Site icon Parade.id

Tuding Rusia Kejam atas Ukraina, Amerika Siapkan Sanksi Lebih Keras

Foto: Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dok. cnn.com

Jakarta (PARADE.ID)- Amerika Serikat menuding Rusia kejam atas Ukraina. Tudingan Amerika ke Rusia itu setidaknya diambil dari menyebarnya foto-foto warga Ukraina yang tewas.

Amerika pun menyiapkan sanksi lebih keras karena hal itu.

“Termasuk kemungkinan (sanksi) energi. Hal itu ketika Kremlin menggali dan menunjukkan tanda-tanda mempersiapkan serangan baru,” demikian dikutip nytimes.com.

Bukti yang berkembang bahwa tentara Rusia membunuh sejumlah warga sipil di pinggiran Kyiv, Bucha, meninggalkan tubuh mereka saat mereka mundur, mendorong Presiden Biden menyerukan Presiden Vladimir Putik untuk menghadapi “pengadilan kejahatan perang.”

“Orang ini brutal,” kata Biden tentang Putin. Dan apa yang terjadi di Bucha keterlaluan dan semua orang melihatnya,” kata Biden.

Di Moskow pada hari Senin, Putin tidak mengatakan apa-apa tentang perangnya di Ukraina tetapi juru bicaranya, Dmitri S. Peskov, mengatakan Kremlin “dengan tegas” membantah “setiap tuduhan” keterlibatan Rusia dalam kekejaman tersebut.

Sebaliknya, media pemerintah Rusia menyiarkan teori konspirasi tanpa henti tentang apa yang dikatakan sebagai rekayasa Ukraina, sementara pihak berwenang mengancam akan menuntut siapa pun yang secara terbuka menyalahkan Rusia atas pembunuhan di Bucha.

Rusia mengatakan mayat-mayat itu ditempatkan baru-baru ini di jalan-jalan setelah “semua unit Rusia mundur sepenuhnya dari Bucha” sekitar 30 Maret. Namun tinjauan video dan citra satelit oleh The New York Times menunjukkan bahwa banyak warga sipil tewas lebih dari tiga, terjadi minggu lalu, ketika militer Rusia menguasai kota.

Perang di Ukraina sekarang mungkin menuju ke fase yang lebih berbahaya, meskipun Rusia menarik diri pekan lalu dari daerah dekat Kyiv.

Pejabat Ukraina dan Barat mengatakan bahwa Rusia tampaknya menempatkan pasukan untuk serangan intensif di daerah Donbas timur, di mana kota pelabuhan Mariupol tetap berada di bawah pengepungan brutal. Dan di Kharkiv, kira-kira 30 mil dari perbatasan Rusia—pemboman yang tak henti-hentinya telah membuat sebagian kota berpenduduk 1,4 juta itu tidak dapat dikenali.

Penghancuran sistematis menghasilkan sedikit keuntungan militer tetapi merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk merebut bagian timur negara itu, kata para analis dan pejabat militer AS.

(Irm/PARADE.ID)

Exit mobile version