#oleokimia Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/oleokimia/ Bersama Kita Satu Tue, 24 Oct 2023 07:01:11 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #oleokimia Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/oleokimia/ 32 32 Potensi dan Tantangan Oleokimia dari Minyak Sawit https://parade.id/potensi-dan-tantangan-oleokimia-dari-minyak-sawit/ https://parade.id/potensi-dan-tantangan-oleokimia-dari-minyak-sawit/#respond Tue, 24 Oct 2023 07:01:11 +0000 https://parade.id/?p=25355 Jakarta (parade.id)- Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit menyelenggarakan workshop dengan judul “Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit: Potensi dan Tantangan”, Selasa (24/10/2023), di IPB International Convention Center, Botani Square, Bogor, Jawa Barat. Dalam workshop itu, hadir beberapa pembicara, seperti Kepala Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) IPB Meika Syahbana, […]

Artikel Potensi dan Tantangan Oleokimia dari Minyak Sawit pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit menyelenggarakan workshop dengan judul “Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit: Potensi dan Tantangan”, Selasa (24/10/2023), di IPB International Convention Center, Botani Square, Bogor, Jawa Barat.

Dalam workshop itu, hadir beberapa pembicara, seperti Kepala Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) IPB Meika Syahbana, Kepala Divisi Teknologi Proses Dept. TIN FATETA IPB Erliza Hambali, Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society Direktorat Kemitraan BPDPKS Aida Fitria—mewakili Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrahman, dan Sekjend Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia (APOLIN) Rapolo Hutabarat.

Masing-masing pembicara memaparkan materinya. Secara umum, pembicara menyinggung potensi dan tantangan bagi kita, pada umumnya, dan Indonesia khususnya, untuk menjadikan oleokimia sebagai bahan dasar berbagai macam produk yang ditingkatkan perhatiannya, agar negara dapat lebih bersaing.

Misal potensi—peningkatan pangsa pasar, di mana data terbaru menunjukkan peningkatan sebanyak 6,3 persen. Naiknya angka itu, karena beberapa faktor pendorong, di antaranya personal care, kosmetik, mamin (makanana dan minuman), farmasi, dan lain-lain.

Hal itu diuraikan Kepala Divisi Teknologi Proses Dept. TIN FATETA IPB, Erliza Hambali.

Prospek oleokimia ini pun disebutnya bernilai sangat besar dengan nilai tambah yang dijalankan. Oleh karena itu kata dia perlu terus dikembangkan produk turunannya seperti oleokimia di dalam negeri.

“Pengetahuan kita untuk mengembangkan produk turunan harus dibangun. Dalam workshop ini diharapkan dapat memberikan informasi terbaru bagi peserta terutama segi teknologinya. Pengembangan ini tentunya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujarnya

Namun demikian, menurut Sekjend APOLIN Rapolo Hutabarat, ada tantangan yang perlu dihadapi bersama terhadap potensi oleokimia itu.

“Semakin ke hilir itu memang volumenya makin sedikit dan ragam produknya makin banyak tetapi nilai tambahnya itu jauh lebih besar dari produk hulunya. Sementara yang di hulu volumenya digunakan dalam maupun luar negeri dalam volume yang cukup besar tetapi nilai tambahnya lebih kecil daripada produk-produk hilir lanjutan, ungkap Rapolo.

Memang, kata Rapolo, semakin banyak ragam jenis itu—nilai tambah yang diperoleh di dalam negeri juga jauh lebih besar, karena terjadi investasi yang cukup mahal dari sisi peralatan, teknologi pengembangan sumber daya manusia.

“Tentunya pelatihan alih teknologi. Itulah yang menyebabkan daya saing kita akan semakin meningkat,” katanya.

“Didukung juga oleh kebijakan pemerintah, seperti pemberian harga gas 6 dolar di plan masing-masing perusahaan yang memperoleh harga gas tersebut,” sambungnya.

Kemudian ada tax holiday dan berbagai kemudahan lainnya yang diberikan pemerintah kita, sehingga seluruh komponen yang diproduksi oleh chemical itu lebih lancar proses kepabeanannya.

“Supaya daya saing kita semakin meningkat,” katanya.

(Rob/parade.id)

Artikel Potensi dan Tantangan Oleokimia dari Minyak Sawit pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/potensi-dan-tantangan-oleokimia-dari-minyak-sawit/feed/ 0
Ekspor Produk Oleokimia Indonesia Terus Meningkat https://parade.id/ekspor-produk-oleokimia-indonesia-terus-meningkat/ https://parade.id/ekspor-produk-oleokimia-indonesia-terus-meningkat/#respond Tue, 19 Apr 2022 07:37:27 +0000 https://parade.id/?p=19082 Jakarta (PARADE.ID)- Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) menyatakan pasar ekspor produk oleokimia nasional terus meningkat sepanjang lima tahun terakhir. Ketua Umum APOLIN, Rapolo Hutabarat,  di Jakarta, Selasa menyebutkan pada 2019 volume ekspor oleokimia mencapai 3,22 juta ton dengan nilai 2,04 miliar dolar AS, naik menjadi 3,77 juta ton dengan nilai 2,77 miliar dolar AS pada 2020. […]

Artikel Ekspor Produk Oleokimia Indonesia Terus Meningkat pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) menyatakan pasar ekspor produk oleokimia nasional terus meningkat sepanjang lima tahun terakhir.

Ketua Umum APOLIN, Rapolo Hutabarat,  di Jakarta, Selasa menyebutkan pada 2019 volume ekspor oleokimia mencapai 3,22 juta ton dengan nilai 2,04 miliar dolar AS, naik menjadi 3,77 juta ton dengan nilai 2,77 miliar dolar AS pada 2020.

Sepanjang 2021, tambahnya, volume ekspor produk oleokimia tersebut kembali tumbuh menjadi 4,2 juta ton dengan nilai 4,4 miliar dolar AS.

“Pada 2022, ekspor ditargetkan naik menjadi 4,4 juta-4,7 juta ton. Nilai ekspornya diperkirakan menjadi 4,7 miliar dolar AS,” ujar Rapolo.

Negara tujuan utama pasar ekspor oleokimia adalah Tiongkok, India, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.

Namun demikian, lanjutnya produk oleokimia Indonesia menghadapi tuduhan subsidi dari India. Itu sebabnya, asosiasi bersama pemerintah berupaya menjawab isu ini supaya Indonesia tidak kehilangan pasar ekspor oleokimia di India.

“Jika Indonesia kalah akan kehilangan potensi pasar oleokimia di India mencapai Rp8 triliun,” katanya.

Di Eropa, tambahnya, tuduhan dumping juga dialamatkan kepada produk oleokimia Indonesia, oleh karena itu saat ini asosiasi berupaya menjawab tuduhan tersebut di World Trade Organization (WTO) sampai 2024.

APOLIN juga menggandeng kementerian terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan.

Pada kesempatan itu Rapolo menuturkan industri oleokimia meminta komitmen pemerintah terkait harga dan alokasi gas. Dalam Perpres No. 121 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Gas Bumi bahwa industri oleokimia termasuk tujuh sektor industri yang mendapatkan harga gas sebesar 6 dolar AS per MMBTU.

Tetapi, lanjutnya, ada persoalan berkaitan kepatuhan pemasok gas untuk memberikan harga sesuai Perpres 121/2020.

Menurut Rapolo, pasokan gas yang diberikan harga senilai 6 dolar per MMBTU hanya sebesar 80 persen dari total kebutuhan, sisanya 20 persen pasokan gas dijual sesuai harga komersil di luar aturan.

“Pasokan gas ini sangat penting bagi daya saing industri oleokimia. Kami harapkan pemerintah dapat menyelesaikan persoalan harga gas ini,” katanya.

*Sumber: Antara

Artikel Ekspor Produk Oleokimia Indonesia Terus Meningkat pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/ekspor-produk-oleokimia-indonesia-terus-meningkat/feed/ 0