#Religis Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/religis/ Bersama Kita Satu Mon, 07 Jun 2021 14:01:48 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Religis Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/religis/ 32 32 Kementerian PUPR Dukung Demak Sebagai Destinasi Ekowisata Religi https://parade.id/kementerian-pupr-dukung-demak-sebagai-destinasi-ekowisata-religi/ https://parade.id/kementerian-pupr-dukung-demak-sebagai-destinasi-ekowisata-religi/#respond Sun, 19 Jul 2020 13:59:28 +0000 https://parade.id/?p=4117 Jakarta (PARADE.ID)- Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung pengembangan wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sebagai destinasi ekowisata religi. Kepala BPIW PUPR Hadi Sucahyono mengatakan Kementerian PUPR mendukung pengembangan Demak sebagai ekowisata religi melalui penataan kawasan di daerah tersebut. Dengan pengembangan kawasan itu Kementerian PUPR memikirkan akses masyarakat menuju kawasan religi itu seperti […]

Artikel Kementerian PUPR Dukung Demak Sebagai Destinasi Ekowisata Religi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung pengembangan wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sebagai destinasi ekowisata religi.

Kepala BPIW PUPR Hadi Sucahyono mengatakan Kementerian PUPR mendukung pengembangan Demak sebagai ekowisata religi melalui penataan kawasan di daerah tersebut.

Dengan pengembangan kawasan itu Kementerian PUPR memikirkan akses masyarakat menuju kawasan religi itu seperti Masjid Demak yang memiliki nilai sejarah.

“Kita tadi melihat banyak pabrik di sepanjang jalan menuju Masjid Demak. Kita juga akan menata drainase sepanjang jalan nasional,” kata Hadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Kementerian PUPR akan melakukan penataan kawasan Metropolitan Kedungsepur yang meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kota Semarang, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Salatiga, dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan).

Salah satu wilayah yang ada ditata dalam kawasan metropolitan tersebut adalah Kabupaten Demak.

Program yang disiapkan untuk daerah tersebut merupakan program jangka pendek. Nantinya BPIW akan mengeluarkan konsep penataan Demak dan kota-kota lain yang merupakan bagian dari Metropolitan Kedungsepur.

Kepala BPIW mengatakan bahwa penataan kawasan regional itu dilakukan dengan keterpaduan empat ditjen di Kementerian PUPR yakni Bina Marga, Cipta Karya, Sumber Daya Air, dan Perumahan. Keterpaduan ini dilakukan dengan konsep pengembangan wilayah.

Contohnya, Kota Semarang sebagai kota inti, perlu ada jalan akses menuju pelabuhan. Selain itu, pelabuhan laut akan didukung dengan parkir untuk kontainer.

“Perusahaan di kawasan industri juga minta disediakan infrastruktur berupa jalan langsung, dari kawasan tersebut menuju Pelabuhan Semarang. Hal itu yang harus dipikirkan,” ujar Hadi.

Dikarenakan kebutuhan infrastruktur sektor PUPR bersentuhan dengan kementerian/lembaga lain seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian, maka perlu koordinasi dengan kementerian tersebut.

“Jadi, konsep kita merupakan konsep komprehensif dan terpadu serta berdasarkan kesepakatan dengan berbagai instansi,” kata Hadi.

(Antara/PARADE.ID)

Artikel Kementerian PUPR Dukung Demak Sebagai Destinasi Ekowisata Religi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/kementerian-pupr-dukung-demak-sebagai-destinasi-ekowisata-religi/feed/ 0
Rahasia Penting Penyusunan dan Perkembangan Hadits dari Abad ke Abad https://parade.id/rahasia-penting-penyusunan-dan-perkembangan-hadits-dari-abad-ke-abad/ https://parade.id/rahasia-penting-penyusunan-dan-perkembangan-hadits-dari-abad-ke-abad/#respond Sat, 20 Jun 2020 09:29:54 +0000 https://parade.id/?p=960 Jakarta (PARADE.ID)- SEBELUM Sebelum melangkah lebih jauh ke pembahasan rahasia, alangkah baiknya kita bahas kata  sunnah  atau hadits lebih dahulu supaya faham dengan benar. Sunnah  secara bahasa yaitu: jalan, tata cara, ataupun prilaku. Sunnah  juga bisa diartikan sebagai hadits. Sedangkan sunnah  menurut istilah memiliki banyak makna, diantaranya menurut para ulama hadits bahwa sunnah  adalah; segala […]

Artikel Rahasia Penting Penyusunan dan Perkembangan Hadits dari Abad ke Abad pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- SEBELUM Sebelum melangkah lebih jauh ke pembahasan rahasia, alangkah baiknya kita bahas kata  sunnah  atau hadits lebih dahulu supaya faham dengan benar. Sunnah  secara bahasa yaitu: jalan, tata cara, ataupun prilaku. Sunnah  juga bisa diartikan sebagai hadits.

Sedangkan sunnah  menurut istilah memiliki banyak makna, diantaranya menurut para ulama hadits bahwa sunnah  adalah; segala sesuatu yang bersumber dari  Rasulullah  baik itu dari  perkataanya, perbuatannya, persetujuannya dan dari sifatnya. (dalam Fathul Mugits, Asy Syakhowi (6/1)

Kebanyakan dari kita mengira bahwa yang pertama kali menyusun/menulis haditas atau sunnah  adalah Ibnu Syihab Az-zuhri yang wafat pada tahun 125 H tapi nyatanya bahwa penyusunan sunnah  itu telah dimulai di zaman nabi oleh para sahabat walaupun ada perselisihan di dalamnya yang menyatakan bahwa dilarangnya penyusunan sunnah  di zaman nabi. Yang berpendapat bahwa dilarangnya menyusun/ menulis sunnah  dengan berlandaskan dalil hadits yang diriwayatkan oleh Sa’id Al-khudry di Shahih Muslim no 3004.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا تَكْتُبُوا عَنِّي، وَمَنْ كَتَبَ عَنِّي غَيْرَ الْقُرْآنِ فَلْيَمْحُهُ، وَحَدِّثُوا عَنِّي وَلَا حَرَجَ، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ قَالَ هَمَّامٌ: أَحْسَبُهُ قَالَ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ (رواه مسلم 3004).

Dari Said Al-Khudry, Rasulullah ﷺ bersabda: “Janganlah kalian menulis dariku, barangsiapa menulis dariku selain Al-Qur’an hendaklah dihapus dan ceritakanlah dariku dan tidak berdosa. Barangsiapa berdusta atas nama ku -Hammam berkata, dengan sengaja maka hendaklah menyiapkan tempatnya di Neraka”.

Sedangkan yang berpendapat membolehkan menyusn/menulis sunnah  berdasrkan hadits Abu Hurairah Rodiyallohu’anhu yang mana waktu itu Rasulullah ﷺ berkhutbah di hari pembebasan kota Makkah, beliau bersabda: Tulislah dari Abu Syaah.

قال: خطب رسول الله صلى الله عليه وسلم في فتح مكة….إلى أن قال: “اكتبوا لأبي شاة” (dalam Taqyidul Ilm, Hal 58).

Kesimpulannya jumhur ulama menyatakan bahwa penyusunan hadits sudah terjadi di zaman nabi meskipun waktu itu belum tersusun rapi tulisan melainkan dituliskan pada pelepah kurma, batu, atau pada tulang benulang dan sejenisnya. Sebagaimana contoh dari para sahabat yang telah menuliskan/menyusun sunnah  pada waktu itu sebagai berikut:

Pertama, Jabir Rodiyallohu’anhu telah menulis Sebagian hadits dan mengirimkannya kepada Aamir Bin Sa’ad bin Abi Waqqas Radiallohu’anhu. (Sohih Muslim, Kitab al Imaroh)

Kedua, telah menulis Zaid bin Arqom Rodiyallohu’anhu beberapa hadits yang kemudian diberikan kepada Anas bin Malik Rodiyallohu’anhu. (Tahdiz At-Tahdzib, Ibnu Hajar, 394/3)

Adapun di Abad ke 2 hijriah penyusunan sunnah  dilakukan para Tabi’in dan Tabautaabi’in. Di abad ini penyusunan sunnah  mulai berkembang dan rapi dari yang awalnya hanya sekedar menulis tanpa beraturan. Maka muncul-lah perbedaan antara penyusunan yang hanya sekedar mengumpulkan sunnah  dengan penyusunan yang sudah tertata tertib yang mengandung bab per bab.

Sebagai contoh ulama yang menyusun/menulis sunnnah di abad ke 2 hijriah ini diantaranya; Imam Malik (93-179 H) di Madinah menyusun kitab Al Muwatho’, Imam Asy syafi’i (150-204 H) dengan kitabnya Ar risalah dan Al Umm.

Kemudian masuk ke Abad 3 hijriah, yang mana di abad ini semakin berkembang dan muncul lah kitab kitab masanid/musnad, seperti Musnad Imam Ahmad, Kutubussittah (kitab-kitab sohih dan sunan) seperti kitab Sahih Bukhori dan Muslim, Sunan At tirmidzy, Sunan Abu daud, dan kitab ikhtilaf hadits, seperti kitab Ikhtilaful Haditskarya Imam Syafi’i. Maka pantas lah di abad ini disebut abad keemasan di Islam khusunya dalam hal penyusunan dan penulisan hadits/sunnah.

Di abad ini pula banyak ulama yang bermunculan, ulama jarh wa ta’dil,berkharismatik, huffadz (penghafal al-Quran), para imam seperti; Imam Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rohuyah, Ali bin Almadini, Yahya bin Ma’in dll.

Masuk ke Abad 4 dan 5. Di abad ini kita bisa temukan bagaimana para ulama sangat peduli, berkhidmat, menjaga dan kreatif dalam penyusunan hadits yang mana keluar karya karya baru, seperti kitab Mustholah Hadits, seperti kitab Mustadrok Al Hakim (321-405 H), kitab Mustakhrojat dan kitab Ma’ajim.

Dari abad setelah 5 sampai sekarang kita ketahui bahwa para ulama sangat menjaga, peduli terhadap hadits/sunnah  dengan cara menyusun, menulis riwayat ataupun diroyat, mengartikan sampai mensyarahnya.

Diantara hasil karya ulama untuk menjaga sunnah Nabawiyah di abad 6 adalah kitab Al Maudhu’at Ibnu Al Jauzi (510-597 H), kitab ini merupakan kitab yang mengumpulkan hadits-hadits maudhu/palsu/dusta dengan menjelaskan letak kepalsuannya. Juga kitab ahkam/ hukum hukum dalam syariat Iislam seperti kitab ‘Umdatul Ahkam karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541-600 H).

Di abad ke 7 kitab Ghorib Hadits yaitu kitab yang berisikan kalimat kalimat eksentrik/aneh/sulit dipahami, seperti kitab An-Nihayah Fi Ghoribilhadits karya Ibn Asir (544-606 H). Ada kitab Takhrij Ibnu Hajr Al Asqolani di abad ke 9 dengan kitabnya At-Talkhis Al Habir, juga kitab Zawaaid; seperti kitab Ghoyatul Maqsud fi Zawaaid Al Musnad Imam Ahmad, di abad selanjutnya, yang terakhir kitab Aljawami’ seperti kitab; Jam’ul Jawaami’ (Al-Jaami Al Kabir) karya Al hafidz Jalaluddin Asy-syuthi’(849-911 H). (Tadwin As-Sunnah, Dr Muhammad Bin Mathor Az-Zahrony).

Mudah-mudahan dengan kita mengetahui penyusunan & perkembangan hadits ini, kita bisa lebih menghargai dan memuliakannya karya-karya ulama yang mana tidak lain dengan merekalah sunnah  ini terjaga sampai detik ini. Juga diharapakan kita bisa meniru berkarya para ulama salaf dahulu dan bisa mengikutinya dalam melaksanakan islam yang kaffah*Muhammad Abdul Aziz,  Fakultas Hadits di Islamic University of Madinah

(hidayatullah/PARADE.ID)

Artikel Rahasia Penting Penyusunan dan Perkembangan Hadits dari Abad ke Abad pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/rahasia-penting-penyusunan-dan-perkembangan-hadits-dari-abad-ke-abad/feed/ 0