari ujaran kebencian.

“Ujaran kebencian kepada teman, terhadap apa pun, terhadap pemerintah, pemerintah itu semua fokusnya adalah untuk masyarakat, untuk kepentingan masyarakat agar lebih sejahtera, akan lebih aman, jadi kalau ada orang terus mengajak memprovokasi melalui ujaran kebencian terhadap pemerintah itu tentunya kita yang harus mencegah. Tidak ada niat negatif apa pun, semuanya untuk masyarakat. Pemerintah sangat serius di dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, semua lini, ya kesehatan, pendidikan, sosial, semuanya,” kata dia.

10. Narkoba

Menurut Rodarita, anak-anak perlu waspada bahaya narkoba yang disebarkan melalui internet.

“Maksudnya bukan narkobanya disebarkan melalui internet tetapi dibujuk untuk bisa menggunakan dan lain-lain,” ujar dia.

Rosarita menilai peran orang tua diperlukan di untuk melakukan pendampingan dan memberi contoh, mengarahkan penggunaan gadget untuk hal yang positif, menumbuhkan sikap kritis pada anak akan dampak negatif, interaksi di dunia nyata, pembatasan waktu, seleksi konten/aplikasi positif sesuai minat dan bakat, telusuri aktivitas dunia maya anak berdasarkan usia, dan memotivasi untuk berkreasi.

“Aplikasi aman [untuk] anak ada kiddle — mesin pencari khusus anak hasil pencarian terfilter, Youtube Kids konten video yang sudah terfilter, Messenger Kids Facebook, dan ada PeduliLindungi,” ujarnya.

(Cyberthreat/PARADE.ID)

Artikel 10 Ancaman Penggunaan Internet pada Anak Versi Kominfo pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/10-ancaman-penggunaan-internet-pada-anak-versi-kominfo/feed/ 0
Amerika Serikat Kembangkan Internet Kuantum Nasional https://parade.id/amerika-serikat-kembangkan-internet-kuantum-nasional/ https://parade.id/amerika-serikat-kembangkan-internet-kuantum-nasional/#respond Sun, 26 Jul 2020 12:07:24 +0000 https://parade.id/?p=4757 Jakarta (PARADE.ID)-Pemerintah bekerja sama dengan Universitas Chicago akan mengembangkan internet kuantum nasional. Jaringan internet tersebut, yang akan berjalan paralel dengan internet sekarang, dapat digunakan untuk mengirim informasi keuangan data sensitif secara aman. Jika semua berjalan sesuai rencana, jaringan fungsional tersebut dapat beroperasi dalam waktu sepuluh tahun lagi, demikian kata Paul Dabbar, Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan […]

Artikel Amerika Serikat Kembangkan Internet Kuantum Nasional pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)-Pemerintah bekerja sama dengan Universitas Chicago akan mengembangkan internet kuantum nasional.

Jaringan internet tersebut, yang akan berjalan paralel dengan internet sekarang, dapat digunakan untuk mengirim informasi keuangan data sensitif secara aman.

Jika semua berjalan sesuai rencana, jaringan fungsional tersebut dapat beroperasi dalam waktu sepuluh tahun lagi, demikian kata Paul Dabbar, Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan di Kementerian Energi AS (DOE), seperti dikutip dari Infosecurity Magazine, diakses Minggu (26 Juli 2020).

Tidak seperti internet saat ini, yang mentransmisikan informasi dengan menyandikan data dalam “partikel cahaya” atau disebut foton yang berjalan di sepanjang kabel serat optik di bawah tanah dan melalui teknologi komunikasi nirkabel dan satelit, internet kuantum akan mengirimkan data menggunakan foton yang terkait.

Foton terkait dihubungkan satu sama lain meskipun dipisahkan oleh jarak. Setiap upaya oleh peretas untuk mencegat data yang dikodekan dalam foton saat sedang dikirim akan mengganggu foton dan memutus tautan itu. Akibatnya, data yang dicegat, misalnya gambar, akan tampak diacak baik oleh peretas maupun penerima.

Pendanaan proyek tersebut berasal dari anggaran sebesar US$ 1,28 miliar yang dialokasikan sebagai bagian dari Prakarsa Kuantum Nasional Presiden Donald Trump. Inisiatif dicanangkan sesuai Undang-Undang Inisiatif Kuantum Nasional, disahkan menjadi undang-undang pada akhir tahun 2018 sebagai bagian dari rencana Amerika untuk memajukan teknologi kuantum, khususnya komputasi kuantum.

Sekitar 50 organisasi yang dipimpin oleh DOE dan Universitas Chicago telah dibentuk untuk menghidupkan proyek tersebut. Sebanyak 17 Laboratorium Nasional DOE akan berfungsi sebagai tulang punggung internet kuantum.

(Cyberthreat/PARADE.ID)

Artikel Amerika Serikat Kembangkan Internet Kuantum Nasional pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/amerika-serikat-kembangkan-internet-kuantum-nasional/feed/ 0
Lima Represi Internet Pembungkam Kebebasan di RI Versi SAFEnet https://parade.id/lima-represi-internet-pembungkam-kebebasan-di-ri-versi-safenet/ https://parade.id/lima-represi-internet-pembungkam-kebebasan-di-ri-versi-safenet/#respond Mon, 15 Jun 2020 07:40:12 +0000 https://parade.id/?p=463 Jakarta (PARADE.ID)- Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) menggolongkan Indonesia berstatus siaga satu represi demokrasi di internet. Hal itu berkaca dari pemblokiran internet yang terjadi selama tiga kali pada 2019. Executive Director SAFEnet Damar Juniarto menyatakan represi internet terdiri dari sensor informasi, pemidanaan ekspresi, dan serangan siber. Pemblokiran internet, ungkap dia, merupakan perluasan dari bentuk […]

Artikel Lima Represi Internet Pembungkam Kebebasan di RI Versi SAFEnet pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) menggolongkan Indonesia berstatus siaga satu represi demokrasi di internet. Hal itu berkaca dari pemblokiran internet yang terjadi selama tiga kali pada 2019.

Executive Director SAFEnet Damar Juniarto menyatakan represi internet terdiri dari sensor informasi, pemidanaan ekspresi, dan serangan siber. Pemblokiran internet, ungkap dia, merupakan perluasan dari bentuk tradisional sensor.

Berdasarkan catatan jaringan pemerhati kebebasan berekspresi di dunia digital tersebut dalam kurun waktu 2017-2019, masyarakat sipil menjadi kelompok rentan yang mengalami serangan siber. Disusul jurnalis/media, aktivis, artis/budayawan/penulis, dan dosen/guru.

Ada pun jenis serangan digital seperti disinformasi, doxing, akun peniru, malwarehacking, DdoS AttackCyber Ammock, dan Spam Calls.

SAFEnet, dan juga Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mengungkapkan pelbagai jenis represi di internet dengan tujuan membungkam suara atau kebebasan berekspresi yang ditemukan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

1. Doxing

Secara sederhana, doxing merupakan tindakan mempublikasikan informasi pribadi seseorang di media sosial dengan tujuan agar orang tersebut mendapat intimidasi. Doxing merupakan tindakan balas dendam yang telah muncul pada 1990-an yang disebut juga mengancam kebebasan pers.

LBH Pers mencatat kasus yang berkaitan dengan doxing. Contoh terbaru adalah peristiwa yang dialami wartawan detik.com terkait pemberitaan kegiatan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Wartawan tersebut turut mendapatkan ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal karena kegiatan jurnalistiknya.

Kasus lainnya yang mendapat sorotan publik adalah ketika Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebarkan informasi pribadi pengacara HAM dan Aktivis Papua Veronica Koman karena mengkritik pemerintahan Jokowi terkait vonis dua tahun penjara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

2. Peretasan (Hacking)

Peretasan bukan barang baru di Indonesia. Dalam kondisi belakangan ini, peretasan sering didapati mereka yang kritis terhadap penguasa. Biasanya peretasan selalu diikuti dengan ancaman teror.

Salah satu contoh kasus adalah terkait dengan penolakan RUU KPK oleh sejumlah unsur masyarakat sipil.

Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Hariadi Kartodihardjo menuturkan dirinya dan sejumlah rekan yang tergabung dalam akademisi tolak revisi UU KPK mengalami teror berupa panggilan telepon dari nomor tidak jelas.

Hariadi mengatakan rekannya yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Rimawan mengalami peretasan pada akun WhatsApp-nya. Rimawan, kata dia, mengirim pesan bernada mendukung revisi UU KPK di dalam grup akademisi tolak revisi UU KPK.

Terakhir yang masih segar dalam ingatan adalah kasus peretasan nomor telepon seluler milik Peneliti kebijakan publik dan pegiat advokasi legislasi Ravio Patra.

Akun WhatsApp Ravio dibajak dengan mengirimkan pesan berantai bernada provokasi untuk melakukan penjarahan nasional.

3. Akun Peniru

SAFEnet mengungkapkan akun-akun peniru (imposter/ impersonator) dibuat dengan maksud dipakai untuk mengecoh, menipu dengan modus minta uang, hingga menjerumuskan orang agar menjadi sasaran persekusi.

Kejadian ini pernah dialami oleh Maria Catalina Sumarsih, ibunda Benardinus Realino Norma Irawan, mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat Tragedi Semanggi I. Di mana akun facebook penggerak Aksi Kamisan itu ada yang meniru.

4. Disinformasi (Hoaks)

Kasus ini pernah dialami fotografer paruh waktu bernama Muhamad Yoga Herlangga yang dilaporkan atas perbuatan menginformasikan berita bohong di media sosial.

SAFEnet menuturkan Herlangga mendapatkan kiriman audio berupa pesan suara dalam salah satu grup WhatsApp. Isi dari pesan suara tersebut adalah informasi mengenai tujuh kontainer kotak surat suara di Tanjung Priok yang sudah dicoblos.

Atas informasi tersebut, Herlangga menyebarluaskan pesan suara yang diperolehnya ke sebuah grup facebook yang beranggotakan sekumpulan orang dengan perbedaan pilihan politik.

Kasus ini bermuara ke meja hijau di mana Herlangga diancam melanggar Pasal 27 Ayat (3) Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

SAFEnet pun mengajukan pendapat hukum pihak yang merasa berkepentingan atau amicus curiae dalam perkara tersebut.

5. Perundungan

Perundungan di internet pernah didapat Pilot Lion Air Capt Alisudarso Rasidi. Ia mengalami trauma mendalam karena dituding warganet terkait pemberian izin kepada tokoh #2019GantiPresiden Neno Warisman dalam menggunakan mikrofon atau public announcement.

Bahkan, informasi pribadinya sampai ditelisik warga net dan disebarluaskan.

(Robi/cnnindonesia/PARADE.ID)

Artikel Lima Represi Internet Pembungkam Kebebasan di RI Versi SAFEnet pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/lima-represi-internet-pembungkam-kebebasan-di-ri-versi-safenet/feed/ 0