Kendari (PARADE.ID)- Puluhan orang yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa Islam Indonesia Sultra melakukan unjuk rasa terkait represifitas oknum aparat kepada kader PMII Cabang Jawa Timur.
Mereka meminta Kapolri untuk mencopot Kapolres Pamekasan sebagai penanggung jawab pengamanan karena tidak dapat mengontrol Anggotanya saat terjadi Demonstrasi.
“Menindak secara tegas oknum polisi yang telah melakukan penganiayaan terhadap kader PMII Pamekasan,” demikian tuntutan mereka, yang diterima redaksi parade.id, Rabu (1/7/2020).
Mereka juya meminta agar tidak adanya tindakan refresif aparat kepolisian lagi saat ada pelaksanaan demonstrasi di kemudian hari.
Unjuk rasa mereka direspon oleh AKBP A.R.P Sinaga Wadir Intel Polda Sultra. Sinaga mengatakan bahwa apa yang menjadi kegelisahan rekan mereka telah diproses (oknumnya)
Prihatin atas kejadian yang menimpa rekan PMII di Kab. Pamekasan, Jawa Timur.
Personil yang melakukan tindakan represif tersebut telah diproses dan untuk perkembangannya akan kami sampaikan kemudian. Perjuangan rekan-rekan telah didengar oleh pimpinan Polri.
Aspirasi rekan-rekan merupakan masukan kepada kami di HUT Bhayangkara ke-74,” demikian katanya.
Apa yang menjadi kegelisahan kader PMII dikatakan olehnya akan disampaikan aspirasi kepada Pimpinan Polda Sultra dan akan dikawal dengan baik.
“Mengharapkan cukup perwakilan saja yang masuk ke ruangan saya biar aspirasi ini bisa di sampaikan dengan baik tanpa mengganggu aktifitas jalan dan silahkan rekan-rekan perwakikan menyaksikan hasil Fax ke Mabes Polri tentang tuntutan rekan-rekan,” jelasnya.
Aksi unjuk rasa dikomandoi oleh Abd. Azis Tumada. Aksi dilakukan di sekitar bundaran Gubernur Sultra Jl. Haluoleo Kel. Andonohu Kec. Poasia, Kota Kendari.
(Reza/PARADE.ID)