#PDRI Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/pdri/ Bersama Kita Satu Wed, 17 Nov 2021 05:38:50 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.2 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #PDRI Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/pdri/ 32 32 Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Bantah Tuduhan Polri soal Ini https://parade.id/partai-dakwah-rakyat-indonesia-pdri-bantah-tuduhan-polri-soal-ini/ https://parade.id/partai-dakwah-rakyat-indonesia-pdri-bantah-tuduhan-polri-soal-ini/#respond Wed, 17 Nov 2021 05:38:50 +0000 https://parade.id/?p=16203 Jakarta (PARADE.ID)- Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) membantah pernyataan Polri, yang menyebut PDRI hadir untuk melindungi Jamaah Islamiyah (JI), sebagaimana yang dimuat media, kemarin. Menurut PDRI, pernyataan tersebut merupakan fitnah keji yang tidak berdasar fakta dan bernada tendensius, yang mendiskreditkan PDRI. “Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Baqarah: 217: ‘Fitnah itu besar (kejam) daripada yang […]

Artikel Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Bantah Tuduhan Polri soal Ini pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) membantah pernyataan Polri, yang menyebut PDRI hadir untuk melindungi Jamaah Islamiyah (JI), sebagaimana yang dimuat media, kemarin. Menurut PDRI, pernyataan tersebut merupakan fitnah keji yang tidak berdasar fakta dan bernada tendensius, yang mendiskreditkan PDRI.

“Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Baqarah: 217: ‘Fitnah itu besar (kejam) daripada yang melakukan pembunuhan.’ Allah SWT juga mengancam dalam Surat An-Nur Ayat 19, ‘Siapa pun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat,” demikian siaran pers PDRI nomor 01/B/PR/DPP/XI/2021, mengutip Alquran, Rabu (17/11/2021).

“Sehubungan dengan berita yang dimuat di detik.com pada hari Selasa, 16 November 2021 pada pukul 17.27 yang berjudul “Polri Sebut Farid Okbah Bentuk Partai Dakwah sebagai Solusi Lindungi JI” (link : https://news.detik.com/berita/d-5814058/polri-sebut- farid-okbah-bentuk-partai-dakwah-sebagai-solusi-lindungi-ji),” tercantum link berita terkait pernyataan Polri.

PDRI juga menilai bahwa tuduhan Polri bahwa ustaz Farid Ahmad Okbah mendirikan Partai Dakwah sebagai solusi melindungi JI adalah tuduhan yang keliru dan tidak memahami filosofi berdirinya PDRI dan disesalkan tuduhan tersebut karena menyesatkan publik.

“Partai Dakwah Rakyat Indonesia memiliki manifesto yang bisa dibaca publik (terlampir di website), terdapat AD ART yang sesuai dengan Undang-Undang maupun aturan lain yang tidak melanggar konstitusi,” masih dalam siaran pers, ditandatangani Wakil Ketua Umum Masri Sitanggang.

Atas hal itu, PDRI pun mengaku saat ini telah membentuk tim hukum untuk melakukan upaya hukum yang berkeadilan.

“Jika memang pernyataan ini benar dinyatakan oleh pihak Polri maka PDRI meminta Polri untuk minta maaf dan mencabut pernyataan tersebut karena merusak iklim demokrasi di Indonesia yang berlandaskan hukum.”

Sebagai informasi, Partai Dakwah Rakyat Indonesia didirikan oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII) yang terdiri dari para alim ulama seperti KH. A. Cholil Ridwan, Almarhum KH. Abdurrasyid Abdullah Syafi’i, Almarhum Drs. Mohammad Siddik, Ustad Farid Ahmad Okbah, Dr, Masri Sitanggang dll, yang sebelumnya telah melaksanakan acara silaturrahim keluarga besar dan pecinta Masyumi pada tanggal 07 Maret 2020 dan atas hasil rekomendasi silaturrahim tersebut maka BPU-PPII mendeklarasikan kembali Partai Masyumi Reborn pada tanggal 07 November 2020.

Tetapi karena Majelis Syura Partai Masyumi Reborn mengembalikan mandat kepada BPU-PPII pada tanggal 20 Februari 2021, maka BPU-PPII mendirikan Partai Dakwah Rakyat Indonesia sebagai penerus perjuangan dari dakwah politik yang pernah dilaksanakan oleh Partai Masyumi pada masa lalu.

Cita-cita BPU-PPII adalah merintis adanya partai politik yang memperjuangkan cita -cita para pendiri bangsa/Founding Fathers agar Indonesia bisa menjadi negeri yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur dengan dengan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 melalui jalan dakwah politik yang ber-akhlakul karimah.

Ustaz Farid Ahmad Okbah sendiri adalah orang yang diamanahkan oleh BPU-PPII untuk menerima jabatan sebagai Ketua Umum Partai Dakwah karena BPU-PPII melihat rekam jejaknya yang konsisten dalam dunia dakwah dan tidak pernah terlibat dalam aksi melanggar hukum/inkonstitusional apalagi teror.

Sebagai informasi, bahwa Partai Dakwah Rakyat Indonesia sedang dalam proses pengurusan perizinan untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) Menkumham sehingga segala aktivitasnya masih berupa pembentukan jaringan di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan sebagai syarat administratif mendapatkan SK Menkumham tersebut.

Oleh sebab itu, selama ini aktivitas kepartaian hanya terkait hal tersebut dan merupakan aktivitas konstitusional yang dibolehkan oleh hukum di Indonesia sebagai negara yang menganut sistem demokrasi.

“Demikianlah bantahan ini kami buat, sebagai klarifikasi atas tuduhan Polri tersebut.”

Selain ustaz Farid Okbah yang ditangkap oleh kepolisian ats keterkaitan yang dimaksud, ada pula ustaz Zain An Najah, dan Anung Al-Hamad. Semua ditangkap karena iduga berkaitan dengan aktivitas Jamaah Islamiyah (JI).

Ketiganya dikabarkan ditangkap di rumah masing-masing. Penangkapan dilakukan pada pagi hari atau bakda Subuh, seperti ustaz Farid.

(Sur/PARADE.ID)

Artikel Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Bantah Tuduhan Polri soal Ini pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/partai-dakwah-rakyat-indonesia-pdri-bantah-tuduhan-polri-soal-ini/feed/ 0
Soft Launcing Partai Da’wah Rakyat Indonesia (PDRI) https://parade.id/soft-launcing-partai-dawah-rakyat-indonesia-pdri/ https://parade.id/soft-launcing-partai-dawah-rakyat-indonesia-pdri/#respond Mon, 31 May 2021 07:51:55 +0000 https://parade.id/?p=12844 Jakarta (PARADE.ID)- Melihat fakta kekalahan terus-menerus di bidang politik dan terpinggirkannya peran umat Islam di berbagai lapangan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan segala sebab akibatnya, para alim ulama dan tokoh umat Islam di Indonesia membentuk Partai Da’wah Rakyat Indonesia (PDRI). Ketua Majelis Syuro Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDRI K.H Cholil Ridwan saat membacakan Manifesto PDRI […]

Artikel Soft Launcing Partai Da’wah Rakyat Indonesia (PDRI) pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Melihat fakta kekalahan terus-menerus di bidang politik dan terpinggirkannya peran umat Islam di berbagai lapangan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan segala sebab akibatnya, para alim ulama dan tokoh umat Islam di Indonesia membentuk Partai Da’wah Rakyat Indonesia (PDRI).

Ketua Majelis Syuro Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDRI K.H Cholil Ridwan saat membacakan Manifesto PDRI dalam Acara Soft Launching dan Konferensi Partai Da’wah Rakyat Indonesia (PDRI) di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Jakarta Timur, Senin, 31 Mei 2021, mengatakan PDRI lahir dari musyawarah alim ulama dan cerdik pandai serta tokoh umat Islam yang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Partai Ideologis (BPU-PPII) pada tanggal 7 September 2019.

“Badan ini bertugas untuk melakukan kajian dan upaya-upaya melahirkan sebuah partai Islam Ideologis. Perjalanan BPU-PPII selama satu tahun delapan bulan menyimpulkan melahirkan partai Islam ideologis bernama Partai Da’wah Rakyat Indonesia (PDRI),” jelasnya.

Ia mengatakan pemilihan nama sebagai partai da’wah bermaksud ingin menjawab persoalan-persoalan umat Islam dalam berbangsa dan bernegara yang tidak mungkin dipisahkan dengan tugas da’wah. Karena da’wah memberi solusi bagi persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara. Ini mempertegas bahwa da’wah dan politik adalah dua hal yang harus berjalan bersamaan.

“Kegiatan politik adalah kegiatan da’wah dan kegiatan da’wah adalah juga kegiatan politik. Bahkan membaca dawah di zaman Rasulullah, politik itu menjadi lokomotif da’wah dan ekonomi bahkan hanya dalam qurun waktu 10 tahun dawah Rasul berhasil gilang gemilang. Karena politik menjadi lokomotif dakwah, berpolitik ibarat buldozer yang meratakan tanah untuk dibangun gedung da’wah Islam,” ujarnya.

Dalam catatan yang ada partai-partai Islam yang ada belum mampu menjadi penyalur aspirasi umat Islam Indonesia. Sebahagian besar 57 dari 87 persen Umat Islam belum merasa terwakili dengan partai-partai Islam yang ada. Partai Islam yang ada sekarang ini dinilai tidak berbeda nyata dengan partai-partai sekuler, sehingga mereka terdorong untuk lebih memilih partai sekuler.

Selain itu, kata kiai Cholil, sebagian partai politik mendekati masyarakat ketika menjelang pemilu sehingga mereka merasa hanya diperlukan suaranya saja sementara problematika kehidupan mereka jauh dari keadilan dan kemakmuran.

“Sehingga PDRI bertekad untuk berbenteng di hati umat, bersama dengan ummat dan rakyat akan berusaha memberikan pemecahan masalah dan pendampingan menuju keadilan dan kemakmuran yang dicita citakan oleh bangsa dan negara kita,” ujarnya.

Ia mengatakan, kebanyakan partai juga terkena penyakit kapitalisme yang semuanya digantungkan dengan materi sehingga muncul cukong-cukong politik yang menjualbelikan jabatan publik atau  posisi legislatif dengan menggelontorkan uang dan money politics sehingga merusak mental banyak orang tak ubahnya seperti politik daging sapi.

Sebab itu, PDRI perlu mempelopori gerakan moral agar keimanan dan ketahanan kepribadian tidak dijual atau digadaikan kepada konglomerat atau oligarki yang telah menguasai ekonomi dan bernafsu menguasai politik melalui pasar gelap.

“Integritas kepribadian yang dedikatif diperlukan sebagai contoh dan ketauladan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai kejujuran, keadilan, kedermawanan, kesabaran, gotong royong, pengorbanan untuk orang lain dan kebersihan jiwa serta kebeningan qalbu untuk membahagiakan orang lain agar senang di dunia dan selamat di akherat merupakan harapan PDRI,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan berbagai bangsa dan negara sekarang ini sedang mengalami nasib yang menyedihkan. “Untuk itu kami menyatakan PDRI berdiri bersama kaum tertindas, bangsa tertindas, melawan kedzaliman. PDRI juga akan tetap mendesak pemerintah RI untuk secara sungguh-sungguh ikut terlibat dalam upaya melepaskan negara-negara yang terjajah seperti Palestina dari jajahan Israel, Rohingya dari Burma juga Uighur dari rezim partai tunggal atheis komunis,” ujarnya.

Ketua Umum PDRI Ustaz Farid Okbah mengatakan saat ini masih tersisa 65 persen umat islam di Indonesia yang tidak bisa baca Al-Quran. Dari data yang ada berarti dawah kepada umat Islam itu sendiri blum merata. Ditambah persoalan kemiskinan di tingkat umat luar biasa, ekonomi yang belum merata. Juga tingkat pendidikan yang belum sesuai Islam.

“Oleh karena itu lahirnya PDRI ini adalah untuk membeckup dakwah. Supaya dakwah yang dijalani ini naik kelas dan terus akan meluas,” ujarnya.

Sehingga, kata Ustaz Farid, siapapun yang terlibat dalam membangun masyarakat apakah partai atau yang terlibat pada civil soceity untuk bareng-bareng mencapai itu. Karena dawah itu adalah pertama mensejahterakan umat dalam artian bahagia di dunia dan yang kedua selamat diakhirat.

Menurutnya saati ini banyak mental para penguasa itu menjemput jalan pintas pencitraan dari pada menyelesaikan persoalan. Mereka mempertontonkan kemewahan sebagai ukuran kesuksesan. Sehingga diperlukan tanggung jawab kepemimpinan, solidaritas cinta kasih dan keadilan sesama bangsa dan negara.

“Inilah yang akan kita bawa visi PDRI ini. Sehingga ini mudah-mudahan sesuai dengan harapan umat dalam artian untuk menjadi solusi bagi bangsa dan negara ini,” ujarnya.

Adapun mengapa PDRI mengedepankan syariat Islam. Hal ini karena perintah Allah SWT untuk menjalankan syariat Islam. Dan juga sesuai dengan dekret presiden 5 Juli 1959 saat itu Presiden Sukarno bahwa dalam UUD 45 termaktub Piagam Jakarta.

“Dalam piagam Jakarta itu kan jelas menegakkan syariat Islam bagi pemeluknya atau umat Islam,” ujarnya.

(Rgs/PARADE.ID)

Artikel Soft Launcing Partai Da’wah Rakyat Indonesia (PDRI) pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/soft-launcing-partai-dawah-rakyat-indonesia-pdri/feed/ 0