#WhatsApp Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/whatsapp/ Bersama Kita Satu Fri, 29 Apr 2022 03:58:00 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.2 https://parade.id/wp-content/uploads/2020/06/cropped-icon_parade-32x32.jpeg #WhatsApp Arsip - Parade.id https://parade.id/tag/whatsapp/ 32 32 WhatsApp Siapkan “Chat” Bisa Dilakukan di Multiponsel dan Tablet https://parade.id/whatsapp-siapkan-chat-bisa-dilakukan-di-multiponsel-dan-tablet/ https://parade.id/whatsapp-siapkan-chat-bisa-dilakukan-di-multiponsel-dan-tablet/#respond Fri, 29 Apr 2022 03:58:00 +0000 https://parade.id/?p=19262 Jakarta (PARADE.ID)- WhatsApp dikabarkan tengah mengembangkan fitur “chat” yang memungkinkan obrolan itu dilakukan oleh satu pengguna lewat mutliperangkat khususnya ponsel dan tablet. Kabar itu pertama kali dibawa ke publik oleh WA Beta Info dikutip dari The Verge, Jumat. “Chat” yang dilakukan lewat multiperangkat tersebut bisa terjadi jika pengguna mendaftarkan perangkat lainnya sebagai “pendamping” dengan memindai […]

Artikel WhatsApp Siapkan “Chat” Bisa Dilakukan di Multiponsel dan Tablet pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- WhatsApp dikabarkan tengah mengembangkan fitur “chat” yang memungkinkan obrolan itu dilakukan oleh satu pengguna lewat mutliperangkat khususnya ponsel dan tablet.

Kabar itu pertama kali dibawa ke publik oleh WA Beta Info dikutip dari The Verge, Jumat.

“Chat” yang dilakukan lewat multiperangkat tersebut bisa terjadi jika pengguna mendaftarkan perangkat lainnya sebagai “pendamping” dengan memindai kode khusus dari ponsel utama.

Mirip seperti ketika pengguna akan menghubungkan WA dari ponselnya ke versi desktop yang membutuhkan pindaian kode QR.

Meski demikian fitur “chat” multiperangkat itu belum dirilis dan masih dalam versi pengujian sehingga jika anda mencarinya sekarang maka tentunya fitur itu belum tersedia.

Perangkat yang saling terhubung nantinya akan memiliki kemampuan sinkronisasi pesan terbaru dengan metode “End-to-End encryption”.

Untuk chat multiperangkat ini nampaknya baru diujicobakan untuk ponsel dengan sistem operasi Android dan belum diketahui apakah akan tersedia juga untuk sistem operasi iOS.

Saat ini WhatsApp sebenarnya sudah memungkinkan fungsi tersebut bisa dinikmati namun sebatas pada penggunaan komputer atau laptop dan ponsel.

Fitur ini pun sudah tersedia baik untuk pengguna iOS maupun untuk pengguna Android.

Meski demikian untuk fitur penggunaan multiperangkat antarponsel belum tersedia.

Maka dari itu, kehadiran fitur ini mungkin dapat membantu beberapa pengguna yang memang memiliki lebih dari satu ponsel.

Perusahaan yang merupakan anak usaha dari Meta itu pun belum mau mengonfirmasi kapan fitur ini akan dirilis kepada publik dan digunakan untuk umum.

*Sumber: Antara

Artikel WhatsApp Siapkan “Chat” Bisa Dilakukan di Multiponsel dan Tablet pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/whatsapp-siapkan-chat-bisa-dilakukan-di-multiponsel-dan-tablet/feed/ 0
Tentara Swiss Berhenti Pakai WhatsApp dan Telegram https://parade.id/tentara-swiss-berhenti-pakai-whatsapp-dan-telegram/ https://parade.id/tentara-swiss-berhenti-pakai-whatsapp-dan-telegram/#respond Mon, 10 Jan 2022 10:40:20 +0000 https://parade.id/?p=17168 Jakarta (PARADE.ID)- Tentara Swiss melarang penggunaan aplikasi pesan instan buatan asing, termasuk WhatsApp, Telegram dan Signal dengan alasan keamanan. Laman The Verge, dikutip Senin, staf tentara diminta menggunakan aplikasi Threema buatan Swiss. Surat edaran untuk pejabat tentara menyebutkan tidak ada aplikasi lain yang akan diizinkan, namun, belakangan juru bicara institusi tersebut menyebut pemberitahuan tersebut berisi […]

Artikel Tentara Swiss Berhenti Pakai WhatsApp dan Telegram pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Tentara Swiss melarang penggunaan aplikasi pesan instan buatan asing, termasuk WhatsApp, Telegram dan Signal dengan alasan keamanan.

Laman The Verge, dikutip Senin, staf tentara diminta menggunakan aplikasi Threema buatan Swiss.

Surat edaran untuk pejabat tentara menyebutkan tidak ada aplikasi lain yang akan diizinkan, namun, belakangan juru bicara institusi tersebut menyebut pemberitahuan tersebut berisi “rekomendasi”.

Pertimbangan utama larangan menggunakan aplikasi pesan instan asing berkaitan dengan keamanan.

Threema merupakan perusahaan Swiss dan tidak memiliki server di Amerika Serikat. Oleh karena itu, mereka tidak wajib memenuhi perintah penggeledahan.

Regulasi di AS untuk komputasi awan, CLOUD Act, mewajibkan penyedia layanan yang berada di bawah yurisdiksi AS untuk mematuhi perintah penggeledahan, di mana pun server berada.

*Sumber: Antara

Artikel Tentara Swiss Berhenti Pakai WhatsApp dan Telegram pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/tentara-swiss-berhenti-pakai-whatsapp-dan-telegram/feed/ 0
Rusia Tuntut WhatsApp karena Langgar Aturan Data Pribadi https://parade.id/rusia-tuntut-whatsapp-karena-langgar-aturan-data-pribadi/ https://parade.id/rusia-tuntut-whatsapp-karena-langgar-aturan-data-pribadi/#respond Sun, 01 Aug 2021 13:16:10 +0000 https://parade.id/?p=14164 Jakarta (PARADE.ID)- Rusia pada Jumat (30/7) meluncurkan proses administratif terhadap Facebook WhatsApp atas apa yang dikatakannya sebagai “kegagalan untuk melokalisasi data pengguna Rusia di wilayah Rusia”, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Interfax, dikutip pada Minggu. Facebook masih belum berkomentar terkait hal tersebut. Sehari sebelumnya, pengadilan Rusia mendenda Google Alphabet Inc. sebesar 3 juta rubel karena […]

Artikel Rusia Tuntut WhatsApp karena Langgar Aturan Data Pribadi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Rusia pada Jumat (30/7) meluncurkan proses administratif terhadap Facebook WhatsApp atas apa yang dikatakannya sebagai “kegagalan untuk melokalisasi data pengguna Rusia di wilayah Rusia”, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Interfax, dikutip pada Minggu.

Facebook masih belum berkomentar terkait hal tersebut.

Sehari sebelumnya, pengadilan Rusia mendenda Google Alphabet Inc. sebesar 3 juta rubel karena melanggar undang-undang data pribadi dan mendaftarkan proses administrasi terhadap Facebook dan Twitter untuk pelanggaran yang sama.

Google mengkonfirmasi denda tersebut namun tidak memberikan komentar lebih lanjut.

Hukuman itu datang di tengah kebuntuan yang lebih luas antara Rusia dan Google, dengan Moskow secara rutin mendenda raksasa media sosial karena gagal menghapus konten yang dilarang dan berusaha memaksa perusahaan teknologi asing untuk membuka kantor di Rusia.

Regulator komunikasi negara, Roskomnadzor mengatakan bulan lalu bahwa Google, anak perusahaan Alphabet Inc., dapat didenda hingga 6 juta rubel karena tidak menyimpan data pribadi pengguna Rusia dalam basis data di wilayah Rusia.

Rusia sebelumnya telah mendenda Google karena tidak menghapus konten yang dilarang. Google juga membuat kesal pihak berwenang Rusia dengan memblokir beberapa akun YouTube yang dimiliki oleh tokoh dan media pro-Kremlin.

Kasus-kasus tersebut adalah bagian dari perselisihan yang lebih luas antara Rusia dan perusahaan-perusahaan teknologi besar, dengan Moskow secara rutin mendenda raksasa media sosial karena gagal menghapus konten yang dilarang dan berusaha memaksa perusahaan teknologi asing untuk membuka kantor di Rusia.

WhatsApp dapat didenda antara 1 juta dan 6 juta rubel (13.700 hingga 82.250 dolar AS), menurut laporan Interfax, mengutip dokumen pengadilan. Tanggal pengadilan belum ditetapkan.

*Sumber: antaranews.com

Artikel Rusia Tuntut WhatsApp karena Langgar Aturan Data Pribadi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/rusia-tuntut-whatsapp-karena-langgar-aturan-data-pribadi/feed/ 0
Hati-hati Tawaran Menginstal WhatsApp Modifikasi https://parade.id/hati-hati-tawaran-menginstal-whatsapp-modifikasi/ https://parade.id/hati-hati-tawaran-menginstal-whatsapp-modifikasi/#respond Fri, 17 Jul 2020 02:20:59 +0000 https://parade.id/?p=3863 Jakarta (PARADE.ID)- Pengguna ponsel Android berhati-hatilah jika ada menawarkan tautan untuk mengunduh dan menginstal WhatsApp. Alih-alih Anda mengunduh file APK WhatsAppyang asli, malah file APK yang telah dimodifikasi. Baru-baru ini, di akun Twitter-nya, WABetaInfo, mengingatkan tentang file APK WhatsApp yang telah dimodifikasi tersebut. “Jangan gunakan versi WhatsApp yang telah dimodifikasi (modded),” tulis WABetaInfo, pada 12 Juli […]

Artikel Hati-hati Tawaran Menginstal WhatsApp Modifikasi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Pengguna ponsel Android berhati-hatilah jika ada menawarkan tautan untuk mengunduh dan menginstal WhatsApp.

Alih-alih Anda mengunduh file APK WhatsAppyang asli, malah file APK yang telah dimodifikasi. Baru-baru ini, di akun Twitter-nya, WABetaInfo, mengingatkan tentang file APK WhatsApp yang telah dimodifikasi tersebut.

“Jangan gunakan versi WhatsApp yang telah dimodifikasi (modded),” tulis WABetaInfo, pada 12 Juli 2020 yang diakses Kamis (16 Juli).

Aplikasi WhatsApp yang dimodifikasi mungkin tampak menarik karena menawarkan fitur-fitur berbeda. Namun, hal itu tidak sepadan dengan risiko yang didapat.

“Karena pencipta aplikasi itu dapat dengan mudah menyadap dengan serangan man-in-the-middle (MiTM),” demikian seperti ditulis The Sun.

Artinya seluruh komunikasi yang terjadi antara pihak satu dengan yang lainnya harus melalui peretas terlebih dahulu.

Tak hanya itu, peretas juga dapat mengedit aplikasi itu untuk dipakai mencegat percakapan atau bisa membaca dan mengedit pesan teks di ponsel korban.

Oleh karenanya, sangat disarankan untu mengunduh dan menginstal aplikasi dari toko aplikasi tepercaya, seperti Google Play Store dan Apple App Store.

(cyberthreat/PARADE.ID)

Artikel Hati-hati Tawaran Menginstal WhatsApp Modifikasi pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/hati-hati-tawaran-menginstal-whatsapp-modifikasi/feed/ 0
Politisi Pro-kemerdekaan Klaim Jadi Target Peretasan Spyware https://parade.id/politisi-pro-kemerdekaan-klaim-jadi-target-peretasan-spyware/ https://parade.id/politisi-pro-kemerdekaan-klaim-jadi-target-peretasan-spyware/#respond Wed, 15 Jul 2020 04:52:14 +0000 https://parade.id/?p=3741 Jakarta (PARADE.ID)- Seorang anggota parlemen lokal daerah otonom Catalunya di Spanyol menyebut dirinya telah menjadi target spionase politik lewat penyadapan telepon menggunakan aplikasi mata-mata bikinan NSO Grup asal Israel. Sekedar informasi, Catalunya dengan Barcelona sebagai ibukotanya telah menggelar referendum pada 2017 dengan mayoritas penduduknya memilih merdeka dari Spanyol. Namun, pemerintah Spanyol yang tidak mengakui referendum […]

Artikel Politisi Pro-kemerdekaan Klaim Jadi Target Peretasan Spyware pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- Seorang anggota parlemen lokal daerah otonom Catalunya di Spanyol menyebut dirinya telah menjadi target spionase politik lewat penyadapan telepon menggunakan aplikasi mata-mata bikinan NSO Grup asal Israel.

Sekedar informasi, Catalunya dengan Barcelona sebagai ibukotanya telah menggelar referendum pada 2017 dengan mayoritas penduduknya memilih merdeka dari Spanyol. Namun, pemerintah Spanyol yang tidak mengakui referendum itu, membekukan pemerintahan dan parlemen lokal Catalunya.

Dilansir dari Reuters, Selasa (14 Juli 2020), politisi Catalunya bernama Roger Torrent itu mengatakan,”Di Spanyol, spionase politik dilakukan terhadap musuh-musuh politik.”

“Jika pemerintah Spanyol mengetahui hal ini, mereka terlibat dalam kejahatan. Jika tidak mengetahuinya, itu berarti gejala kelalaian politik yang sangat mengkhawatirkan dan kurangnya kesadaran terhadap dugaan praktik ilegal,” tambah Roger.

Kantor perdana menteri Spanyol pada hari Selasa mengatakan bahwa pemerintah “tidak mengetahui” adanya kegiatan mata-mata semacam itu dan menekankan bahwa,”setiap intervensi pada ponsel selalu dilakukan sesuai hukum dan membutuhkan perintah dari pengadilan.”

Seorang  juru bicara Torrent mengatakan dia “tidak terlibat dalam kegiatan kriminal seperti terorisme atau perdagangan narkoba yang bisa menjadi dasar bagi pengadilan untuk mengintervensi ponselnya.”

Kabar ini awalnya diberitakan oleh The Guardian dan El Pais. Disebutkan, Torrent bersama dua orang lainnya telah mendapat pemberitahuan dari peneliti bahwa ponsel mereka telah dibobol dengan spyware Pegasus yang dibuat oleh perusahaan Israel, NSO Group.

Pusat Intelijen Nasional Spanyol (CNI) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bertindak “sesuai sistem hukum, dan dengan penghormatan mutlak terhadap hukum yang berlaku” di bawah pengawasan Mahkamah Agung Spanyol.

Namun, NCI tidak menanggapi pertanyaan spesifik tentang dugaan penggunaan spyware Pegasus.

John Scott-Railton, seorang peneliti senior di Citizen Lab yang telah memonitor dengan ketat penggunaan spyware Pegasus dan berkolaborasi dengan WhatsApp mengonfirmasi bahwa Torren telah menjadi sasaran penggunaan Pegasus.

“Mengingat sifat serangan ini dan informasi terbatas yang dikumpulkan oleh WhatsApp dari penggunanya, kami dapat mengonfirmasi bahwa telepon itu menjadi target. Namun, penyelidikan tambahan diperlukan untuk mengonfirmasi bahwa ponselnya telah diretas. Pada saat ini kami tidak memiliki alasan untuk tidak mempercayainya,:” kata Scott-Railton kepada The Guardian.

Dia menambahkan,”Kasus ini sangat meresahkan karena menunjukkan kemungkinan spionase politik dalam negeri sedang terjadi. Dan tentu saja kami  berharap untuk terus menyelidiki penargetan yang terjadi di Spanyol.

NSO Group sendiri saat ini sedang menghadapi gugatan dari WhatsApp di pengadilan California. Dalam dokumen gugatan, WhatsApp menuduh NSO grup telah membantu mata-mata pemerintah dengan meretas ponsel sekitar 1.400 pengguna di empat benua. Target peretasan yaitu diplomat, aktivis, jurnalis, dan pejabat senior pemerintah.

WhatsApp yang dimiliki oleh Facebook Inc menuding NSO memfasilitasi kegiatan peretasan pemerintah di 20 negara. Meksiko, India, Uni Emirat Arab dan Bahrain adalah sejumlah negara yang diidentifikasi melakukan serangan siber. Nama Indonesia juga disebut sebagai salah satu negara yang membeli alat peretasan tersebut.

NSO Grup membantah terlibat dengan mengatakan teknologi buatannya tidak dibuat untuk mematai-matai, tapi untuk membantu melawan serangan teroris.

Ketika The Guardian meminta tanggapan NSO terkait tuduhan memata-matai politisi lokal di Catalunya, seorang juru bicara perusahaan mengatakan beroperasi di bawah “kebijakan tata kelola industri terkemuka”.

Ia mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal otoritas mana yang menggunakan teknologinya karena kendala kerahasiaan.

“Sekali lagi komentar spekulatif dari CitizenLab hanya berfungsi untuk menyoroti agenda lanjutan, naif dan tersembunyi yang gagal untuk secara kompeten mengatasi tantangan yang dihadapi oleh lembaga penegak hukum,” kata juru bicara NSO Group.

Juru bicara itu menambahkan: “Namun kami menghargai Anda membawa masalah ini menjadi perhatian kami. Sejalan dengan kebijakan hak asasi manusia kita, kita mengambil tanggung jawab kita dengan serius dan jika dijamin, akan memulai penyelidikan.”

(Cyberthreat/PARADE.ID)

Artikel Politisi Pro-kemerdekaan Klaim Jadi Target Peretasan Spyware pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/politisi-pro-kemerdekaan-klaim-jadi-target-peretasan-spyware/feed/ 0
Fitur Last Seen dan Typing WhatsApp Hilang Bikin Kehebohan https://parade.id/fitur-last-seen-dan-typing-whatsapp-hilang-bikin-kehebohan/ https://parade.id/fitur-last-seen-dan-typing-whatsapp-hilang-bikin-kehebohan/#respond Sat, 20 Jun 2020 04:05:24 +0000 https://parade.id/?p=908 Jakarta (PARADE.ID)- WhatsApp tengah trending di media sosial Twitter. Rupanya terjadi gangguan yang melanda cukup banyak user WhatsApp di berbagai belahan dunia, terutama di Eropa, India dan juga di Indonesia. Menurut pengamatan dari Down Detector, mayoritas masalah yang terjadi adalah fitur last seen mendadak tidak bisa dilihat. User menyebut pula bahwa mereka tidak bisa melihat […]

Artikel Fitur Last Seen dan Typing WhatsApp Hilang Bikin Kehebohan pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
Jakarta (PARADE.ID)- WhatsApp

tengah trending di media sosial Twitter. Rupanya terjadi gangguan yang melanda cukup banyak user WhatsApp di berbagai belahan dunia, terutama di Eropa, India dan juga di Indonesia.

Menurut pengamatan dari Down Detector, mayoritas masalah yang terjadi adalah fitur last seen mendadak tidak bisa dilihat. User menyebut pula bahwa mereka tidak bisa melihat kontak sedang online atau tidak. Sebagian lagi menyebut tanda centang berwarna biru sebagai tanda pesan dibaca juga mendadak tidak aktif.

Selain itu, ada yang melaporkan tidak bisa melihat typing atau fitur yang menunjukkan user di kontak sedang mengetik pesan. Setting privasi juga bermasalah. Tentu gangguan cukup banyak itu menimbulkan kehebohan, di mana cuitan soal ini sudah ada ratusan ribu di Twitter.

“Banyak sekali user WhatsApp panik karena WhatsApp menghilangkan fitur online, last seen dan typing. Mereka pikir ini adalah serangan siber dari China,” tulis netizen di India yang memang sedang berkonflik dengan China.

Down DetectorPeta gangguan terkini WhatsApp. Foto: Down Detector

“Kekagetan melanda dunia karena di WhatsApp tidak bisa terlihat lagi online dan typing,” cetus netizen lain.

Beragam meme pun dipajang, sebagian besar bertema kocak di mana dunia serasa runtuh karena tidak adanya fitur tersebut. Saat ini, gangguan itu dilaporkan sudah mulai bisa dipulihkan.

“Setelah beberapa saat mengalami down, WhatsApp sudah mulai lagi menunjukkan last seen, typing dan status online. Saya bisa bernapas lega,” cetus seorang netizen.

Sejauh ini, dikutip belum diketahui apa penyebab masalah ini, pihak Facebook dan WhatsApp belum berkomentar. Pada gangguan di masa silam, penyebabnya biasanya karena ada persoalan di server.

(detikNet/PARADE.ID)

Artikel Fitur Last Seen dan Typing WhatsApp Hilang Bikin Kehebohan pertama kali tampil pada Parade.id.

]]>
https://parade.id/fitur-last-seen-dan-typing-whatsapp-hilang-bikin-kehebohan/feed/ 0