Site icon Parade.id

Transformasi AQL

Foto: Pimpinan AQL, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) pada puncak milad ke-14 di Pesantren Ar-Rahman Qur’anic College (AQC), Ahad (31/7/2022), di kp. Cirimpak, Megamendung, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Bogor (PARADE.ID)- Arrahman Quranic Learning Center (AQL) Islamic Center bertransformasi ke perkumpulan atau organisasi kemasyarakatan (ormas), yang sebelumnya berbentuk yayasan. Transformasi ini diumumkan oleh Pimpinan AQL, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) pada puncak milad ke-14 di Pesantren Ar-Rahman Qur’anic College (AQC), Ahad (31/7/2022), di kp. Cirimpak, Megamendung, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Transformasi itu diberi nama Perkumpulan Pusat Peradaban Quran (ADABQU).

UBN menjelaskan, bahwa transformasi ini dilakukan berangkat dari gagasan besar yang telah dicita-citakan untuk membangun peradaban Quran. Kata UBN, demi membangun bangsa yang kuat, generasi yang hebat dan tentu negara bermartabat, dan puncaknya adalah agama yang tegak di seluruh permukaan bumi.

“Maka transformasi dari Yayasan Pusat Peradaban Quran menjadi Perkumpulan Pusat Peradaban Quran yang kami singkat ADABQU. Mudah-mudahan mendapatkan limpahan rahmat dan keberkahan Allah SWT,” sampainya

UBN menjelaskan, gagasan besar yang akan dijalankan melalui ADABQU dilandasai oleh pemahaman bahwa bangkitnya sebuah peradaban bukanlah berwujud pada sosok-sosok yang sering dikultuskan menjadi sosok-sosok pemberontak belaka.

Namun, peradaban termasuk As-Shohwah Al-Islamiyah bermula dari kokohnya iman dan tegaknya tauhid pada setiap individu kita semua.

“Inilah hakikat perjuangan Nabi Muhammad Saw dalam membangun peradaban, yakni menegakkan Laailahailallah yang impelementasinya pada iyyakana’budu wa iyyakanastain,” kata UBN.

Setelah tegaknya tauhid, lanjut dia, dalam diri setiap individu, peradaban dikatakan bangkit jika tauhid tersebut dimplementasikan dalam bentuk ibadah. Ibadah dalam hal ini yang kemudian disebut kemajuan bukanlah ketika orang ramai di jalan mengumpulkan yel-yel masing-masing.

“Kemajuan adalah ketika masjid-masjid dipenuhi salat berjamaah, khususnya jika salat Subuh sudah seperti salat Jumat. Bukan peradaban yang dimaksud adalah pemberontakan. Tetapi tertibnya shaf dalam shalat, tertibnya barisan dalam melantunkan ayat-ayat Allah SWT,” jelasnya.

Turut hadir dalam acara milad tersebut tamu undangan di antaranya ustaz Bendri Jaysurrahman, ustaz Dede Makhyarudin, ustaz Handi Bonny dan Mulyadi (anggota DPR RI dari fraksi Gerindra) serta ustaz Ferry Nur dan ustaz Fakhrizal Idris dari Wahdah.

(Rob/PARADE.ID)

Exit mobile version