#Pejabat Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/pejabat/ Bersama Kita Satu Sun, 29 Sep 2024 03:49:41 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.2 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Pejabat Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/pejabat/ 32 32 Cerita Ketum PEJABAT soal Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang https://parade.id/cerita-ketum-pejabat-soal-pembubaran-paksa-diskusi-di-kemang/ https://parade.id/cerita-ketum-pejabat-soal-pembubaran-paksa-diskusi-di-kemang/#respond Sun, 29 Sep 2024 03:49:41 +0000 https://parade.id/?p=27963 Jakarta (parade.id)- Ketum PEJABAT Eka Jaya berbagai cerita soal pembubaran paksa diskusidi Kemang, Jakarta Selatan. Dimana acara belum mulai kata dia, tiba-tiba digeruduk oleh orang-orang yang ia sebut entah dari mana. “Saya mendapat kabar sudah agak telat. Saya hadir. Saya datang. Saya akamsi (anak kampung situ). Di situ tanah kelahiran saya sendiri. Saya besar di situ. […]

Artikel Cerita Ketum PEJABAT soal Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Ketum PEJABAT Eka Jaya berbagai cerita soal pembubaran paksa diskusidi Kemang, Jakarta Selatan. Dimana acara belum mulai kata dia, tiba-tiba digeruduk oleh orang-orang yang ia sebut entah dari mana.

“Saya mendapat kabar sudah agak telat. Saya hadir. Saya datang. Saya akamsi (anak kampung situ). Di situ tanah kelahiran saya sendiri. Saya besar di situ. Saya tahu rame-rame dan terjadilah apa yang terjadi,” cerita Eka ke parade.id, usai menjadi pembicara di Konsolidasi Relawan Anies (Anak Abah): Menuju Pilkada DKI dan Pendirian Ormas/Partai, Sabtu (28/9/2024), di Jakarta.

“Sudah kejadian itu saya mengetahuinya. Saya dapat kabar dari Edy Mulyadi. Langsung saya datang ke tempat kejadian. Hanya lima menit dari rumah. Saya lihat terorganisir lah itu. Tapi saat kita-kita ngobrol-ngobrol (dengan mereka), ada yang mengaku diarahkan dari pusat,” tambahnya.

Eka mengatakan massa yang datang kurang lebih 30 sampao 40-an orang. “Ada di antara mereka yang sempat agak marah kepada saya, karena juga emosi. ‘Masak lu di kampung gua kok pada bikin rancu begitu.’ Padahal di dalam itu adalah tokoh-tokoh bangsa,” kata dia.

Eka pun mengaku heran mereka membubarkan paksa diskusi. Apalagi kata dia, dikatakan bahwa tokoh-tokoh yang hadir sebagai perusak bangsa, dan lain-lain.

“Saya cuma bingung, kenapa sih anak bangsa ini diadu. Di sisi lain, para tokoh-tokoh ini kan sudah terliha kapasitas dan kapabilitas untuk bangsa ini. Pak Said Didu kan orangnya nasionalis tinggi. Ada jenderal Soenarko, ada jenderal Fahrurrozi, ada Bang Refly Harun—kan orang-orang yang mempunyai jiwa nasionalisme yang tak ingin melihat negara seperti sekarang ini. Berantakan,” katanya.

Padahal kata dia, yang di dalam itu adalah tokoh-tokoh yang benar-benar punya kepedulian terhadap bangsa ini. “Ini saya kaget juga. Kok mereka bisa mengatakan bahwa tokoh-tokoh yang hadir itu adalah pengkhianat bangsa,” sesalnya.

“Kita juga enggak menyangka. Dan bahasa mereka ini luar biasa. Tokoh-tokoh kita dibilang perusak bangsa, pemecah bangsa dan juga pengkhianat bangsa,” tambahnya.

Terkait pengamanan, Eka menyesalinya, karena massa bisa masuk ke dalam. Padahal tempatnya itu “pribadi”.

“Di sana ada aparat kepolisian tetapi kita menyayangkan mengapa mereka bisa masuk ke ruang yang privasi’. Tertutup itu. Tapi mereka bisa masuk. Itu yang kita sayangkan,” tandasnya.

(Rob/parade.id)

Artikel Cerita Ketum PEJABAT soal Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/cerita-ketum-pejabat-soal-pembubaran-paksa-diskusi-di-kemang/feed/ 0
Rakyat Harusnya Lebih Bebas dari Pejabat https://parade.id/rakyat-harusnya-lebih-bebas-dari-pejabat/ https://parade.id/rakyat-harusnya-lebih-bebas-dari-pejabat/#respond Mon, 19 Jul 2021 04:51:06 +0000 https://parade.id/?p=13904 Jakarta (PARADE.ID)- Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan bahwa saat ini dirinya sedang menikmati kebebasan sebagai rakyat. Sebab, kata dia, rakyat harusnya lebih bebas dari pejabat. “Kalau pejabat itu seperti ikan dalam akuarium, semuanya harus transparan dan terpantau. Apa yg dimakan aja katauan. Kalau rakyat itu hidup dalam samudra. Bebas.!” kata dia, Ahad […]

Artikel Rakyat Harusnya Lebih Bebas dari Pejabat pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan bahwa saat ini dirinya sedang menikmati kebebasan sebagai rakyat. Sebab, kata dia, rakyat harusnya lebih bebas dari pejabat.

“Kalau pejabat itu seperti ikan dalam akuarium, semuanya harus transparan dan terpantau. Apa yg dimakan aja katauan. Kalau rakyat itu hidup dalam samudra. Bebas.!” kata dia, Ahad (18/7/2021).

Menurut dia itu adalah teori, yang tentu teori yang harus diperjuangkan. Agar jangan sampai menjadi terbalik: pejabat kelihatan bebas dan suka-suka, sementara rakyat terpenjara.

“Masa depan negara ada pada kapasitas rakyat bukan pejabat. Tapi pejabat yg baik adalah yg mampu meningkatkan kapasitas rakyatnya. Gitu!” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Kendati kini Fahri menyebutnya sebagai rakyat, bukan lagi pejabat, tetapi ia mengaku tak pernah berhenti berjuang, untuk kembali duduk di parlemen. Dan sedang dipersiapkan.

“Tenang aja. Ada waktu kita minta mandat ke rakyat dan kalau dikasi ya kita tunjukkan lagi; yg jadi anggota parlemen galak dan yang jadi eksekutif efektif. Ayo ikut bareng. Jangan berpangku (jari) tangan bro!” kata politisi Gelora itu.

Terpenting, kata dia, ketika diberi amanah, maka harus dikerjakan. Dan jangan melakukan tindak pidana korupsi.

“Tapi lagi pensiun ya jadi rakyat, cari rezeki, organisir rakyat, silaturahim dan berdoa semoga negara ditangani secara amanah.”

(Rgs/PARADE.ID)

Artikel Rakyat Harusnya Lebih Bebas dari Pejabat pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/rakyat-harusnya-lebih-bebas-dari-pejabat/feed/ 0