#Resesi Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/resesi/ Bersama Kita Satu Thu, 03 Nov 2022 06:12:49 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #Resesi Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/resesi/ 32 32 Exco Partai Buruh Bidang Anggaran dan Kebijakan Menyoal Resesi Global https://parade.id/exco-partai-buruh-bidang-anggaran-dan-kebijakan-menyoal-resesi-global/ https://parade.id/exco-partai-buruh-bidang-anggaran-dan-kebijakan-menyoal-resesi-global/#respond Thu, 03 Nov 2022 06:09:47 +0000 https://parade.id/?p=21949 Jakarta (parade.id)- Pengurus Executive Commite Partai Buruh Bidang Anggaran dan Kebijakan Gede Sandra menyoal resesi global yang dirasa olehnya menjadi ancaman perekonomian Indonesia. Bahkan kata dia, Indonesia telah mengalami resesi—dalam pusaran awan gelap resesi global 2023. “Hari ini resesi stagflasi kita dengar sebagai bentuk ancaman resesi global 2023. Setelah itu, banyak bermuncalan resesi atau krisis-krisis […]

Artikel Exco Partai Buruh Bidang Anggaran dan Kebijakan Menyoal Resesi Global pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Pengurus Executive Commite Partai Buruh Bidang Anggaran dan Kebijakan Gede Sandra menyoal resesi global yang dirasa olehnya menjadi ancaman perekonomian Indonesia. Bahkan kata dia, Indonesia telah mengalami resesi—dalam pusaran awan gelap resesi global 2023.

“Hari ini resesi stagflasi kita dengar sebagai bentuk ancaman resesi global 2023. Setelah itu, banyak bermuncalan resesi atau krisis-krisis yang lainnya, seperti di tahun 1998 (krisis moneter), 2008 (The Great Resesoin), 2020 Pandemi Covid, dan ancaman tahun 2023 akibat perang Ukraina dan Rusia, karena dua negara tersebut merupakan penghasil energi dan gandum terbesar, sehingga akibat perang tersebut menimbulkan inflasi ekonomi dan mecetnya pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya, kepada parade.id, baru-baru ini.

“Para ekonom di Indonesia sudah mengatakan bahwa sekarang ini negara kita sudah mengalami resesi. Sekarang ini, harga-harga asset property seperti perumahan dan apartemen harganya sudah jatuh, 20-30 persen. Dan di berbagai negara sudah mengalami kejatuhan harga asset,” ia melanjutkan.

Kalau di ekonomi rakyat, kata dia, resesi ekonomi sudah mulai terjadi. Dinana hari ini, rakyat miskin mengalami kenaikan jumlahnya—dilihat dari inflasi yang naik hingga 15 persen.

Artinya rakyat misiin sudah mengalami tekor akibat krisis atau resesi global. Rakyat miskin perkotaan yang paling tidak aman dari situasi resesi seperti ini. Sebab, mereka semua tidak terserap dari lapangan pekerjaan atau bisa di sebut sebagai pengangguran. Dan mereka semua yang paling sensitive atas kenaikan harga pangan.

“Jawaban saya atas pertanyaan tersebut, adalah Indonesia sudah mengalami resesi global, walau masih di level kecil dan level yang besar akan dating pada awal tahun 2023,” katanya.

Menyoal peran pemerintah, Sandra mengatakan bahwa paling penting itu pemerintah harus menjamin perekonomian rakyat kecil pada saat resesi dan diberikan subsidi secara langsung dengan nilai yang besar, serta pemerintah juga harus membantu para industri agar tidak melakukan PHK kepada para pekerja.

Selain itu, kata dia, Pemerintah harus mulai melakukan re-negoisiasi terhadap jumlah utang kita, karena jumlah utang yang kita bayar tiap tahunnya terlalu besar. Pemerintah juga harus menegosiasikan mengenai pemotongan bunga utang.

“Hal yang selanjutnya dilakukan negara adalah membuat kebijakan politik, mengenai penurunan harga bahan pokok dan BBM, yang tentu saja kemudian akan membantu pemerintah dalam menghadapi resesi global,” tambahnya.

Agar rakyat dapat bertahan di tengah resesi global, hal yang setidaknya perlu dilakukan oleh rakyat adalah harus lebih kritis akan situasi, karena rakyat adalah korban.

“Rakyat harus mengawasi peran pemerintah dalam pengelolaan keuangan dan menuntut pemerintah ketika pemerintah lepas tangan dari situasi resesi seperti ini,” pungkasnya.

Resesi seacara teknis artinya pertumbuhan ekonominya cendrung ke arah negatif. Kalau dalam ekonomi politik, resesi global ini merupakan buah hasil dari sistem ekonomi kapitalisme. Resesi global pertama kali dialami dunia dan paling parah terjadi, pada tahun 1930 yang dinamakan Depresi Ekonomi, yang terjadi di negara Amerika dan Eropa.

Dampak dari situasi tersebut, output di negara industri, sekitar 40 persen menghilang, dan itu terjadi deflasi atau harg barang jatuh. Kemudian, ditahun 1970-an, yang kemudian dinamakan stagflasi. Resesi stagflasi pernah terjadi di Amerika dan Eropa.

(Verry/parade.id)

Artikel Exco Partai Buruh Bidang Anggaran dan Kebijakan Menyoal Resesi Global pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/exco-partai-buruh-bidang-anggaran-dan-kebijakan-menyoal-resesi-global/feed/ 0
Indonesia akan Terkena Dampak Resesi Ekonomi Global https://parade.id/indonesia-akan-terkena-dampak-resesi-ekonomi-global/ https://parade.id/indonesia-akan-terkena-dampak-resesi-ekonomi-global/#respond Wed, 12 Oct 2022 00:58:06 +0000 https://parade.id/?p=21697 Jakarta (parade.id)- Indonesia akan terkena dampak resesi ekonomi global. Tapi, kata ekonom Chatib Basri, resesi global terhadap Indonesia tidak akan seburuk dampaknya pada Singapura, atau negara yang berorientasi ekspor. “Mengapa? Porsi ekspor Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) relatif kecil dibanding negara-negara yang berorientasi ekspor. Kita diuntungkan oleh kurang terintegrasinya kita pada ekonomi global –sesuatu […]

Artikel Indonesia akan Terkena Dampak Resesi Ekonomi Global pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (parade.id)- Indonesia akan terkena dampak resesi ekonomi global. Tapi, kata ekonom Chatib Basri, resesi global terhadap Indonesia tidak akan seburuk dampaknya pada Singapura, atau negara yang berorientasi ekspor.

“Mengapa? Porsi ekspor Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) relatif kecil dibanding negara-negara yang berorientasi ekspor. Kita diuntungkan oleh kurang terintegrasinya kita pada ekonomi global –sesuatu yang sebetulnya tak kita inginkan,” kata dia, Rabu (12/10/2022).

“Tentu kita harus adil: integrasi yang terbatas pada ekonomi global membuat kita juga nantinya akan pulih lebih lambat, ketika ekonomi global pulih,” ia melanjutkan.

Dalam kondisi seperti ini pilihan kebijakan Bank Indonesia menurut dia tidak banyak: menaikkan bunga untuk mengendalikan inflasi serta menjaga kestabilan rupiah dan melakukan intervensi di pasar valuta untuk mencegah volatilitas rupiah.

“Dari jalur keuangan tampaknya dollar AS masih akan terus menguat karena pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih baik terhadap Eropa, terms of trade AS yang menguat dan dampak kenaikan bunga di AS yang lebih cepat dan lebih tinggi dibandingkan negara lain,” demikian dikutip akun Twitter-nya.

Selain itu, dampak dari Taper Tantrum 2.0 kali ini menurutnya tidak seberat 2013 karena share asing dalam obligasi pemerintah Indonesia menurun dari 32 persen di April 2020 jadi 14,6 persen September 2022. Ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal yang relatif lebih rendah saat ini, kata dia membuat Indonesia relatif stabil.

Selain itu neraca transaksi berjalan juga mengalami surplus. Surplus terjadi karena Covid-19 telah mengakibatkan meningkatnya rasio tabungan/PDB—karena menurunnya konsumsi akibat pembatasan mobilitas.

“Penjelasan lain: kenaikan harga ekspor komoditas dan energi akibat perang Russia,” terangnya.

Namun, lanjutnya, ketika aktivitas ekonomi kembali normal, rasio tabungan/PDB akan menurun, defisi transaksi berjalan naik. Selain itu, resesi global, akan menurunkan harga komoditas dan energi (diluar batu bara), surplus neraca perdagangan akan menurun. Hal ini berpengaruh kepada nilai tukar.

“Pelemahan rupiah akan membuat beban utang dalam mata uang dollar AS akan meningkat. Selain itu, ada resiko ketaksesuaian mata uang (currency mismatch), jika sebagian besar investasi asing masuk ke sektor dalam negeri, bukan sektor yang berorientasi ekspor,” jelasnya.

“Covid-19 membuat aktivitas ekonomi terganggu. Dengan relaksasi restrukturisasi kredit, NPL terlihat rendah. Namun Loan at Risk (LaR) masih relatif tinggi,” sambungnya.

Jika relaksasi ini berakhir, ada resiko NPL akan meningkat. Bunga tinggi juga meningkatkan resiko perusahaan dengan utang tinggi.

“Apa yang bisa dilakukan? Pertumbuhan ekonomi melambat dan surplus transaksi berjalan Indonesia tahun depan menurun. Untuk menjaga internal dna extenrla balance dibutuhkan ekspansi ekspansi fiskal dan pengetatan moneter,” kata dia.

Masalahnya, kenyataan di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia kata dia tidak semudah preskripsi itu. Preskripsi Dornbusch dan Swan sulit dilakukan, karena pada tahun 2023, defisit fiskal akan dijaga di bawah tiga persen.

Selain itu, penurunan harga komoditas dan energi (diluar batu bara) akan membuat penerimaan negara tahun 2023 tak akan setinggi tahun 2022. Kombinasi ini akan membuat fiskal menajdi kontraktif pada tahun 2023.

Di sisi lain, tekanan inflasi yang terjadi dan kenaikan bunga the Fed akan memaksa Bank Indonesia untuk menaikkan bunga. Bisa dibayangkan dampak kontraksi yang akan terjadi.

“BI dan pemerintah harus menerapkan policy mix. Pengetatan moneter dilakukan, tapi tidak berlebihan, pelemahan rupiah terjadi, tapi dijaga agar tak terlalu tajam fluktuasinya. Dari sisi fiskal, dengan defisit dibawah 3% tahun 2023, maka alokasi belanja harus semakin tajam,” dorongnya.

Program perlindungan sosial menjadi prioritas, selain itu belanja harus diarahkan kepada sektor yang memiliki dampak multiplier yang tinggi. Pemerintah harus memberikan prioritas pada “mana yang harus” dan bukan “mana yang ingin”.

“Perkiraan saya ekonomi Indonesia akan melambat, ketidakpastian tinggi, namun Indonesia tak akan mengalami resesi. Yg terjadi adalah perlambatan ekonomi. Namun tak ada ruang utk membuat kebijakan yg salah,” kata dia.

Kendati begitu, ekonomi Indonesia menurutnya memang masih relatif kuat tahun ini. Tapi, perlambatan akan terasa tahun depan.

“Inflasi di Jerman dan US, memaksa Bank Sentral menaikkan bunga. Kontraksi ekonomi di AS dan Eropa akan menurunkan permintaan ekspor global termasuk China. Ekspor Indonesia akan menurun. Situasi akan diperburuk dengan menurunnya harga komoditas, yg selama ini ‘menyelamatkan’ RI,” katanya.

Dari jalur perdagangan, resesi global, khususnya perlambatan ekonomi China, akan menurunkan ekspor Indonesia. Namun di siai lain, tensi geopolitik akibat perang Russia-Ukraina akan membuat harga batu bara relatif tinggi.

“Seberapa besar ekspor kita akan terpukul? Tergantung dari net effect (efek bersih) penurunan ekspor akibat resesi global dengan kenaikan harga batu bara akibat perang Russia,” pungkasnya.

(Rob/parade.id)

Artikel Indonesia akan Terkena Dampak Resesi Ekonomi Global pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/indonesia-akan-terkena-dampak-resesi-ekonomi-global/feed/ 0
Menkeu Katakan Indonesia Belum Alami Resesi https://parade.id/menkeu-katakan-indonesia-belum-alami-resesi/ https://parade.id/menkeu-katakan-indonesia-belum-alami-resesi/#respond Wed, 05 Aug 2020 22:22:53 +0000 https://parade.id/?p=5373 Jakarta (PARADE.ID)- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia belum mengalami resesi karena baru mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada triwulan II-2020 yang merupakan pertama kalinya sejak 1999. “Sebetulnya kalau dilihat dari tahun ke tahun belum resesi, karena baru pertama kali mengalami kontraksi,” kata Menkeu dalam jumpa pers KSSK di Jakarta, Rabu. Sri Mulyani menjelaskan […]

Artikel Menkeu Katakan Indonesia Belum Alami Resesi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia belum mengalami resesi karena baru mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada triwulan II-2020 yang merupakan pertama kalinya sejak 1999.

“Sebetulnya kalau dilihat dari tahun ke tahun belum resesi, karena baru pertama kali mengalami kontraksi,” kata Menkeu dalam jumpa pers KSSK di Jakarta, Rabu.

Sri Mulyani menjelaskan syarat suatu negara mengalami resesi ekonomi adalah menghadapi pertumbuhan ekonomi negatif selama dua triwulan berturut-turut secara tahun ke tahun.

“Biasanya resesi untuk dua kuartal berturut-turut, jadi dalam hal ini, kuartal dua baru pertama kali kontraksi. Ini menjadi pemicu agar pada kuartal 3 dan 4 tidak negatif dan terhindar dari zona negatif,” ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah bersama BI, OJK maupun pemangku kepentingan terkait terus berupaya untuk mendorong percepatan stimulus maupun insentif yang sudah direncanakan agar ekonomi kembali menggeliat.

Dengan demikian, ia mengharapkan ekonomi pada triwulan III tahun ini dapat tumbuh pada kisaran 0-0,5 persen dan triwulan IV 2020 dapat tumbuh hingga mendekati 3 persen agar pertumbuhan bisa kembali ke zona positif.

“Triwulan empat kita berharap bisa meningkat mendekati tiga persen. Kalau itu terjadi maka keseluruhan tahun bisa terjaga di zona positif, minimal 0-1 persen,” katanya.

Meski demikian, ia mengakui upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi bukan merupakan hal yang mudah mengingat berbagai sektor lapangan usaha maupun kelompok pengeluaran mengalami kontraksi yang dalam.

“Triwulan tiga memang probabilitas negatif masih ada, karena penurunan beberapa sektor mungkin tidak pulih secara cepat,” katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi terkontraksi pada level negatif untuk pertama kalinya sejak triwulan I-1999, setelah perekonomian pada triwulan II-2020 tumbuh negatif 5,32 persen.

Pencapaian ini sedikit meleset dari proyeksi pemerintah yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2020 di antara minus 5,08 persen-minus 3,54 persen dengan titik tengah minus 4,3 persen.

(Antara/PARADE.ID)

Artikel Menkeu Katakan Indonesia Belum Alami Resesi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/menkeu-katakan-indonesia-belum-alami-resesi/feed/ 0
Daftar Lengkap Negara yang Jatuh ke Jurang Resesi https://parade.id/daftar-lengkap-negara-yang-jatuh-ke-jurang-resesi/ https://parade.id/daftar-lengkap-negara-yang-jatuh-ke-jurang-resesi/#respond Sat, 01 Aug 2020 04:15:32 +0000 https://parade.id/?p=5111 Jakarta (PARADE.ID)- Pandemi Covid-19 telah menjatuhkan perekonomian banyak negara. Bahkan beberapa negara telah masuk ke jurang resesi. Terbaru adalah Amerika Serikat yang tadi malam resmi menyatakan resesi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi kuartal II nya tertekan dalam. Sebelumnya ada juga Jerman yang menyatakan resmi resesi karena perekonomian yang juga tertekan dalam. Jauh sebelumnya yakni beberapa […]

Artikel Daftar Lengkap Negara yang Jatuh ke Jurang Resesi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Pandemi Covid-19 telah menjatuhkan perekonomian banyak negara. Bahkan beberapa negara telah masuk ke jurang resesi.

Terbaru adalah Amerika Serikat yang tadi malam resmi menyatakan resesi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi kuartal II nya tertekan dalam.

Sebelumnya ada juga Jerman yang menyatakan resmi resesi karena perekonomian yang juga tertekan dalam. Jauh sebelumnya yakni beberapa pekan lalu negar Asia yakni Singapura juga menyatakan resmi resesi.

Berikut daftar negara yang telah jatuh ke jurang resesi:

Amerika Serikat

Perekonomian negeri Paman Sam tersebut negatif 32,9% pada periode April – Juni. Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat minus 5%.

Demikian laporan dari Departement Perdagangan AS yang baru dirilis, Kamis (30/7/2020) dilansir langsung dari CNBC International.

Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga inevstasi dan pengeluaran pemerintah. Terlihat, spending yang tergelincir cukup dalam adalah health care atau kesehatan dan barang-barang seperti pakaian dan alas kaki.

Sementara penurunan investasi terdalam diakibatkan oleh loyonya sektor otomotif.

Jerman

Pemerintah Jerman mengonfirmasi ekonomi Negeri Panzer ini mengalami resesi. Negara ini kembali mencatat kontraksi pada ekonominya di kuartal-II 2020.

Secara basis kuartalan (QtQ) ekonomi minus -10,1%. Sebelumnya di kuartal-I 2020, ekonomi minus 2,2%.

Di basis tahunan (YoY) ekonomi Jerman, juga minus 11,7%. Sebelumnya di kuartal I 2020, ekonomi Jerman tercatat minus 2,3%.

Dengan ini, Jerman mengonfirmasi resesi. Resesi adalah keadaan di mana pertumbuhan ekonomi turun minus dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

“Ini adalah penurunan paling tajam sejak perhitungan PDB triwulan untuk Jerman sejak 1970,” kata kantor federal statistik Jerman.

Hong Kong

Hantu resesi belum meninggalkan Hong Kong. Ekonomi kota di bawah China itu kembali mengalami kontraksi atau minus 9% di kuartal-II 2020 secara tahun ke tahun (YoY) dari data Rabu (29/7/2020).

Ini adalah kontraksi empat kuartal berturut-turut untuk pusat ekonomi global ini. Di mana aktivitas ekonomi sudah susut sejak pertengahan 2019, saat protes besar-besaran massa anti Beijing terjadi.

Meski begitu, data terbaru menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding kuartal-I 2020, minus 9,1% (YoY). Di basis kuartalan (QtQ), ekonomi minus 0,1% di kuartal II-2020 ini.

“Ekonomi Hong Kong stabil pada kuartal terakhir ini karena stimulus fiskal dan permintaan yang lebih kuat di China mengimbangi konsumsi dan investasi yang melemah,” kata Ekonom China untuk Capital Economics dalam sebuah catatan ditulis CNN Business.

Meski demikian, ancaman gelombang kedua Covid harus diwaspadai. Beberapa pekan ini, kasus Covid-19 Hong Kong naik setelah mampu mengendalikan virus tiga bulan lalu.

“Jalan bergelombang menuju pemulihan” kata Kepala Keuangan Hong Kong Paul Chan dalam sebuah postingan blog yang diterbitkan Minggu. “Terulangnya epidemi lokal baru-baru ini, menunjukkan bahwa mungkin diperlukan waktu lama untuk ekonomi lokal pulih.”

Hong Kong mendapat tekanan berat saat ini. Bukan hanya soal politik dan Covid-19, Hong Kong juga dijadikan hotspot perselisihan China dan AS.

Singapura

Singapura juga resmi resesi setelah perekonomiannya tertekan cukup dalam. Pengumuman ini disampaikan melalui Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura, Selasa (14/7/2020).

Secara kuartalan, ekonomi Singapura di kuartal II 2020 berkontraksi atau minus 41,2%. Sementara secara tahunan, PDB anjlok 12,6%.

Ini melebihi survei sejumlah lembaga dan ekonom. Corona memukul keras ekonomi Singapura yang fokus pada perdagangan.

MTI pun memperkirakan ekonomi negeri itu dalam setahun bisa berkontraksi di rentan. 7-4%. Ini menjadi resesi terburuk bagi negeri kota itu sejak 1965.

Korea Selatan

Pada pekan lalu, Bank of Korea mengumumkan bahwa produk domestik bruto (PDB) negara itu secara kuartalan (QtQ) pada kuartal II 2020 tercatat -3,3%. Pada basis yang sama di kuartal I sebelumnya, ekonomi -1,3%.

Kontraksi ini adalah yang paling tajam sejak kuartal-I 1998. Perlambatan ini juga lebih parah dari polling Reuters 2,3%. Sementara secara tahunan (YoY), PDB negara ini minus 2,9% dari periode yang sama tahun lalu. Namun, ekonomi masih tumbuh di kuartal-I 1,4%. Penurunan ini terbesar sejak kuartal-IV tahun 1998. Ini juga lebih buruk dari polling Reuters 2%.

Menurut analis, penyebab dari perlambatan itu adalah karena tingginya tingkat ketergantungan negara pada perdagangan global, yang sangat terganggu selama banyak penguncian diberlakukan berbagai negara. Ekspor yang menyumbang 40% ekonomi, turun 16,6%.

“Saat pengeluaran konsumen seharusnya pulih bertahap, ancaman dari virus belum pudar sepenuhnya,” kata Ekonom Capital Economics Asia Alex Holmes dikutip Reuters.

Menteri Keuangan Korsel Hong Nam-ki mengatakan ekonomi kemungkinan akan pulih pada kuartal-III. Sebelumnya IMF memperkirakan ekonomi Korsel akan berkontraksi 2,1% di 2020.

“Mungkin … melihat rebound seperti China pada kuartal-III ketika pandemi melambat dan aktivitas produksi di luar negeri, sekolah dan rumah sakit berjalan lagi,” katanya.

Meski sejumlah negara telah mengkonfirmasi resesi, tampaknya “hantu” resesi masih akan “gentayangan” di sejumlah negara lain. Pada Kamis (23/7/2020), Australia memberi sinyal resesi “mungkin” terjadi di negara benua itu.

Ekonomi Australia diperkirakan mengalami kontraksi terdalam sepanjang sejarah pada kuartal-II 2020. Sementara defisit anggaran akan menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia II.

Pejabat mengatakan PDB diramal kontraksi 7% pada April-Juni. Ini akan mendorong negara itu masuk ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam tiga dekade terakhir.

(cnbcindonesia/PARADE.ID)

Artikel Daftar Lengkap Negara yang Jatuh ke Jurang Resesi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/daftar-lengkap-negara-yang-jatuh-ke-jurang-resesi/feed/ 0
Sandiaga Uno Yakin Indonesia Masuk ke Jurang Resesi di 2020 https://parade.id/sandiaga-uno-yakin-indonesia-masuk-ke-jurang-resesi-di-2020/ https://parade.id/sandiaga-uno-yakin-indonesia-masuk-ke-jurang-resesi-di-2020/#respond Sun, 19 Jul 2020 03:50:32 +0000 https://parade.id/?p=4081 Jakarta (PARADE.ID)- Sandiaga Uno meyakini bahwa Indonesia akan masuk ke jurang resesi pada tahun ini. Ekonomi di kuartal II dan III 2020 diproyeksi akan mengalami pertumbuhan yang negatif. “Bisa dipastikan bahwa kita akan memasuki technical recession. Karena secara teknis, bisa disebut terminologi kalau kita berturut-turut dua kuartal mengalami negatif,” kata Sandi dalam webinar Indonesia Young […]

Artikel Sandiaga Uno Yakin Indonesia Masuk ke Jurang Resesi di 2020 pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Sandiaga Uno meyakini bahwa Indonesia akan masuk ke jurang resesi pada tahun ini. Ekonomi di kuartal II dan III 2020 diproyeksi akan mengalami pertumbuhan yang negatif.

“Bisa dipastikan bahwa kita akan memasuki technical recession. Karena secara teknis, bisa disebut terminologi kalau kita berturut-turut dua kuartal mengalami negatif,” kata Sandi dalam webinar Indonesia Young Entrepreneur Summit Goes to Campus, Sabtu (18/7).
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memproyeksi pertumbuhan ekonomi selama April-Juni 2020 bisa menyentuh minus 6 persen. Angka ini bahkan lebih dalam dibandingkan proyeksi pemerintah sebesar minus 4,3 persen.
Sementara di kuartal III, Sandi memprediksi perekonomian belum sepenuhnya pulih dan ada kemungkinan kembali negatif. Namun dia memberikan catatan, perekonomian Juli-September 2020 akan sangat ditentukan oleh jumlah kasus COVID-19.
“Jakarta perpanjang PSBB masa transisi, ini sudah ada ancaman jumlah. Kalau kita enggak disiplin perilaku adaptasi dan kebiasaan baru, kita akan semakin tertekan ekonominya. Kuartal III sangat ditentukan oleh jumlah kasus infeksi yang kita pantau dari hari ke hari,” jelasnya.
Menurut Sandi yang juga seorang pengusaha itu, ancaman resesi sudah semakin nyata. Pemerintah perlu melakukan segala upaya agar resesi tidak semakin dalam.
Dia mencontohkan, pemerintah perlu membuat kebijakan secara besar-besaran di sektor pangan, mempercepat bantuan sosial, hingga fokus untuk membantu UMKM.
“Mari kita bersama bergandeng tangan, jangan sampai resesi ini semakin dalam,” tambahnya.

Artikel Sandiaga Uno Yakin Indonesia Masuk ke Jurang Resesi di 2020 pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/sandiaga-uno-yakin-indonesia-masuk-ke-jurang-resesi-di-2020/feed/ 0
Ekonomi RI Bakal Anjlok Hingga Minus 4 Persen Lebih https://parade.id/ekonomi-ri-bakal-anjlok-hingga-minus-4-persen-lebih/ https://parade.id/ekonomi-ri-bakal-anjlok-hingga-minus-4-persen-lebih/#respond Sun, 19 Jul 2020 02:52:43 +0000 https://parade.id/?p=4079 Jakarta (PARADE.ID)- Suka tidak suka, mau tidak mau, Indonesia kemungkinan bakal mengalami resesi. Pahit memang, tetapi pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat ekonomi dunia mengerut, bukan cuma Indonesia. Dalam proyeksi terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 4,9%. Lebih dalam dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni -3%. Lembaga yang berkantor pusat di […]

Artikel Ekonomi RI Bakal Anjlok Hingga Minus 4 Persen Lebih pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Suka tidak suka, mau tidak mau, Indonesia kemungkinan bakal mengalami resesi. Pahit memang, tetapi pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat ekonomi dunia mengerut, bukan cuma Indonesia.

Dalam proyeksi terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 4,9%. Lebih dalam dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni -3%.

Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC itu juga merevisi ke bawah proyeksi untuk Indonesia. Awalnya, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 0,5% pada tahun ini. Namun proyeksi terbaru memperkirakan ekonomi Tanah Air akan terkontraksi -0,3%.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah berkali-kali menyampaikan informasi ini kepada jajarannya. Kabar tersebut langsung didengar dari Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.

“Saya telpon Ibu Kristalina, ini Managing Director IMF. Dia menyampaikan pada saya, di telepon bahwa dunia akan terkontraksi,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada gubernur di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Sabtu (18/7/2020).

“Bahkan di tahun 2020, perkiraan-perkiraan itu sudah berubah total. Terakhir yang saya terima dari OECD, Perancis misalnya di angka -17,2%. Inggris -15,4%. Jerman -11,2%. Amerika (Serikat) -9,7%. Minus semuanya, negara-negara minus, enggak ada yang plus semua,”

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mulai bersikap realistis terhadap prospek perekonomian Indonesia yang saat ini dalam situasi krisis akibat pandemi corona.

Jokowi bahkan menyebut, harapan Indonesia untuk keluar dari situasi ini hanya ada di kuartal III. Hal ini dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur mengenai percepatan penyerapan APBD 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini diungkit ke atas lagi. Momentumnya adalah di bulan Juli, Agustus, September. Kuartal tiga. Momentumnya ada di situ,” kata Jokowi.

“Kalau kita enggak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa. Sudah. Harapan kita hanya ada di kuartal ketiga. Juli, Agustus, dan September.”

Jokowi tak memungkiri bahwa Indonesia saat ini memasuki situasi yang luar biasa sulit lantaran harus berhadapan masalah ekonomi dan kesehatan. Maka dari itu, Jokowi meminta seluruh pihak dapat mengendalikan situasi ini.

“Jangan sampai tidak terkendali. Enggak bisa kita ngegas yang hanya ekonominya saja, enggak bisa. Ya Covid-19-nya juga nanti malah naik ke mana-mana. Enggak bisa. Dua-duanya ini harus betul-betul di gas dan remnya betul,” jelasnya.

Eks Wali Kota Solo itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan mencatatkan minus yang cukup tinggi. Menurutnya, angka pertumbuhan ekonomi jatuh di -4,3%.

“Dari hitungan pagi tadi yang saya terima, mungkin kita bisa minus ke 4,3%,” kata Jokowi.

Bahkan, sambung Jokowi, apabila Indonesia kala itu memutuskan untuk mengambil kebijakan lockdown, bukan tidak mungkin angka pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih parah dibandingkan proyeksi saat ini.

“Saya enggak bisa bayangin, kalau kita dulu lockdown gitu, mungkin bisa minus 17%,” tegas Jokowi.

Sebelumnya, kabar ini telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ekonomi kuartal II diperkirakan negatif 4,3% atau lebih dalam dari proyeksi sebelumnya yakni minus 3,8%.

“Kalau resesi yang terjadi di Singapura karena mereka negara sangat tergantung pada international trade dan dengan berbagai langkah melakukan PSBB mereka namanya sirkuit brake, maka seluruh kegiatannya menjadi terhenti ditambah lingkungan globalnya sangat melemah,” tegas Sri Mulyani yang ditemui di Gedung DPR.

Dijelaskan Sri Mulyani, perekonomian dari Singapura bergantung kepada ekonomi global. Karena ekspornya lebih dari 100%.

“Sehingga ekonomi dia kecil maka domestic demand-nya tidak bisa mensubtitusi. Oleh karena itu penurunan dari Singapura sangat besar, karena memang tidak terjadi perdagangan internasional yang selama ini menjadi engine of growth-nya.”

Bagaimana dengan Indonesia?

“Kita tentu waspadai, karena bagaimana pun juga Indonesia engine of growth kita konsumsi, investasi, dan ekspor, hari ini pemerintah menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk mensubtitusi pelemahan di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor,” tuturnya.

Sri Mulyani menambahkan, APBN tidak bisa berjalan sendiri, untuk itu pemerintah menggalakkan supaya sektor perbankan segara pulih.

“Makanya kita menggunakan penempatan dana pemerintah di perbankan dengan suku bunga rendah, kita meluncurkan kredit yang diberikan jaminan sehingga antara bank dan korporasi terutama UMKM mereka segera pulih kembali, karena itu salah satu darah dari perekonomian, mesinnya supaya bisa jalan lagi,” jelasnya.

(Antara/PARADE.ID)

Artikel Ekonomi RI Bakal Anjlok Hingga Minus 4 Persen Lebih pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/ekonomi-ri-bakal-anjlok-hingga-minus-4-persen-lebih/feed/ 0