Jakarta (parade.id)- Tanggapan artis soal Tapera diutarakan oleh Soleh Solihun. Dalam tanggapannya, Soleh meminta agar Tapera ini baiknya dipikirkan kembali dan atau dibatalkan oleh presiden dan pejabat terkait yang membuatnya.
Ada dua alasan mengapa ia mengutarakan permintaan itu.
Pertama karena banyak ahli yang sudah bicara agar Tapera tidak dijalankan. Kedua, terkait pengalamannya Soleh.
Ia pernah menerima upah minimum regional (UMR) tetapi nominal yang didapat berbeda.
“Kalau saya mah cuma mau ngomong ini, Pak. Saya tujuh setengah tahun pernah merasakan penghasilan se-UMR atau sedikit di atas UMR—itu, beda 100 atau 200 ribu, atau 50 ribu per bulan, kerasa. Ini tiba-tiba ditambah lagi ada tabungan. Tapi wajib. Tapi nabung. Tapi wajib,” singgunh Soleh dalam video singkatnya yang diunggap di akun X-nya, Rabu (5/6/2024).
“Udah gitu kantor harus bayar 0,5 persen,” sambungnya.
Kalau sampai itu terjadi, kata Soleh, maka karyawan atau pekerja yang bekerja di perusahaan akan merasakan pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Wah, kalau kantornya tiba-tiba bilang kebanyakan pengeluaran, harus di-PHK karyawannya, ah, pusing, pak. Tolonglah, pak,” kata Soleh.
Kendati begitu, niat baik pemerintah tidak ditampiknya. Memberikan (bantuan) rumah kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Gotong royong.
“Ya, baik, pak. Itu niatnya mulia, gotong royong. Tapi gotong royong mah biasanya juga panggung agustusan, bersihin selokan. Itu gotong royong,” sindirnya.
Namun menurut Soleh, kalau cara-caranya lebih banyak merugikan orang, maka mestinya harus dipikirkan kembali.
“Ya pak, ya? Please,” pintanya.
(Rob/parade.id)