“Sebenarnya lapis bawah ini banyak sekali. Beberapa sudah menunjukkan potensinya. Tapi kalau untuk level internasional, so far kelahiran 2000 ke bawah kami anggap junior itu mungkin baru dua,” kata Albert kepada Antara, Minggu.

Potensi Angel Gabriella Yus dan Flairene Candrea, kata Albert, terlihat saat tampil dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada 2-15 Oktober 2021 dan Indonesia Terbuka atau Indonesia Open Aquatic Championships di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta pada 9-12 Desember 2021.

Angel Gabriella adalah peraih emas pada nomor 50meter gaya kupu-kupu pada PON Papua. Wakil DKI Jakarta itu finis dengan catatan waktu 28,20 detik mengalahkan kompatriotnya, AA Istri Kania Ratih Atmaja, yang mencetak 28,41 detik dan wakil Jawa Tengah Hanna Christina Purnaninda dengan 28,49 detik.

Sebelum meraih emas, Angel Gabriella juga memecahkan rekor nasional (rekornas) pada babak kualifikasi nomor tersebut dengan mencatatkan waktu 27,40 detik atau lebih baik dari rekor sebelumnya milik AA Istri Kania Ratih Atmaja dengan 27,85 detik di Singapura pada 2018.

Sementara Flairene memecahkan rekor nasional KU 1 saat turun pada Indonesia Terbuka nomor 100meter gaya punggung putri dengan catatan 01:03.81 detik. Catatan ini dibuat Flairene sebagai perenang pertama nomor estafet 4x100meter gaya ganti putri. Rekor sebelumnya milik Masniari Wolf 01:03.89 detik tercipta, 17 Oktober 2021 di Berlin, Jerman.

Menurut Albert, dua perenang muda ini menjadi harapan baru pada sektor putri. Bahkan, dapat diproyeksikan untuk SEA Games Hanoi, Vietnam pada 12-23 Mei 2022.

“Gabriella diandalkan pada nomor 50meter dan 100meter gaya kupu-kupu. Sementara Flairene nomor andalannya adalah 100 meter gaya punggung. Dia adalah atlet kelahiran 2005 yang catatan waktunya sudah melewati seniornya,” pungkas Albert.

*Sumber: Antara

Artikel Pelatih Timnas Sebut Indonesia Punya Dua Perenang Muda Potensial pertama kali tampil pada Parade.id.

Ketiga atlet yaitu Syuci Indriani, Jendi Pangabean, dan Maulana Rifky Yavianda akan berlaga pada nomor gaya bebas dan gaya punggung, gaya kupu-kupu, serta individual medley.

“Partisipasi di kejuaraan dunia ini dalam rangka persiapan Indonesia di Paralimpiade Tokyo bulan Agustus. Selain itu kompetisi ini sangat berarti untuk para atlet agar semakin percaya diri dan mengasah teknik dari hasil latihan,” kata Ketua Kontingen Indonesia Irvan Dwi Nurfianto melalui keterangan resmi KBRI Roma, Rabu.

Irvan menuturkan, dalam kejuaraan dunia itu kontingen renang Indonesia ditargetkan dapat masuk hingga babak final.

Mengingat situasi pandemi COVID-19 yang masih terjadi di Italia, pihak KBRI Roma dan Komite Paralimpiade Nasional (NPC) telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan Komite Paralimpiade Italia (IPC) serta panitia penyelenggara.

Kontingen Indonesia telah menjalani uji PCR pada saat tiba di Venesia dengan hasil seluruhnya negatif. Mereka telah menjalani ketentuan isolasi kedatangan sebelum ikut serta dalam kejuaraan. Setiap kontingen diperbolehkan pula melakukan latihan di sekitar tempat kejuaraan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Kejuaraan dunia renang di Lignano tersebut merupakan salah satu dari lima seri utama Kejuaraan Dunia The World Para Swimming World Series untuk tahun 2021, yang di antaranya Sheffield 2021 World Series di Inggris, Lewisville 2021 World Series di Amerika Serikat, dan Berlin 2021 World Series di Jerman.

*Sumber: antaranews.com

Artikel Tiga Perenang Paralimpiade Nasional Berlaga di Italia pertama kali tampil pada Parade.id.