Jakarta (PARADE.ID)- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Jimly Asshiddiqie mengimbau agar kita jangan mengaitkan tindakan teroris dengan agama apa pun, termasuk agama Islam.
“Teroris jngan dikaitkan dg agama apapun, apalagi Islam yg merupakan agama damai sesuai dg namanya yg berarti ‘peace’,” demikian cuitannya, Selasa (3/11/2020).
Menurut Jimly, teroris itu orang yang tidak beragama atau bertuhan. Mereka, teroris hanya mengikuti hawa nafsu pribadi sendiri dengan mengorbankan kemanusiaan dan citra kedamaian.
“Brdasarkn prinsip kemanusiaan yg adil & beradab, kita turut mngutuk serangan teror bersenjata di Viena Austria & di Sinagog Austria tadi malam.”
Dikutip bbc.com, kronologi insiden dimulai pukul 20:00 waktu setempat dekat Sinagoga Seitenstettengasse, tempat ibadah utama umat Yahudi di Wina. Kala itu seorang pria bersenjata lengkap melepaskan tembakan ke arah orang-orang di luar kafe dan restoran.
Pasukan khusus Austria tiba tak lama kemudian di lokasi kejadian. Seorang polisi ditembak dan mengalami luka kritis. Kemudian tersangka penyerang, yang bersenjata senapan otomatis, sepucuk pistol, dan parang “dilumpuhkan” pada pukul 20:09, menurut keterangan polisi.
Pemimpin Komunitas Yahudi, Oskar Deutsch, mengunggah cuitan bahwa sinagoga sudah ditutup saat serangan terjadi.
Korban luka mencakup seorang petugas keamanan yang menjaga sinagoga, demikian dilaporkan surat kabar Kronen Zeitung.
Sebuah tayangan video yang diunggah di media sosial menunjukkan orang-orang berlarian di jalanan saat suara tembakan meletus.
Seorang saksi mata bernama Chris Zao mengaku dirinya berada di sebuah restoran dekat lokasi penembakan.
“Kami mendengar bunyi bising seperti petasan. Kami mendengar sekitar 20 hingga 30 kali dan kami pikir itu suara tembakan sungguhan. Kami melihat sejumlah ambulans…berjajar. Ada beberapa korban. Sedihnya, kami juga melihat sesosok tubuh terbaring di jalan,” kata Zhao kepada BBC.
Saat operasi anti-teror besar mulai beraksi, polisi mendesak orang-orang untuk menghindari area tersebut dan tidak menggunakan transportasi publik. Penghalang jalan dipasang di sekitar pusat kota.
Kepolisian di Republik Ceko yang bertetangga dengan Austria mengatakan mereka melakukan pemeriksaan secara acak di perbatasan wilayah Austria di tengah kekhawatiran para pelaku penembakan akan melintasi negara.
(Robi/PARADE.ID)