Site icon Parade.id

Tanggapan Ricky Elson soal Presiden Ingin Indonesia Produksi Mobil Listrik

Jakarta (PARADE.ID)- Keinginan Presiden Jokowi memproduksi mobil listrik ditanggapi pelopor mobil listrik nasional, Ricky Elson. Menurut Ricky, keinginan Presiden, keinginannya juga (semua).

“Semoga Bapak Bisa MEMBUAT semua ‘Pendamping dan bawahan’ Bapak yang bertanggung jawab di bidang ini mengeluarkan kemampuan terbaiknya mewujudkan cita cita ini,” demikian katanya, Sabtu (14/8/2021).

Seperti besi yang sedang ditempa seorang empu, dimana pun dipukul bunyinya sama, bukan ujung bunyi kaleng, tengah lembek dll, kata dia.

“Seperti pesan Nenek Moyang saya,

‘Saciok bak Ayam, Sadanciang bak Basi’. Seperti anak anak ayam yang baru turun, semua bercuit sama ikut instruksi induknya ketika ngeker, ga ada yang menggonggong, membebek atau mengaum,” tertulis demikian di akun Instagram miliknya.

Seperti pihak perindustrian, perhubungan, kepolisian, ristek, DPR, dan lainnya menurut Ricky harus dibuat satu suara untuk hal itu, karena akan banyak peraturan yang akan berubah dan diperbaiki.

“Yang Engga Satu suara, terserah Bapak mau diapakan.. “

“10 tahun saja. Mempertahankan kan ini, Negri Bapak menjadi Raja Kendaraan Listrik Dunia, dengan ‘Tenaga Oprek Kreatif’ Terbanyak.”

Tapi itulah yang tampaknya menjadi syarat agar Indonesia bisa memproduksi mobil listrik: harus berani kontroversial.

Presiden, kata dia, kali ini harus benar-benar berani, melegalkan semua konversi dari kendaraan konvensional dengan memproduksi kendaraan listrik. Pasalnya, akan ada yang memprotes, seperti tidak bisa, tidak cocok, tidak mudah, bikin baru jauh lebih susah dan menguras investasi yang besar dan lain sebagainya.

“Resiko dari kendaraan Lama memang Ada, tapi Percayalah, Rakyat Negri Bapak ini semua Kreatif dan Jenius, bisa MengOPREK apa saja dan Tahan menghadapi berbagai UJIAN yang diberikan Tuhan maupun yang Bapak dan Teman teman berikan.”

Ia menyetujui keyakinan bahwa kita bisa menjadi raja kendaraan listrik. Ia pun ikut yakin. Bukan dengan memproduksi mobil baru. Tapi sekali lagi ia mengingatkan hal itu tidak mudah. Butuh keberanian.

“Tapi saya percaya, Bagi bapak, Ga ada yang Sulit.. Ada Om Luhut kok.”

Sebelumnya, saat memberi sambutan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke 26 secara virtual, Selasa (10/8), Presiden Jokowi terus mendorong adanya nilai tambah dengan pemanfaatan teknologi guna mempercepat hilirisasi industri. Salah satunya di pertambangan nikel yang ujungnya sampai pada produksi kendaraan listrik.

“Kita memiliki kesempatan besar dalam membangun industri mulai dari hulu sampai hilir. Sebagai contoh, pertambangan nikel, kita punya tambang nikel, tapi tidak boleh berhenti di situ saja. Kita harus mengembangkan industri hilir seperti industri lithium baterai sampai produksi mobil listrik,” katanya, dikutip kompas.com.

Menurut Presiden RI Joko Widodo, pengembangan era kendaraan bermotor listrik di Indonesia tidak boleh berhenti hanya memiliki dan memproduksi bahan baku saja yang berupa nikel. 

Tapi juga  program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) harus benar-benar dilaksanakan sehingga adanya nilai tambah, dengan memanfaatkan teknologi sampai pada produksi kendaraan listrik. 

Ia memproyeksikan bahwa masa depan industri energi akan mengurangi emisi karbon. Jadi, Indonesia patut segera siapkan rantai pasok di dalam negeri supaya tidak tertinggal. 

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version