“Bisnis jagung ini terbukti menguntungkan banyak pihak. Karena budidayanya mudah, dan pasarnya cukup luas,” kata dia, kemarin.

Apalagi, kata dia, sekarang sudah ada sistem budidaya sisip, sehingga petani bisa tanam hingga empat kali setahun di lahan kering.

Ia pun mendukung penuh bila industri jagung ini bisa dikelola secara terintegrasi dari hulu hingga hilir.

“Kementerian Pertanian akan memfasilitasi pengembangan budidaya on farm, pasar yang terintegrasi dengan off taker, dan dukungan permodalan KUR,” tertulis demikian di akun Twitter-nya @Syahrul_YL.

Ia berharap, semoga hal itu bisa memperkuat ketahanan pangan kita sekaligus mempercepat pemulihan perekonomian nasional.

(Rob/PARADE.ID)

Artikel Mentan Sebut Komoditas Jagung Peran Strategis dalam Perekonomian Nasional pertama kali tampil pada Parade.id.

“Tentu berharap bahwa produktivitas sesuai kebutuhan yang ada di sekitar. Kalau ada yang lebih maka akan kita lakukan eksploitasi: melakukan ekspor, menjual hasil produksi kita,” kata dia, kemarin.

“Perintah pada kami, sebagai Menteri Pertanian dan Menteri lainnya agar pengembangan jagung dikembangkan lebih luas lagi melampaui eksisting yang ada,” sambungnya, lewat YouTube Sekretariat Presiden.

Namun demikian, ia mengakui bahwa produktivitas bukak berarti tidak memperhatikan lahan setempat. Justru sebaliknya, ia akan memperhatikan apa yang bisa dilakukan di suatu daerah tersebut.

“Yang memang sangat realistis untuk kita lakukan penanaman. Tapi salah satu yang harus kita maksimalkan adalah jagung,” kata dia.

Untuk itu, ia pun mengaku diberikan waktu 1 bulan untuk merealisasikannya, khusus kepada tenaga terlatihnya yang saat ini baru 800 orang dari tari target 2.000 orang.

Lain dari jagung, hal yang disampaikan berkenaan ketahanan pangan ialah terkait ayam dan telor. Keduanya ini disampaikan oleh Menteri akan ada agenda membuat industri hingga memanfaatkan menjadi bantuan sosial.

“Dan kalau terjadi masalah, katakanlah berkaitan dengan telot dan ayam yang juga melimpah dan harganya kemudian turun, maka beberapa agenda-agenda dipersiapkan untuk menangani itu,” terangnya.

Ada tahap yang berkenaan untuk hal-hal di atas terkait jagung, ayam dan telor sehingga menguatkan ekosistem pangan kita.

Pertama, kata dia, perihal budidayanya. Bagaimana pengembangan jagung, misal, agar produktivitasnya terus meningkat dalam skala nasional maupun melampui target.

“Budidaya adalah organ yang market dan masalahnya tentu tidak berarti berdiri sendiri, tetapi juga soal penanganannya,” jelasnya.

Kedua, yakni soal bagaimana cata mengelolanya. Misal bagaimana memetik hingga pascapanen—mengolahnya untuk kebutuhan. Khusus soal telor, Menteri Yasin menyoroti melimpahnya di setiap hotel, restoran, maupun tempat lain karena dampak PPKM.

Menurut dia hal itu perlu penyikapan yang datangnya bukan saja dari satu sektor, melainkan lintas sektor.

(Sur/PARADE.ID)

Artikel Mentan Diminta Presiden Meningkatkan Produksi Jagung pertama kali tampil pada Parade.id.

“Sehingga ini lahan yang sangat luas tapi memang termanfaatkan maksimal hanya 33 persen. Karena itu saya sudah meminta kepada Menteri Pertanian, kepada Gubernur Papua Barat untuk meningkatkan lagi produktivitas pertanian yang ada di kabupaten Sorong dan juga kabupaten yang ada di Papua Barat,” sampainya, Senin (4/10/2021).

Untuk meningkatkan kapasitas produksi tersebut maka kita, kata dia, harus mengubah sistem tanam dari satu kali setahun menjadi dua kali setahun atau tiga setahun agar kebutuhan pangan di tanah Papua bisa disiapkan oleh pula Papua sendiri. Dan ia juga berharap agar dimulainya mengajak petani-petani milenial untuk diberikan kesempatan sebagai motor penggerak di sektor pertanian ini.

“Sudah dilatih oleh Pak Mentan 800 petani. Saya yakin jika mereka diberi kepercayaan akan mampu menciptakan ketahanan pangan utamanya di provinsi Papua Barat dan nanti di seluruh tanah air,” demikian katanya lewat aku YouTube Sekretariat Presiden.

Hal itu ia rasa akan meningkatkan produktivitas kita. Utamanya memang yang ditanam hari ini adalah semuanya jagung, karena kebutuhan jagung kita, baik untuk pangan ataupun makanan ternak yang masih memerlukan tambahan.

“Saja juga tadi sudah melihat penggunaan teknologi pertanian. Kemudian juga akan diberikan akses untuk modal usaha,” katanya.

“Juga irigasi ini, irigasi cacingnya juga akan diperbaiki oleh Kementerian Pertanian dan juga pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pertanian akan diberikan,” tandasnya.

(Sur/PARADE.ID)

Artikel Papua Barat Memiliki Potensi Menjadi Produsen Utama Pertanian di Indonesia Timur pertama kali tampil pada Parade.id.